- Aremania mulai muncul dalam belantikan sepak bola Indonesia pada 1998.
- Tak seperti kelompok suporter yang terorganisir, Aremania tumbuh alami.
- Untuk belantika suporter sepak bola Indonesia, Aremania pionir kreativitas.
SKOR.id - Berbicara soal suporter kreatif di Indonesia, Aremania adalah salah satu pionirnya. Kelompok suporter pendukung Arema ini mulai muncul pada 1998.
Dikutip dari Youtube salah satu dirigen Aremania, Yosep El Kepet, sebelum ada Aremania ada Arema Fans Club yang dibentuk oleh inisiasi Lucky Acub Zainal.
Seiring berjalannya waktu, wadah tersebut tidak bisa mengakomodir keinginan suporter Malang pada umumnya.
Akhirnya, ada wartawan Malang yang mengumpulkan beberapa tokoh suporter di PWI. Dari pertemuan tersebut, muncul ide nama Aremania.
Aremania adalah kelompok yang cair, tidak ada susunan pengurus seperti kelompok suporter lainnya, dan tentu saja militas seperti fan sepak bola lainnya.
Ada beberapa sumber lain yang menyebut, Aremania sudah ada sebelum pertemuan di PWI. Aremania muncul secara spontan dari suporter Malang yang bosan.
Ya, bosan dengan perkelahian geng-geng yang ada di Malang. "Aremania tak akan mati karena tak pernah lahir," ujar Yuli Soempil, salah satu dirigen Aremania.
Sampai saat ini, Yuli adalah salah satu dirigen kenamaan di kancah suporter sepak bola Indonesia. Bahkan, namanya sudah identik dengan Aremania.
Guru Suporter
Pada putaran Delapan Besar Ligina VI, ribuan Aremania bertandang ke Jakarta. Ketua Umum PSSI saat itu, Agum Gumelar, terkesan oleh aksi atraktif suporter Arema.
Agum mengakui Aremania sebagai suporter kreatif, sportif dan atraktif. Aremania pernah meraih gelar The Best Suporter pada Copa Indonesia II tahun 2006.
Munculnya Aremania di belantika sepak bola Indonesia, membuat suporter lain terinpirasi. Salah satunya adalah Pasoepati (saat itu suporter Pelita Solo).
Usai aksi atraktif Aremania di Manahan Solo, beberapa pentolan suporter “menimba ilmu” ke Malang untuk akhirnya diterapkan di kelompok suporter Pasoepati.
Aksi menarik Aremania selain gerakan ribuan suporter di stadion adalah chant chant mereka saat mendukung Singo Edan, julukan Arema.
"Lagu-lagu tersebut terinspirasi dari suporter Amerika Latin. Lagu-lagu awal Arema itu inspirasinya dari Piala Dunia 1986," ujar Yosep El Kepet dalam sebuah wawancara.
Juan Rubio, pemain Chili yang bermain di Arema pada akhir 1990 adalah salah satu sosok yang mengajarkan dan mengubah lirik lagu Chili untuk Aremania.
Aremania Mendunia
Pada pembukaan Piala Jenderal Sudirman, November 2015. Aremania membentangkan bendera raksasa di sepanjang tribune Stadion Kanjuruhan.
Bendera One Incredible Blue dengan tulisan "Arema Singo Edan, Salam Satu Jiwa". Bendera ini berukuran 15 ribu meter persegi.
Ini adalah bendera terbesar yang pernah dibentangkan suporter sepak bola. Sebelumnya fans FC Barcelona pernah mempunyai bendera 13.545.75 meter persegi.
Aremania juga pernah ada di beberapa Piala Dunia. Pada peristiwa akbar sepak bola tersebut, bendera dan syal dengan tulisan Arema dan Aremania ada di sana.
Adalah Harie Pandiono yang membawanya. Suporter ini rajin berkeliling beberapa stadion internasional dengan beragam atribut Aremania.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Baca Juga Berita Aremania Lainnya:
Carlos de Oliveira Diperkenalkan Arema FC dan Langsung Menyebut Aremania
Aremania Probolinggo Tulis Ensiklopedia Arema
Respons Franco Hita atas Dukungan Aremania Jadi Pelatih Arema FC