SKOR.id - Kedatangan Romelu Lukaku ke AS Roma menyebarkan antusiasme fans I Giallorossi yang mulai bermimpi untuk meraih gelar Liga Italia keempat dalam sejarah klub.
Bahkan nama panggilan Romelu Lukaku, yaitu Big Rom, dikait-kaitkan dengan Roma, menjadi "Big Rome".
Fans AS Roma memang memiliki cara tersendiri dalam menyambut kedatangan seorang yang dinilai memiliki value, khususnya di mata kebanyakan pendukung Roma.
Berbeda situasinya di klub asalnya, Chelsea. Bagi Chelsea, Romelu Lukaku bukanlah pemain yang istimewa.
Bahkan, dari proses transfer yang terjadi, klub asal London ini terkesan ingin Romelu Lukaku segera angkat kaki dari Stamford Bridge.
Meski hanya dilepas dengan status pinjaman, setidaknya Chelsea tidak terbebani dengan keberadaan bintang asal Belgia tersebut.
Sementara itu, Inter Milan yang musim lalu menggunakan jasa Romelu Lukaku dengan status pinjaman dari Chelsea, pun enggan mempermanenkan penyerang bertubuh besar ini sehingga mereka memilih mengembalikannya ke Chelsea.
Terkait Inter Milan, ada kabar bahwa I Nerazzurri sempat mencoba mempertahankan Romelu Lukaku sebelum memutuskan mengembalikan ke Chelsae, namun berita tentang Romelu Lukaku yang menjalin pembicaraan dengan Juventus membuat Inter Milan kecewa dan memilih mundur.
Kabar pembicaraan Romelu Lukaku dengan Juventus membuat fans Inter Milan kecewa. Romelu Lukaku dinilai untuk kedua kalinya berkhianat karena diam-diam menjalin hubungan dengan Juventus.
Karena itu, nama Romelu Lukaku di Inter Milan seperti sudah masuk daftar hitam. Tidak ada tempat lagi bagi Romelu Lukaku di Inter Milan.
Seperti diketahui, fans Inter Milan di awal musim lalu bersedia menerima sang pemain kembali setelah sempat memutuskan kembali ke Chelsea.
Dari situasi itulah, sepanjang bursa transfer musim panas 2023 ini, nama Romelu Lukaku sempat menghilang dari peredaran ramainya perburuan bursa transfer.
Situasi ini pun membuat Romelu Lukaku seperti terancam tanpa klub dengan kariernya yang tidak jelas.
Namun, Roma menjadi tempat yang berbeda bagi Romelu Lukaku. Ketika dia tiba mendarat di Roma dengan pesawat private, Selasa (29/8/2023) sore waktu setempat atau Rabu dini hari WIB, bintang berusia 30 tahun ini disambut layaknya seorang raja.
Fans AS Roma menyambut kedatangan Romelu Lukaku dengan meramaikan media sosial dengan pesan-pesan yang positif.
Mulai dari ilustrasi grafis Romelu Lukaku dengan berlatar Coloseum, hingga menyebut nama Romelu Lukaku dengan nama "Romelus", sosok pendiri kota Roma yaitu Romulus dan Remus.
Romelu Lukaku juga disambut dengan ilustrasi sang pemain mengenakan baju kekaisaran Roma. Sementara dalam sambutan nyata, sebuah mural Romelu Lukaku sebagai gladiator ada di salah satu sudut tembok Coloseum.
Fans Roma memang pendukung yang spesial seperti ketika mereka menyambut Jose Mourinho saat kali pertama datang sebagai pelatih Roma, dibuatkan mural sang pelatih mengendarai vespa.
Seperti Gabriel Batistuta
Sudah lama AS Roma tidak pernah lagi meraih gelar Liga Italia sejak kali terakhir kali meraihnya pada 2000-2001 silam.
Kedatangan Romelu Lukaku kini semakin membuka kembali harapan fans Roma untuk meraih trofi Scudetto keempat dalam sejarah klub ini.
Jika Paulo Dybala dinilai menjadi "reinkarnasi" dari Francesco Totti, Big Rome dapat menjadi Gabriel Batistuta Baru di AS Roma.
Sebelum kehadiran Gabriel Batistuta, AS Roma ketika itu mulai membangun tim untuk meraih gelar.
Pelatih Roma ketika itu, Fabio Capello, memperkuat tim dengan bintang seperti Cafu, Vincent Candela, Aldair, Vincenzo Montella, hingga tentu saja Francesco Totti.
Gabriel Batistuta datang menjadi elemen penting dari keberhasilan Roma mewujudkan misi mereka ketika itu meraih gelar. Batigol mencetak 20 gol pada 2000-2001 itu, termasuk satu golnya ke gawang Parma pada 17 Juni 2001, menang 3-1, gol yang mengunci gelar Liga Italia untuk tim ini.
Gol tersebut diciptakan Batistuta di Stadion Olimpico, yang membuat fans Roma merayakan gelar Scudetto pertama setelah 1983.
"Batistuta adalah pembelian terakhir kami, elemen yang sangat penting," kata Fabio Capello, dalam wanwancaranya dengan pers Italia, Massaggero saat itu.
Harapan-harapan itulah yang kini mulai muncul di antara fans AS Roma. Romelu Lukaku adalah elemen ketiga sebagai modal Roma meraih Scudetto. Dua elemen sebelumnya adalah pelatih Jose Mourinho dan Paulo Dybala.
"Seperti Gabriel Batistuta, Romelu Lukaku adalah pemain yang bisa membuat perbedaan, khususnya dari sisi keunggulan fisiknya," kata Fabio Capello, kepada Sky Sports, tentang kedatangan Romelu Lukaku ke Roma.
"Romelu Lukaku pemain yang sangat bagus dalam memberikan ruang kepada rekan setimnya, pemain yang bisa membawa tim meraih kemenangan dengan cara yang mudah."
Meski demikian, Fabio Capello menegaskan bahwa Gabriel Batistuta tidaklah tergantikan dan tidak terbandingkan.
"Batituta pemain yang tangguh dari dalam (mental). Keras kepala. Romelu Lukaku hanya di bawahnya dari Batistuta," kata Fabio Capello.
Bakal dilihat, mampukah Jose Mourinho memaksimalkan kedatangan Big Rom, dan mewujudkan impian fans AS Roma untuk meraih gelar Liga Italia 2023-2024 ini.