- Persita Tangerang telah mengikat tiga pemain asing untuk Liga 1 2020.
- Dua dari tiga pemain asing Persita mengaku memiliki misi khusus pada debut karier mereka untuk klub Liga Indonesia ini.
- Satu pemain asing Persita itu sebenarnya mendapatkan tawaran main di Eropa, tepatnya Liga Malta, tetapi dia abaikan.
SKOR.id – Tamirlan Kozubaev dan Mateo Bustos adalah dua dari tiga nama asing dalam komposisi resmi Persita untuk Liga 1 2020.
Dari kedua nama itu, Mateo Bustos merupakan pemain yang baru pertama kali memiliki karier di Asia.
Gelandang serang asal Argentina ini merupakan pemain yang sempat berkarier di Eropa tepatnya Liga Malta.
Namun, status terakhir pemain berusia 27 tahun itu adalah pilar klub Liga Paraguay, River Plate.
Mateo mengaku, dia mendapatkan tawaran dari klub di negara asalnya dan Malta sebelum gabung Persita.
Baca Juga: Transfer Liga 1: Persita Rekrut Tiga Pemain Asing, Salah Satunya dari River Plate
Namun, dia memiliki alasan kuat menerima tawaran main untuk Persita karena tantangan.
”Saya sebenarnya ada beberapa tawaran dari Argentina dan juga klub Malta,” ujar Mateo seperti dikutip Skor.id dari rilis Persita.
Baca Juga: Marc Marquez Mulai Sedikit Khawatir dengan Proses Pemulihan Bahunya
”Waktu saya selesai kompetisi, saya dapat tawaran dari Persita. Tetapi, saya masih minta waktu seminggu karena saya mau liburan dulu.”
”Setelah itu, saya pikir masak-masak dan ini tawaran bagus lalu saya datang ke sini,” kata Mateo menambahkan.
Sementara itu, Tamirlan adalah pemain bertahan kelahiran 1 Juli 1994 dan berasal dari Kirgistan.
Tamirlan sebelum gabung Persita memiliki karier semusim pad 2019 bersama klub Malaysia, PKNS FC.
Jadi, pemain berusia 24 tahun ini tahu bagaimana kompetisi di Indonesia, apalagi ada sejumlah pemain asal negaranya juga berkarier bersama klub Liga 1.
Baca Juga: Demi Tampil, Douglas Costa Siap Main di Posisi Manapun
”Agen saya dan beberapa rekan pemain juga pernah cerita tentang sepak bola Indonesia,” ujar Tamirlan.
"Dua teman saya dari Kirgistan kebetulan juga ada yang bermain di Indonesia. Jadi, saya bisa diskusi dengan mereka soal sepak bola Indonesia. Menurut saya, sepak bola di Indonesia dan Malaysia hampir sama, bahasanya juga hampir serupa," ucap Tamirlan.
Kini, fokus Tamirlan selain adaptasi secara permainan dengan Persita, dia juga harus terbiasa dengan cuaca di Indonesia.
"Saya merasa baik, tetapi memang sedikit susah karena di Kirgistan kan cuacanya sangat dingin saat ini, sedangkan di sini sangat panas," ujar Tamirlan.
"Jadi mungkin saya butuh waktu lima hari sampai seminggu untuk menyesuaikan dan setelah itu saya akan baik-baik saja," tuturnya.
Baca Juga: Indonesia Masters 2020: Lolos Babak Kedua, Fajar/Rian Waspada Ganda Cina