- Menarik untuk menyimak ulasan perjalanan Persib bersama 8 pelatih asal Eropa sejak era Liga Indonesia.
- Belum ada pelatih asal Eropa yang berhasil mempersembahkan gelar juara bagi Persib.
- Pelatih asal Belanda, Robert Alberts masih memiliki peluang untuk membawa Persib meraih titel juara pada Liga 1 musim depan.
SKOR.id - Persib Bandung memiliki deretan pelatih asing asal Eropa. Sejak musim 2003 hingga 2022, setidaknya sudah ada delapan pelatih asal Eropa yang menukangi Persib.
Dari delapan nama tersebut, nama pelatih asal Belanda yang kini menangani Persib, Robert Alberts memiliki pencapaian yang tak dimiliki pelatih lainnya.
Robert Alberts merupakan pelatih asal Eropa yang menangani Persib paling lama, yakni sudah hampir tiga tahun dan masih akan berlanjut pada musim yang akan datang.
Robert Alberts memiliki pencapaian rata-rata poin yang cukup tinggi selama menjadi pelatih Persib, yakni 1,85 poin per laga.
Meski demikian, bukan berarti kiprah dan riwayat pelatih-pelatih asal Eropa yang memimpin Persib tak layak disimak.
Berikut Skor.id sajikan riwayat perjalanan 8 pelatih asal Eropa yang pernah menjadi juru taktik tim Pangeran Biru sejak era Liga Indonesia.
1. Marek Sledzianowski
Pelatih berkebangsaan Polandia ini ditunjuk menjadi juru taktik Persib pada musim 2003. Kedatangannya seperti membawa "sejarah" baru bagi Persib.
Di tangannya, tim berjuluk Pangeran Biru mulai menggunakan jasa pemain asing untuk mengarungi kompetisi kasta tertinggi sepak bola di Indonesia.
Kala itu, pelatih bernama lengkap Marek Andrzej Sledzianowski membawa pemain-pemain asing asal Polandia juga.
Namun ekspektasi Bobotoh dan manajemen Persib tak tercapai. Persib di era Marek Sledzianowski justru tampil buruk.
Persib tak pernah menang dalam 12 laga awal yang membuat Marek Sledzianowski harus melepas jabatannya.
Maung Bandung akhirnya meraih kemenangan perdana pada pekan ke-14 (19 Maret 2003) ketika mengalahkan Petrokimia Putra dengan skor tipis 2-1.
Meski tak sukses bersama Persib, Marek Sledzianowski setidaknya dikenang oleh kitman Zulkarnaen dan pelatih fisik Yaya Sunarya.
Keduanya mengawali kariernya sebagai kitman dan pelatih fisik Persib pada masa kepemimpinan Marek Sledzianowski.
2. Arcan Iurie
Pelatih asal Moldova, Arcan Iurie Anatolivichi, menjabat sebagai pelatih Persib pada Liga Indonesia 2006. Persib menjadi pelabuhan keduanya setelah Persija.
Namun pencapaian Persib di era Arcan Iurie tak memuaskan. Ia pun sempat mengajukan pengunduran diri pada 19 April 2006, tepatnya setelah Persib takluk dari PSDS Deli Serdang di kandang sendiri.
Hanya saja manajemen menolak pengunduran diri Arcan Iurie. Pengabdiannya untuk Maung Bandung pun berlanjut hingga musim berikutnya.
Kebersamaan Persib dengan Arcan Iurie akhirnya benar-benar berakhir pada November 2007 setelah untuk kedua kalinya mengajukan pengunduran diri kepada manajemen.
3. Darko Janackovic
Pelatih asal Serbia yang berpaspor Perancis ini belum sempat mengalami atmosfer pertandingan Liga Indonesia ketika ditunjuk sebagai pelatih Persib pada 2010.
Ia hanya sempat memimpin Cristian Gonzales dan kolega di turnamen pramusim Inter Island Cup (2010).
Salah satu pertandingan yang dikenang yakni ketika Persib mampu membalikkan kedudukan atas tuan rumah Sriwijaya FC dengan skor 3-2 pada 30 Agustus 2010.
Pada masa kepemimpinan Darko Janackovic, Persib juga kedatangan bek asal Kamerun, Abanda Herman. Ia direkrut Persib setelah melalui seleksi yang dipimpin Darko Janackovic.
Tapi Darko Janackovic harus melepaskan jabatannya sebagai pelatih kepala setelah dua bulan memimpin persiapan Persib jelang Indonesia Super League (ISL) 2010.
4. Jovo Cuckovic
Setelah berpisah dengan Darko Janackovic, manajemen Persib mengangkat asisten pelatih asal Serbia Jovo Cuckovic menjadi pelatih kepala.
Laga debut Jovo Cuckovic sebagai pelatih kepala Persib terjadi di laga pembuka ISL 2010. Waktu itu, 28 September 2010, tim Pangeran Biru ditahan imbang Persela lamongan dengan skor 1-1.
Di tangan Jovo Cuckovic, performa Persib tak memuaskan. Mereka kalah pada laga kedua dari Deltras Sidoarjo dengan skor 4-1.
