- PT LIB akan mengamandemen tujuh regulasi Liga 1 2020 sebelum dilanjutkan pada 1 Oktober mendatang.
- Dalam proses amandemen regulasi Liga 1 2020, PT LIB minta persetujuan dari PSSI dan pendapat klub.
- Setidaknya, dari rencana tujuh amandemen regulasi Liga 1 2020, ada tiga yang berpotensi diributkan.
SKOR.id - Untuk kelanjutan Liga 1 2020 pada 1 Oktober mendatang, PT Liga Indonesia Baru (LIB) akan mengamandemen regulasi kompetisi.
Namun, tidak semua regulasi kompetisi musim 2020 akan diamandemen. Hanya ada tujuh regulasi yang akan diamandemen oleh PT LIB.
Hingga pekan kedua Agustus 2020, amandemen tersebut belum disahkan. Sejauh ini PT LIB masih merancang redaksional dan meminta pendapat PSSI.
Sebelum amandemen tersebut disahkan, perwakilan 18 klub kontestan Liga 1 2020 pun akan dilibatkan. Hanya saja sebatas memberikan pendapat.
Berikut ini adalah tujuh amandemen regulasi Liga 1 2020 yang sedang ditimbang matang PT LIB, sebagaimana dokumen yang diterima Skor.id:
Pertama, "Penghapusan degradasi Liga 1 pada akhir musim 2020". Wacana ini sudah disampaikan ke klub dan mendapat tanggapan beragam.
Satu yang pasti, status tanpa degradasi ini akan berdampak pada statuta PSSI, yang melingkupi jumlah peserta kompetisi dan hak suara pada 2021.
Kedua, "Penambahan pergantian pemain menjadi 5 pemain (sesuai amandemen laws of the game 2019-2020)". Hal ini sudah diterapkan beberapa klub Eropa.
Untuk aturan ini, klub Liga 1 2020 tak terlalu mempermasalahkan, karena terkait dengan kondisi dan stamina pemain yang tidak dalam kondisi ideal.
Ketiga, "Periode pendaftaran pemain tahap kedua tetap dibuka, namun tidak boleh melakukan Transfer pemain antarklub Liga 1."
"Pendaftaran masih diperbolehkan sepanjang pemain dari luar klub Liga 1." Begitu bunyi amandemen regulasi Liga 1 2020 dalam kondisi force majeure.
Untuk waktu bursa transfer telah ditetapkan. Untuk putaran pertama telah ditutup dan putaran kedua akan dibuka pada 8-23 Desember 2020.
Keempat, "Kewajiban memasukkan minimal dua Pemain U-20 dalam 18 nama di Daftar Susunan Pemain." Artinya, dua pemain masuk line-up pertandingan.
Hal ini yang memunculkan perdebatan. Jika tidak ada kewajiban menurunkan pemain U-20, mengapa pemain tersebut harus masuk line-up.
Inginnya, klub mendapat aturan yang tegas, wajib punya pemain U-20, wajib memainkan, atau malah dibebaskan sekalian yaitu tak mesti punya.
Kelima, "Penerapan protokol Kesehatan". Untuk penerapan protokol kesehatan ini, PT LIB akan mengadakan workshop khusus dengan seluruh peserta kompetisi.
Untuk waktu workshop akan berlangsung pada awal September di Jakarta atau bisa berjalan secara virtual, sambil menunggu status pandemi Covid-19 di Indonesia.
Keenam, "Penyesuaian Standar kelayakan venue pertandingan". Maksudnya, standar stadion untuk penyelenggaraan Liga 1 2020 akan dilonggarkan.
Namun demikian, PT LIB tetap memastikan stadion yang lolos verifikasi adaah stadion yang telah memenuhi kriteria tertinggi sebagaimana disyaratkan AFC.
Ketujuh, "Klub wajib melepas pemain yang mendapat panggilan timnas". Pemain tersebut meliputi timnas Indonesia level senior maupun pemain level usia.
Selama 2020 hingga awal 2021, setidaknya ada ajang Piala Asia U-16 dan U-19, serta tiga pertandingan Pra Piala Dunia 2022, termasuk kemungkinan Piala AFF 2021.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita PT LIB Lainnya:
Setelah Yogyakarta, PT LIB Bakal Audiensi ke Jateng dan Jatim
Virtual Meeting dengan PT LIB, Klub-klub Liga 2 2020 Minta Subsidi Ditambah
Ini Kesimpulan Manager Meeting PT LIB dan Klub Liga 1 2020