- Arki Dikania Wisnu membuka jalan sebagai salah satu calon legenda One Man Club.
- Langganan timnas itu baru memperpanjang kontrak dengan Satria Muda selama tiga musim.
- Berikut lima legenda basket Indonesia yang berstatus One Man Club.
SKOR.id - Arki Dikania Wisnu resmi memperpanjang kontrak dengan Satria Muda Pertamina Jakarta, Selasa (12/10/2021).
Sosok yang juga kapten tim nasional (timnas) basket Indonesia itu menandatangani ekstensi kontrak selama tiga musim.
Dengan demikian, hingga sekarang, Arki Dikania Wisnu masih berstatus One Man Club alias tidak pernah berpindah klub.
Sejak kemunculannya pada NBL Indonesia 2011-2012, ayah satu anak tersebut hanya tercatat memperkuat Satria Muda.
Dengan perpanjangan kontrak ini, Arki Dikania Wisnu tersebut berpotensi mengikuti jejak legenda basket Indonesia yang hanya memperkuat satu klub.
AF Rinaldo menjadi salah satu yang paling diingat pencinta basket Indonesia karena selama 21 tahun hanya membela Aspac Jakarta.
Dan, dari sekian banyak legenda basket Indonesia yang berstatus One Man Club, redaksi Skor.id coba menghimpun beberapa di antaranya.
Berikut 5 legenda basket Indonesia yang berstatus One Man Club:
1. AF Rinaldo (Aspac Jakarta)
AF Rinaldo mulai membela Aspac sejak 1990 atau saat klub ini masih mengusung nama ASABA.
Sosok yang dikenal memiliki playmaking mumpuni ini tak pernah meninggalkan klub milik Irawan Haryono tersebut hingga pensiun pada 2011.
Total, delapan gelar juara yang sudah ia berikan kepada tim yang kini telah bubar ini.
2. Christian Ronaldo Sitepu (Satria Muda)
Christian Ronaldo Sitepu tak bisa dipisahkan dari Satria Muda. Membela klub ini sejak 2006, Dodo, sapaannya, telah memberikan delapan gelar juara.
Satria Muda sudah mengoleksi 11 titel atau dengan kata lain, sebagian besar gelar klub tersebut ada keterlibatan Dodo.
Alumunus STIE Perbanas, Jakarta ini memutuskan pensiun setelah membawa Satria Muda juara IBL 2017-2018.
3. Riko Hantono (Aspac Jakarta)
Riko Hantono sudah direkrut Aspac Jakarta sejak masih 14 tahun, tepatnya pada 1994. Tapi, ia "diperam" oleh Kim Hong, sapaan Irawan Haryono.
Riko baru dimainkan pada KOBATAMA 1998 dan sukses menyabet gelar Rookie of the Year pada musim tersebut.
Total, Riko Hantono telah menyumbangkan lima gelar juara untuk Aspac sampai dirinya tak lagi aktif bermain basket.
4. Dwui Eriano (Satria Muda)
Dwui Eriano sebenarnya pemain binaan Mitra Guntur. Namun, tim ini tak pernah bermain di liga basket kasta tertinggi.
Pada 1996, sosok yang akrab disapa Iboy ini melakoni debut di KOBATAMA bersama Satria Muda dan pensiun usai IBL 2007.
Dia merupakan generasi awal perintis klub yang bermarkas di BritAma Arena, Mahaka Square, Jakarta itu.
Kesabarannya bersama Satria Muda berbuah manis karena pada 1998, klub tersebut diakuisisi oleh Erick Thohir.
Iboy merasakan empat gelar juara bersama Satria Muda, yakni pada KOBATAMA 1999, IBL 2004, 2006, dan 2007.
5. Wellyanson Situmorang (Satria Muda)
Wellyanson Situmorang direkrut Satria Muda pada 2000 setelah dirinya membawa STIE Pernas juara Liga Basket Mahasiswa (LIBAMA).
Membela Satria Muda selama 12 musim, Wellyanson meraih tujuh titel juara, yakni IBL 2004, 2006, 2007, 2008, 2009, NBL 2010-2011 dan 2011-2012.
Pada 2012, ia memilih pensiun padahal usianya masih 30 tahun. Ia pun banting stir menjadi pegawai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
View this post on Instagram
Berita Basket Lainnya:
Pemain IBL Terlalu Digdaya, Habib Titoaji Paling Bersinar di PON XX Papua 2021
5 Fakta Menarik LeBron James, Spesial Menuju Musim ke-19 Sang Bintang di NBA