- Jepang memeberlakukan pembatasan keluar masuk ke wilayahnya.
- Ofisial dan pemain asing tak bisa masuk ke Jepang.
- Pembatasan dilakukan karena merebaknya kasus virus corona.
SKOR.id - Kasus Covid-19 yang masih merebak, membuat pemerintah Jepang membatasi akses keluar masuk ke negaranya.
Pembatasan masuk ke wilayah Jepang ini dimulai sejak, Kamis (14/1/2021).
Badan Olahraga Jepang disebut telah memberi tahu pihak J.League untuk memberikan informasi kepada klub-klub pesertanya.
Akibat pembatasan ini, para ofisial dan pemain asing yang membela klub J.League terancam tak bisa masuk ke Jepang.
Pembatasan masuk ini tidak memiliki pengecualian, artinya semua orang asing tidak boleh masuk ke wilayah Jepang.
Hal ini tentu berdampak kepada klub-klub J.League.
Para pemain asing yang akan masuk harus menunggu hingga 7 Februari 2021 agar aturan pembatasan dicabut.
Dalam kasus ini jika ada pelatih atau pemain yang sudah mendapat status kependudukan dan didaftarkan musim lalu, maka dikabarkan akan mendapat pengecualian.
Sementara untuk pemain asing baru statusnya belum jelas jika pembatasan dihentikan.
Namun, jika pembatasan diperpanjang tentu klub J.League harus bersiap dengan dampaknya.
Apalagi kompetisi akan dimulai pada 27 Februari 2021 mendatang.
Salah satu contohnya adalah Tokushima Vortis, tim promosi musim ini.
Mereka terancam tak akan didampingi sang pelatih, Dani Poyatos, yang berasal dari Spanyol.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia
Dianaktirikan Dortmund, Real Madrid Mulai Pikirkan Nasib Reinier Jesus https://t.co/75r70rckTc— SKOR Indonesia (@skorindonesia) January 15, 2021
Berita J.League lainnya:
Masih Main di Usia 54 Tahun, Thomas Muller Sanjung Pemain Tertua J.League
Berpisah dengan Kashiwa Reysol, Pemain Terbaik J.League 2020 Berlabuh di Tim Qatar