- Pernah ada kisah unik dan agak aneh yang dilakukan Persija pada musim 2001 dan 2019.
- Pada 2001 Persija meminjam pemain Barito Putera dan Pelita Bakrie untuk tampil di Brunei.
- Dalam babak play-off Liga Champions Asia 2019, Persija meminjam dua pemain Madura United.
SKOR.id - Peminjaman pemain, dalam beberapa kasus, cukup aneh dan unik. Alih-alih dipinjam semusim, melainkan untuk turnamen seperti tarikan kampung (tarkam).
Balada peminjaman pemain yang aneh itu dialami Persija dalam dua periode berbeda, yakni saat Piala Sultan Hassanal Bolkiah 2001 dan play-off Liga Champions Asia 2019.
Pada 2019, Persija mendaftarkan dua pemain Madura United, Jaimerson da Silva Xavier dan Alberto Goncalves untuk tampil dalam ajang kontinental kasta tertinggi Asia itu.
Hal ini dilakukan Persija, karena Vinicius Lopez "Neguete" Laurindo, Jakhongir Abdumuminov, Bruno Matos, dan Ryuji Utomo, tak bisa didaftarkan ke AFC.
Alasannya, International Transfer Certificate (ITC) keempatnya belum keluar. Empat pemain ini adalah rekrutan baru Persija pada awal musim 2019.
Hasilnya, Macan Kemayoran, julukan Persija, unggul dengan skor 3-1 saat tandang ke markas Home United di Singapura. Saat itu Beto melesakkan satu gol.
Sedangkan dalam laga melawan klub Australia, Newcastle Jets, Persija menyerah dengan skor 1-3, setelah tampil imbang 1-1 dalam waktu normal 90 menit.
Selepas ajang itu, dua pemain ini dipulangkan kembali ke Madura United. Persija lantas mendaftarkan pemain lain untuk Piala AFC 2019.
Hal sama terjadi pada 2001. Untuk tampil dalam ajang Sultan Hassanal Bolkiah 2001, Persija meminjam dua pemain, yakni Bako Sadissou dan Eko Purdjianto.
Hal ini dilakukan manajemen Persija karena dua pemain andalan, Bambang Pamungkas dan Budi Sudarsono, absen karena mengikuti pemusatan latihan timnas Indonesia.
Pada musim 2001, Sadissou membela Barito Putera dan merupakan top score kompetisi dengan 22 gol, sedangkan Eko membela Pelita Bakrie.
Dampaknya, Persija tampil solid. Gelar juara turnamen undangan ini pun diraih, setelah menaklukkan klub asal Thailand pada laga final, BEC Tero Sasana, skor 2-1.
Untuk diketahui, pada musim sebelumnya, yakni pada 2000, Persija juga menjadi jawara turnamen ini. Dengan kata lain, Persija berhasil mempertahankan gelar.
"Bako Sadissou selain memberikan gelar, juga menjadi top score pada turnamen tersebut bersama Rocky Putiray yang saat itu berseragam Happy Valley dengan tiga gol."
Begitu Persija menggambarkan kiprah Bako Sadissou dalam situs resminya pada Sabtu (10/10/2020) malam. Ini menjadi balada aneh sepak bola profesional Indonesia.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita Persija Lainnya:
Persija Musim 2005, Miniatur Timnas Indonesia tapi Tanpa Piala
Hasil Bleep Test Pemain Persija Jakarta Memuaskan
Persija Juara Liga Indonesia 2001 karena Kalah dari PSIS Semarang, Ini Pengakuan Nuralim