SKOR.id - Legenda Chicago Bulls dan NBA, Michael Jordan, sekali lagi terbukti menjadi inspirasi di balik kemenangan impresif Brighton & Hove Albion 3-0 atas Arsenal di Stadion Emirates, Minggu malam.
Gol-gol dari Julio Enciso, Pervis Estupinan, dan Deniz Undav memastikan kemenangan nyaman bagi The Seagulls, yang memastikan kehilangan besar dalam perburuan gelar The Gunners.
Setelah 45 menit pembukaan yang ketat, Enciso membuka keunggulan tim tamu dengan sundulan jarak dekat. Saat Arsenal melawan untuk menyamakan kedudukan, Undav malah melemparkan Aaron Ramsdale yang tak berdaya untuk menambah gol kedua Brighton.
Saat injury time, Estupinan menambahkan gol ketiga timnya ke gawang pasukan Mikel Arteta. Di seberang lapangan, pelatih Brighton, Roberto De Zerbi melampiaskan sukacitanya dengan memeluk staf pelatihnya. Timnya melanjutkan perburuan untuk meriah tiket sepak bola Eropa.
Berbicara setelahnya, pencetak gol Undav mengungkapkan taktik yang digunakan sang manajer untuk membuat Seagulls siap menghadapi pertandingan di London Utara.
Dia mengatakannya kepada Sky Sports: “Kami menunjukkan reaksi yang baik setelah dikalahkan oleh Everton. Itu adalah tiga poin besar dan kami senang kami menang."
“Manajer memperlihatkan pada kami video dari Michael Jordan untuk menunjukkan kepada kami bagaimana dia memotivasi dirinya sendiri di setiap pertandingan. "
"Dia menunjukkan kepada kami setelah kekalahan dari Everton dan saya pikir itu pilihan tepat untuk menunjukkan kepada kami videonya dan kami menunjukkan hari ini betapa kuatnya mental kami.”
Arsenal sekarang duduk empat poin di belakang pemimpin Manchester City, yang masih memiliki satu pertandingan di tangan. Gelar Liga Premier pertama merekapun semakin jauh dari genggaman, dan bagi Arteta tampaknya mimpi itu sudah berakhir.
“Seminggu yang lalu saya berdiri di sini dengan perasaan bangga dan hari ini kami harus meminta maaf atas penampilan di babak kedua,” katanya kepada Sky. "Itu tidak bisa diterima. Secara matematis, masih mungkin, tapi hari ini tidak mungkin memikirkannya."
“Kami perlu mencerna hasil dan performa di babak kedua, memahami mengapa dan memiliki reaksi yang berbeda… Saya akan selalu membela pemain saya jadi orang yang bertanggung jawab adalah saya. Setelah kekalahan seperti ini di kandang, Anda harus menganalisis diri sendiri terlebih dahulu sebelum melihat orang lain.”***