Kemenangan baru dirasakan Persib pada laga ketiga kontra Persiba Balikpapan dengan skor mencolok 5-1.
Kebersamaan Persib dengan Jovo Cuckovic tak berlangsung lama karena manajemen tak puas dengan pencapaian tim hingga pekan keenam.
Persib hanya meraih empat poin dari enam laga yang menempatkannya di posisi ke-14 klasemen sementara ISL 2010. Jovo Cuckovic pun digantikan Daniel Roekito.
5. Drago Mamic
Persib kembali menunjuk pelatih asal Eropa untuk mengarungi musim 2011-2012. Waktu itu kursi pelatih Persib diserahkan kepada pelatih asal Kroasia, Drago Mamic.
Eks-pelatih timnas Myanmar itu bertahan sebagai pelatih kepala Persib selama setengah musim. Ia mengundurkan diri pada paruh musim.
Dari 17 pertandingan yang dilakoni Persib bersama Drago Mamic, Abanda Herman dan kawan-kawan hanya mampu menempati peringkat ketujuh klasemen.
Skuad asuhan Drago Mamic mengumpulkan 25 poin hasil 7 kali menang, 4 kali imbang, dan 6 kali kalah. Drago Mamic akhirnya mengundurkan diri karena merasa gagal memenuhi target finis di tiga besar.
6. Dejan Antonic
Setelah sukses dengan pelatih lokal, Djadjang Nurdjaman, Persib menunjuk pelatih asal Serbia, Dejan Antonic untuk mengarungi kompetisi musim 2016.
Dalam masa persiapan atau pramusim, Persib di era Dejan Antonic sempat memenangi trofeo di Stadion Galuh, Ciamis, pada 10 April 2016.
Waktu itu Persib mengalahkan PSGC Ciamis dengan skor 5-1 dan menaklukkan Surabaya United dengan skor 3-1.
Sebelumnya Dejan Antonic juga membawa Persib menjadi runner-up di turnamen Bali Island Cup 2016. Persib kalah di partai final dari tim Arema Cronus.
Situasi serupa juga terjadi ketika Persib mengikuti Piala Bhayangkara 2016. Persib kembali harus puas menjadi tim kedua yang lagi-lagi kalah dari Arema Cronus di babak final.
Namun performa Persib di kompetisi utama, Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 justru seakan menurun.
Dejan Antonic hanya mampu mencatatkan satu kemenangan, empat hasil seri, dan satu kekalahan dalam enam laga awal Persib di ISC 2016.
Dejan Antonic akhirnya mengundurkan diri setelah menjadi pelatih kepala Persib selama lima bulan.
7. Miljan Radovic
Pelatih asal Montenegro ini resmi ditunjuk sebagai pelatih Persib pada 20 Desember 2018 untuk menggantikan Mario Gomez.
Penunjukan tersebut membuat Miljan Radovic tercatat sebagai orang pertama yang pernah berstatus sebagai pemain dan pelatih Persib.
Seperti diketahui, Miljan Radovic pernah bermain selama 1,5 musim untuk tim Pangeran Biru, tepatnya pada 2010-2012.
Debut Miljan Radovic sebagai pelatih Persib dimulai ketika memimpin tim di babak 32 besar Piala Indonesia 2018.
Ia berhasil membawa Persib mencapai babak perempat final Piala Indonesia 2018. Namun ia gagal memimpin tim di turnamen pramusim Piala Presiden 2019.
Di fase grup, Persib hanya menang sekali menghadapi Perseru Serui dan menelan dua kekalahan melawan Persebaya serta Persikabo.
Miljan Radovic hanya bertahan sekitar empat bulan. Ia mengundurkan diri dari tim jelang laga leg kedua perempatfinal Piala Indonesia 2018. Keputusan tersebut membuatnya belum sempat memimpin Persib di Liga 1.
8. Robert Alberts
Pengalaman kurang baik dengan para pelatih asal Eropa sepertinya tak membuat Persib kapok. Setelah ditinggalkan Miljan Radovic, Persib malah menunjuk Robert Rene Alberts sebagai pelatih.
Pelatih asal Belanda ini tercatat sebagai pelatih kepala asal Eropa yang paling lama bertahan di Persib. Hingga saat ini, Robert Alberts sudah hampir 3 tahun melatih Persib.
Setidaknya sudah ada 79 pertandingan di Liga 1 yang dilalui Robert Alberts bersama Persib. Hasilnya cukup bagus, yakni 41 kemenangan, 23 hasil imbang, dan 15 kekalahan.
Pada Liga 1 2021-2022, Robert Alberts berhasil membawa tim Maung Bandung menjadi runner up dengan raihan 69 poin.
Jumlah poin itu merupakan raihan tertinggi Persib sejak era Liga 1 atau musim 2017. Hasil ini juga mengantarkan Persib untuk tampil di Piala AFC 2023 untuk mewakili Indonesia.
Berita Persib Lainnya:
Bursa Transfer Liga 2: Eks Pemain Persija dan Persib Resmi ke Persikab
Waktu Libur Ricky Kambuaya Terpangkas, Persib dan Keluarga Beri Dukungan
Cara Ricky Kambuaya Hadapi Tekanan dan Ekspektasi Tinggi Suporter Persib Bandung