- Alice Campello menjelaskan sisi kurang menyenangkan jadi istri pesepak bola.
- Istri pemain Atletico Madrid, Alvaro Morata, itu mengaku keluarganya jadi sasaran kekesalan suporter.
- Ditinggal Alvaro Morata pergi ke Piala Dunia 2022 sangat berat baginya dan 3 anak mereka.
SKOR.id - Alice Campello memberikan gambaran betapa berat kehidupan istri pesepak bola. Salah satunya, belahan jiwa Alvaro Morata itu kerap jadi sasaran kebencian penggemar.
Setiap kali melihat pasangan para pemain, yang terbayang adalah populer, kaya dan bisa merasakan kehidupan mewah. Namun, ternyata tak semudah itu.
Campello menikah dengan pemain Atletico Madrid pada 2017. Penyerang tersebut dipanggil ke Timnas Spanyol.
Berpisah hampir satu bulan dengan Morata, sangat berat baginya dan anak-anak. Apalagi saat ini, dia sedang hamil delapan bulan.
“Anda tidak terbiasa dengan itu. Ketika dia pergi ke Piala Dunia…anak-anak menangis, dia juga. Bayangkan itu sulit bagi saya yang hamil delapan bulan dan saya akan ke Qatar,” ujarnya kepada Marca.
“Saya perlu melihatnya dan mendukungnya meski sebentar. Selalu berat melihatnya pergi. Anak-anak membutuhkannya. Mereka memerlukannya lebih lama. Alvaro diperlukan di rumah oleh anak-anak dan saya.
“Kami berdua keras, tapi masalahnya mereka lebih mendengarkan dia. Dia ayah terhebat di dunia dan sangat menekankan sopan santun. Itu paling penting bagi kami. Kadang, kami terlalu keras kepada anak.
“Hari ketika dia pergi, dia tak berhenti mengirim pesan dan mengatakan cinta saya. Dia gugup, tapi baik-baik saja.”
Risiko keluarga pesepak bola adalah berpindah-pindah kota atau negara. Dengan banyak anggota keluarga, tentu sangat merepotkan.
“Saya pindah rumah tentang 8 atau 10 kali. Anda tidak bisa mengatur diri Anda. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi dalam dua atau lima tahun. Yang paling rumit, saya hampir punya empat anak.
“Namun, sepak bola memberi Anda emosi yang tidak pernah dibayangkan. Ada positif dan negatif,” wanita Italia itu menuturkan.
Popularitas tak bisa dipungkiri punya konsekuensi kurang menyenangkan. Ketika tim Morata kalah, bukan hanya pemain 30 tahun yang jadi sasaran. Campello dan anak-anaknya juga kadang kena getahnya terutama saat sedang berada di keramaian.
“Ketika mendapat hasil mengecewakan, semua tahu Anda mengalami saat buruk. Lalu Anda berjalan-jalan atau pergi ke supermarket, ada banyak orang yang memperingatkan Anda atau melemparkan kecaman.
“Hal ini telah terjadi pada kami saat pergi ke supermarket dengan anak-anak. Kemudian, mereka melemparkan teriakan bahkan pada anak berusia 4 tahun. Itu adalah bagian jeleknya, tetapi Anda juga terbiasa dengan hal itu.
“Anda harus memahami bahwa Anda tidak harus mempedulikan hal-hal ini, tetapi rumit bahkan bagi saya. Saya tidak ada hubungannya dengan dunia ini,” ucapnya.
“Kadang ketika pergi ke stadion, saya merasa dihakimi. Orang-orang sekitar saya melihat saya seperti gagal melakukan sesuatu. Dalam hal buruk, ada juga banyak hal indah. Dalam pertandingan yang sama, mungkin bagi Anda terlihat sepak bola paling buruk di dunia dan dalam satu detik, semua situasi berubah. Emosi dan perubahan itu sangat baik.”
Berita Alice Campello Lainnya
Baca Juga: Alvaro Morata dan Alice Campello Telah Memilih Nama untuk Calon Putri Mereka
Baca Juga: Alice Campello Mengaku Alami Kesulitan pada Kehamilan Ketiganya Ini