SKOR.id - Laga Derby Madrid atau yang dikenal dengan El Derbi Madrileno telah bergulir pada Minggu (29/9/2024) lalu atau Senin dini hari WIB.
Skor akhir 1-1 untuk kedua tim. Atletico Madrid dan Real Madrid berbagi satu poin dalam laga pekan ke-8 La Liga 2024-2025 ini.
The Footballicious sebagai mitra dan juga perwakilan La Liga di Indonesia tidak melewatkan laga Derby Madrid yang digelar di Stadion Civitas Metropolitano.
CEO The Footballicious Andhika Suksmana bersama Dwi Putra yang merupakan Business Development Manager & Public Relation The Footballicious serta staf lainnya menyaksikan laga Derby Madrid tersebut.
Kebetulan, kunjungan The Footballicious saat itu terkait pula dengan pertemuan kerja dengan La Liga.
Kepada Skor.id, CEO The Footballicious Andhika Suksmana secara eksklusif menceritakan pengalaman perjalanannya menyaksikan pertandingan Atletico Madrid vs Real Madrid pada pekan lalu itu.
Dalam artikel ini juga disertakan video yang diberikan kepada Skor.id tentang suasana jelang laga Derby Madrid di luar Stadion Civitas Metropolitano.
Berikut ini catatan Andhika Suksmana yang juga pendiri dari The Footballicious tentang atsmosfer yang terasa dalam menyaksikan laga Derby Madrid:
SELAIN El Clasico yang menjadi perhatian seluruh dunia, pertandingan Derby Madrid antara Atletico Madrid vs Real Madrid juga tidak kalah seru, karena selalu menyajikan suguhan sengit.
Bahkan, menurut legenda Real Madrid, Alfredo Di Stefano pernah berkata "Lupakan Barcelona. Tim yang membuat kami frustrasi adalah Atletico Madrid."
Kondisi ini tergambar dari pertemuan dua tim ibu kota Spanyol pada Minggu 29 September 2024 waktu Madrid, atau Senin (30/9/2024) dini hari di Tanah Air.
Karena yang bertindak tuan rumah adalah Atletico Madrid, suasana kota lebih menonjol berwarna merah.
Saya menuju Estadio Cívitas Metropolitano menggunakan Metro, atau kereta bawah tanah dari stasiun Concha Espina, transit satu kali dan tiba langsung di stadion.
Durasi perjalanan sekitar 30-40 menit. Di Spanyol sama seperti negara Eropa lainnya, memiliki transportasi umum yang sangat memadai sehingga dengan mudahnya bisa menikmati pertandingan sepak bola, di mulai dari akses masuk menuju ke tempat duduk.
Sejak di stasiun, tentu saja dominasi pendukung Atletico Madrid bersiap menuju stadion seawal mungkin, tiga jam sebelum kick off.
Terlihat juga beberapa fans Real Madrid dan suasana sangat cair. Tidak ada sama sekali potensi untuk berselisih, padahal yang kita tahu atsmosfer Derby Madrid atau yang dikenal dengan El Derbi Madrileno, sangatlah panas.
Saya mengamati dalam perjalanan, banyak turis dengan berbagai macam bahasa bercampur dengan menggunakan jersey kedua tim. Bahkan ada pasangan yang dengan mesranya tetap dengan klub pilihannya masing-masing.
Setiba di Stasiun Metropolitano, langsung disambut dengan pemandangan stadion milik Atletico Madrid yang sudah digunakan sejak musim 2017-2018, ini karena lokasinya yang sangat dekat dari stasiun metro, tidak lebih dari 5 menit untuk berada di depan stadion.
Beberapa pedagang menjajakan pernak-pernik pertandingan. Yang uniknya, di sini tidak condong hanya jualan ke tim tuan rumah saja, namun merchandise tim tamu yakni Real Madrid juga turut dijual.
Tidak heran, bila kedua suporter, meski berbeda warna klub, berada di satu tempat untuk berbelanja.
Tujuan untuk menikmati Derby Madrid tentunya juga belajar untuk mengamati sebuah klub besar LA LIGA dalam meraih pemasukan untuk klub, baik dari hospitality perusahaan sampai alur penonton masuk stadion semuanya teratur.
Gate dibuka kurang lebih hanya 70 menit sebelum waktu kick off untuk memenuhi kapasitas stadion sebesar 70ribu.
Atleti store yang berlokasi di halaman Utama stadion. Lebih istimewa, karena yang berbelanja di store tersebut tidak hanya fans Atletico Madrid, namun juga tak sedikit fans Real Madrid dengan warna jersey khas putih juga mencari merchandise, yang kita tahu sudah pasti hanya menjual pernak-pernik Atletico Madrid.
Waktu menunjukkan 90 menit sebelum kick off, pintu masuk tribune dibuka. Kami pun masuk stadion.
Di bangku kami sudah disediakan sebuah kertas untuk koreo berwarna putih, sedangkan di bangku lain berwarna merah. Sehingga akan membentuk warna merah-putih, khas dari Atletico Madrid.
Fans Real Madrid berada di tribune atas sisi gawang utara, namun tidak banyak juga pendukung Real Madrid yang tetap menonton dari sisi yang dipenuhi pendukung tuan rumah, dan tidak ada perselisihan sama sekali.
Pertandingan memang sesekali berjalan panas, namun yang dapat diambil pelajaran, hanya sebagai bentuk dukungan kepada tim, dan sedikit tekanan kepada tim lawan saja.
Sedangkan kedua suporter yang berada di tribune, saling berdampingan dan tidak ada perselisihan.
Pertandingan pun berakhir imbang 1-1, menit demi menit berjalan, ada rasa sedih karena kenikmatan menonton pertandingan kelas megabintang akan berakhir.