- Rencana Shin Tae-yong pusatkan latihan timnas Indonesia U-19 di Korea Selatan untuk tingkatkan level permainan.
- Menurut Shin Tae-yong, kondisi di Korea Selatan lebih kondusif dan timnas U-19 bisa mendapat lawan tanding tangguh.
- Namun, Shin Tae-yong menyebut bahwa PSSI seolah tidak mendengarkan apa yang inginkan dan sudah rancang.
SKOR.id - Keinginan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menggelar pemusatan latihan di Korea Selatan, yang ditolak PSSI, menyalakan api konflik.
Ibarat api dalam sekam, penolakan permintaan tersebut membuat api membesar. Lewat media-media Korea Selatan, Shin ungkap friksinya dengan PSSI.
Awalnya, Shin berencana memboyong timnas Indonesia U-19 ke Gyeongju, Korea Selatan, untuk menjalani pemusatan latihan (TC) selama 50 hari.
Namun, PSSI merasa keberatan dengan keinginan Shin. PSSI juga mendesak Shin untuk segera kembali ke Indonesia untuk memenuhi tugasnya.
Sejatinya, pelatih berusia 51 tahun itu tak persoalkan penolakan ini. Namun, menurut Shin, TC di Korea merupakan bagian dari jalan sukses timna Indonesia.
"Saya berencana membawa timnas U-19 ke Gyeongju dan melatihnya di sana. Namun, sebetulnya saya juga bisa melatih di mana saja," kata Shin Tae-yong.
Rencana Shin itu memang sudah terlihat sejak anak asuhnya menjalani pemusatan latihan di Chiang Mai, Thailand, pada Februari 2020.
Saat itu, Garuda Muda, julukan timnas Indonesia U-19, menjalani sejumlah laga uji coba melawan tim-tim asal Korea Selatan yang didatangkan Shin.
Selama 11 hari berada di Negeri Gajah Putih, mereka menjajal kemampuan Seongnam FC, Busan I-Park, dan Kyung Hee University.
Hasilnya, kurang memuaskan. Timnas U-19 hanya mampu memenangi satu dari enam laga uji coba selama pemusatan latihan.
Sebab, saat itu timnas U-19 memang tak mendapat banyak materi taktikal selama TC. Mereka lebih banyak ditempa untuk peningkatan fisik.
Shin menyebut, pola serupa juga sebetulnya akan ia terapkan andai timnas Indonesia U-19 bisa diboyong ke Korea Selatan.
Pasalnya, Amiruddin Bagas Kaffa dan kawan-kawan tidak akan kesulitan mencari lawan tanding yang tangguh untuk berlatih tanding.
Menurut Shin, tantangan semacam itu bisa menjadi pelajaran penting untuk timnas U-19 guna meningkatkan level permainan.
"Saya jelas bisa melihat bagaimana cara mencapai level yang saya inginkan, tetapi federasi tidak mau mendengarnya," kata Shin
"Timnas Indonesia harus terbiasa bersaing dengan tim yang kuat untuk mengembangkan level permainan mereka," ia menambahkan.
Keinginan Shin untuk memboyong skuad timnas Indonesia U-19 ke Korea Selatan malah direspons negatif oleh pihak federasi.
Bahkan, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Timnas Indonesia, Syarif Bastaman, sempat memberikan ancaman jika Shin tak segera kembali ke Indonesia.
Syarif menyebut, Shin bisa saja dipecat dari posisinya karena ia dinilai melanggar kontrak yang telah disepakati pada Desember 2019.
Menurut eks-arsitek timnas Korea Selatan pada Piala Dunia 2018 itu, suasana di Negeri Gingseng jauh lebih kondusif ketimbang di Indonesia.
Itulah sebabnya, Shin melihat bahwa menggelar TC di Indonesia sama saja dengan mengorbankan keselamatan dan kesehatan pemain timnas U-19.
Berita Timnas Indonesia Lainnya:
Konflik Kian Memanas, Shin Tae-yong Tak Ingin Ribut dengan PSSI
Shin Tae-yong Bersilat Lidah, Tanda-tanda Kegagalan Dibenih
Indra Sjafri Kritik Profesionalisme Shin Tae-yong
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.