- Alpine menginisiasi program "Rac(H)er" untuk memberi ruang lebih besar bagi partisipasi para perempuan.
- Salah satu tujuannya adalah mengorbitkan pembalap perempuan di ajang Formula 1.
- Rencana tersebut diharapkan dapat terwujud pada musim kompetisi 2030 mendatang.
SKOR.id - Tak dapat dimungkiri, olahraga motorsport termasuk Formula 1 (F1) kental dengan nuansa maskulin.
Hingga sekarang, belum pernah ada pembalap perempuan di grid F1. Bahkan, calonnya pun belum pernah disinggung.
Melihat situasi tersebut, Alpine mencoba menginisasi program "Rac(H)er" yang bertujuan memberi ruang lebih besar untuk partisipasi kaum perempuan.
Melalui program ini, Alpine ingin mengorbitkan pembalap perempuan di F1 yang tidak sekadar sebagai pemanis tetapi juga mampu berprestasi.
"Saya tidak melihat alasan mengapa perempuan tak bisa melakukannya (menjadi pembalap F1)," ujar bos Alpine, Laurent Rossi, dikutip dari Marca.
"Tapi harus diakui, perjuangannya masih panjang untuk sampai ke sana. Untuk proyek ini, setidaknya kami butuh delapan tahun."
"Kami harus mulai dari awal dan memastikan bahwa kami memberi kesempatan sebesar-besarnya kepada mereka (kaum perempuan)," katanya.
Lihat postingan ini di Instagram
"Ini tentang membuat kerangka kerja, mengubah perspektif, dan meruntuhkan prasangka," katanya.
"Saya melihat para perempuan menjadi pilot pesawat tempur dan menjadi astronot. Jadi, seharusnya mereka juga bisa mengemudikan mobil Formula 1."
Musim ini, Alpine sudah menjadi salah satu pelopor emansipasi di paddock F1 dengan 12 persen dari krunya merupakan perempuan.
Jumlah ini diproyeksikan akan meningkat menjadi 30 persen pada 2027, dan berpuncak dengan mengorbitkan pembalap F1 perempuan pada 2030.
Proyek ini pun mendapat tanggapan positif dari mantan pembalap F1 yang kini menjadi komentator, Nico Rosberg.
"Saya pikir, ini ide yang brilian. Saat seorang perempuan diberi kesempatan, mereka bisa menginspirasi dengan luar biasa," kata Rosberg.
"Jelas, dalam waktu dekat akan ada pembalap perempuan di F1. Justru mereka yang kecil dan lembut ini akan membuat kejutan jika berhadapan dengan para pembalap berbadan besar dan berat."
Berita Formula 1 lainnya:
Nasib di F1 2023 Masih Abu-Abu, Zhou Guanyu Fokus Perbaiki Performa untuk Alfa Romeo
Legenda F1 Sebut Charles Leclerc Mirip Max Verstappen Semasa Muda
Bos Alpine F1 Berang Menyusul Kepindahan Fernando Alonso ke Aston Martin