- Lanjutan Liga 1 2020 merupakan jeda kompetisi terpanjang dalam sejarah Liga Indonesia.
- Bagi kontestan Liga 1 2020, lanjutan kompetisi sama dengan memulai dari awal persiapan.
- Karenanya klub berharap PSSI dan PT Liga membuat terobosan kebijakan lanjutan Liga 1 2020.
SKOR.id - Sejak era Liga Indonesia pada 1994, tak pernah terjadi jeda kompetisi lebih dari dua bulan. Jeda kompetisi biasanya hanya hitungan minggu.
Namun, pandemi Covid-19 membuat hal anomali itu jadi wajar. Namun, jeda terlalu lama ini sama artinya mengulang seluruh proses dari titik nol lagi.
Sebagai contoh, Liga 1 2019 berakhir pada 22 Desember 2019. Hanya dua pekan berselang, tim kontestan Liga 1 2020 sudah memulai latihan untuk musim baru.
Pada akhir Februari 2020, pertandingan pertama musim keempat era Liga 1 digelar. Artinya, hanya dua pekan tim meliburkan pemainnya dari latihan.
Sebelumnya, Liga 1 2018 berakhir pada 8 Desember 2018, sedangkan musim baru sudah kick-off pada 15 Mei. Cukup panjang tetapi latihan sudah dimulai pada Februari.
Adapun edisi pertama Liga 1 berakhir pada 12 November 2017 dan laga perdana musim 2018 pada pertengahan Maret 2018. Ada jeda tiga bulan.
Pelatih Persiraja Banda Aceh, Hendri Susilo, menyebut waktu dua bulan, sebagai batasan minimal menuju lanjutan Liga 1 2020, yang setara musim baru.
"Lanjutan Liga 1 2020 sama dengan memulai musim baru. Bahkan, liburnya lebih panjang dari biasanya. Menurut saya, minimal persiapan dua bulan," kata Hendri.
Lama kompetisi, pun rata-rata berlangsung dalam tujuh hingga delapan bulan. Itu sudah termasuk dengan jeda kompetisi saat ada agenda FIFA.
Karenanya, wacana PSSI yang akan melanjutkan Liga 1 2020 pada awal Oktober 2020 dan mengakhirinya pada Februari 2021; cuma lima bulan, terlalu singkat.
Dengan 31 pertandingan tersisa dan berlangsung dalam lima bulan, artinya dalam sebulan setiap tim minimal menjalani enam pertandingan dan maksimal tujuh.
Itu jika berlangsung tanpa henti, seperti mengabaikan kalender FIFA dan kompetisi dipastikan tak terganggu keberlangsungan pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Jika PSSI memilih liburkan kompetisi saat kalender FIFA (tersisa tiga agenda untuk 2020) dan Pilkada, sudah pasti waktu lima bulan kompetisi tidak cukup.
Dengan kata lain, usulan Robert Rene Albert, pelatih Persib, dan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani, meniru gaya Eropa, sangat realistis.
Maksudnya, lanjutan Liga 1 2020 dirancang seperti ageda kompetisi Eropa yang setiap musimnya berlangsung delapan bulan dalam dua tahun, 2020-2021.
Karena PSSI dan PT LIB belum mengeluarkan putusan final soal format kompetisi dan segala sesuatu yang mengiringinya, diharapkan ada terobosan signifikan.
Kontrak-kontrak antara klub dengan pemain dan pelatih, yang akan kedaluwarsa pada akhir tahun ini, selayaknya pula dijadikan salah satu bahan kajian.
Umuh Muchtar, Komisaris Persib, berargumen, kompetisi musim ini harus dilanjutkan dan PSSI selayaknya memberi keputusan yang bijak dan bijaksana.
"Soal bagaimana konsep lanjutan kompetisi, kami ikut arahan PSSI. Kami hanya berharap ada kebijakan kompetisi yang tidak sekadar ada," ucap Umuh Muchtar.
Berita Liga 1 2020 Lainnya:
Persib Bandung Paling Serius Menatap Lanjutan Liga 1 2020
Arema FC Tawari Klub Liga 1 2020 Bermarkas di Malang Raya
PSIS Semarang Desak PSSI dan PT LIB Berikan Kepastian Jadwal Liga 1 2020
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.