- Latihan sepak bola untuk anak-anak harus menyenangkan para pemainnya.
- Jika pelatihan sepak bola untuk orang dewasa ada tantangan teknis, taktis, dan fisik, untuk anak-anak jelas beda.
- Anak-anak yang mulai latihan sepak bola baru memulai perjalanan dalam permainan yang indah dan fokusnya pada kesenangan.
SKOR.id - Sepak bola akar rumput menjadi kurang populer akhir-akhir ini, yang mungkin disebabkan oleh sifat permainan yang lebih kompetitif.
Lalu, banyak orang tua yang terlalu menekankan anak-anak mereka untuk menjadi "bintang" pada masa depan.
Namun sebagai orang tua dan pelatih, mereka sebenarnya punya tugas untuk mencapai keseimbangan yang tepat.
Keseimbangan itu antara mengembangkan keterampilan anak-anak dan memastikan mereka juga bersenang-senang.
Jadi, inilah saatnya untuk menyuntikkan rasa senang kembali ke dalam pelatihan anak-anak. Orang tua dan pelatih bagi anak-anak harus memahami hal tersebut.
Berikut adalah beberapa ide tentang bagaimana membuat pelatihan sepak bola menyenangkan untuk anak-anak yang dikutip Skor.id dari SoccerSupplement.com:
1. Sedikit Bicara, Lebih Banyak Beraksi
Berapapun usia pemainnya, tidak ada anak yang ingin berdiri dalam kedinginan dan mendengarkan pelatih mengoceh tentang apa yang akan mereka lakukan.
Semakin muda anak, semakin rendah rentang perhatiannya. Mereka hanya ingin melanjutkannya. Anak-anak lebih senang ketika mereka asyik beraksi.
Jadi, para mentor berlatihlah untuk menyampaikan maksud Anda dengan cepat, lalu langsung praktikkan.
Jika Anda perlu membuat poin lebih lanjut selama sesi, batasi dengan istirahat sebentar, lalu kembali beraksi.
2. Buat Kelompok Berdasarkan Kemampuan
Jika pelatih mengenal pemain asuhannya dengan baik, pertimbangkan untuk membagi mereka menjadi beberapa kelompok berdasarkan tingkat keahlian.
Beberapa anak secara alami berbakat di bidang tertentu, sementara itu yang lain memiliki ruang untuk butuh perbaikan.
Dengan memasangkan pemain dengan tingkat keterampilan yang sama, anak-anak yang lebih maju akan dapat menguji diri mereka sendiri dengan lebih baik.
Sedangkan mereka yang membutuhkan lebih banyak latihan akan memiliki ruang dan kepercayaan diri untuk berkembang.
3. Kombinasi Latihan
Melakukan hal yang sama minggu demi minggu tidak hanya akan memperlambat kemajuan, tetapi juga akan membuat semua orang bosan.
Seperti yang diketahui, anak-anak cenderung ingin mendapatkan lebih banyak dari permainan.
Penangkal kebosanan adalah perubahan. Lakukan rotasi latihan yang baik, lalu pastikan memutarnya secara teratur agar semua orang tetap waspada.
4. Memperkenalkan Game yang "Konyol"
Ketika sesi latihan utama selesai dan pelatih telah membahas apa yang diperlukan, ubah nada dengan permainan "konyol" atau tantangan dengan tujuan kesenangan semata.
Misalnya, minta setiap pemain untuk mengambil penalti. Tetapi, pertama-tama mereka harus berputar selama 30 detik sehingga mereka pusing.
Atau, mencoba tantangan mistar gawang atau crossbar challange, di mana satu per satu pemain membidik mistar gawang dari tepi kotak 16.
5. Menawarkan Kritik Membangun
Menawarkan kritik yang membangun dan lingkungan yang mendukung adalah hal yang wajar. Pemain juga diberi kesempatan bertanya dan bicara.
Semakin nyaman perasaan anak setelah melakukan kesalahan (dan akan ada banyak kesalahan), semakin besar kemungkinan mereka menerima kritik dan masukan.
Semua itu bakal semakin menyenangkan mereka dalam berlatih, walau harus mendapatkan beberapa kali perbaikan.
6. Merayakan Kesuksesan
Dengan semua kritik membangun itu, pemain itu akan segera melakukan sesuatu yang benar. Lalu, hal itu bisa dirayakan!
Ketika mereka pertama kali melakukan operan yang sukses, itu mungkin tidak terasa sebagai hal besar. Tetapi bagi anak-anak, operan itu mungkin setara dengan mencetak gol di final Liga Champions.
Pastikan mereka tahu bahwa ada yang sedang menonton dan kerja keras mereka tidak luput dari perhatian pelatihnya.
Kemudian lakukan hal yang sama saat pertama kali mereka menciptakan ruang, atau melakukan tekel sukses, atau mencetak gol.
7. Memperhatikan Waktu Bermain dengan Cermat
Pelatih mungkin memiliki waktu terbatas untuk mencoba memberikan pelajaran soal teknik baru, tetapi ingatlah bahwa kebanyakan anak memiliki agenda yang berbeda.
Sebab, anak-anak ini tentu punya keinginan untuk bermain-main, mengobrol dengan teman, dan bersenang-senang.
Yang terpenting, pelatih mempertimbangkan beberapa waktu sepanjang sesi latihan untuk memungkinkan anak-anak melakukan apa yang mereka inginkan.
Penerapan dari tips-tips ini berhasil setengahnya saja, si pemain kecil ini akan langsung mulai bersenang-senang, dan akan menuai manfaat dari menikmati pelatihan sepak bola dengan nyaman.
Hasil Atalanta vs Manchester United: Gol Telat Cristiano Ronaldo Selamatkan Setan Merah https://t.co/WFCBlhuYki— SKOR.id (@skorindonesia) November 2, 2021
Berita Lainnya:
Marah Emosi yang Manusiawi, Berikut 4 Cara Mengelolanya
5 Makanan yang Bisa Bantu Meringankan Gangguan Kecemasan
Mengenal Finger Tape, Pengganti Sarung Tangan untuk Kiper Futsal