- Gelaran Euro 2020 berakhir pada Senin (12/7/2021) dengan Italia keluar sebagai juara.
- Tercatat ada 51 pertandingan dimainkan, 7 di antaranya yang dinilai terbaik.
- Di antara tujuh partai tersebut, duel Prancis vs Swiss paling banyak dipilih responden.
SKOR.id - Perhelatan Euro 2020 berakhir dengan memunculkan Italia sebagai juara pada Minggu (11/7/2021) atau senin dini hari WIB.
Tim asuhan Roberto Mancini menjadi kampiun setelah menang atas Inggris lewat babak adu penalti, skor 3-2, usai bermain 1-1 selama 120 menit di Stadion Wembley.
Piala Eropa 2020 memainkan 51 pertandingan, banyak di antaranya berhasil menguras emosi dan jadi hiburan bagi pecinta sepak bola.
Dilansir dari UEFA, ada tujuh pertandingan terbaik yang dipilih dari penyisihan grup hingga fase sistem gugur.
Dan berdasarkan hasil polling yang dilakukan UEFA, duel Prancis vs Swiss paling banyak dipilih responden. Berikut tujuh pertandingan pilihan tersebut:
Baca Juga: Piala Eropa 2020: Jadwal, Hasil, Klasemen, Profil Tim dan Stadion Lengkap
Belanda 3-2 Ukraina (Matchday 1)
Setelah absen di Piala Eropa 2016, Belanda kembali dengan catatan apik dengan mencetak dua gol atau lebih dalam tujuh laga terakhir.
Menghadapi Ukraina, Belanda sempat kesulitan menembus gawang Georgiy Bushchan di babak pertama. Namun, agresivitas tim ini mulai terlihat lewat dua gol Georginio Wijnaldum dan Wout Weghorst di menit ke-52 dan 58.
Ukraina asuhan Andriy Shevchenko rupanya menolak menyerah dan mampu bangkit dengan menyamakan kedudukan berkat gol Andriy Yarmolenko dan sundulan Roman Yaremchuk.
Lima menit sebelum laga berakhir, Denzel Dumfries menjadi dewa penolong Belanda dengan mencetak gol pertama internasionalnya.
Portugal 2-4 Jerman (Matchday 2)
Dijuluki grup neraka, Grup F menjanjikan beberapa laga menegangkan. Jerman yang kalah di pertandingan pembuka lawan Prancis, bertemu Portugal di matchday kedua.
Kemampuan Die Mannschaft mulai diragukan saat bintang Portugal, Cristiano Ronaldo berhasil membuka keunggulan, ketika laga baru berjalan 15 menit.
Namun, Dua gol bunuh diri Ruben Dias dan Raphael Guerrero membalikkan keadaan sebelum turun minum.
Petaka muncul di babak kedua, kala Kai Havertz dan Robin Gosens menambah keunggulan sebelum akhirnya Portugal memperkecil ketinggalan lewat Diogo Jota.
Ini adalah pertama kalinya Jerman mencetak empat gol dalam pertandingan grup, sekaligus membuka kans Jerman melaju ke fase knock out.
Jerman 2-2 Hungaria (Matchday 3)
Meski berhasil menahan imbang 1-1 Prancis, Hungaria diprediksi tidak akan menjadi penghalang Jerman di matchday ketiga.
Namun, sundulan Adam Szalai di menit ke-11 membuat Jerman kelabakan. Butuh 66 menit untuk tim Panser menyamakan kedudukan lewat gol Kai Havertz.
Namun, skor 1-1 hanya bertahan selama 16 detik, setelah Andras Schafer mengembalikan keunggulan tim underdog.
Enam menit sebelum laga berakhir, Leon Goretzka berhasil mencetak gol krusial yang mendorong jerman lolos ke babak 16 besar.
Kroasia 3-5 Spanyol (babak 16 besar)
Setelah meraih dua hasil imbang, Spanyol meledak dengan menang 5-0 atas Slovakia untuk merebut satu tempat di sistem gugur.
Namun, tidak banyak yang mengira tim asuhan Luis Enuque ini bisa kembali pesta gol saat bertemu Kroasia di babak 16 besar, terutama setelah kebobolan lebih dulu karena gol bunuh diri Pedri.
Spanyol ternyata meresponsnya hal itu dengan sangat baik. Tiga gol memberondong gawang Kroasia lewat lesakkan Pablo Sarabia, Cesar Azpilicueta dan Ferran Torres.
Kemudian Kroasia melakukan serangan balik, gol dua pemain pengganti Mislav Orsi dan Mario Pasalic di lima menit terakhir memaksa laga memainkan perpanjangan waktu.
Gol Alvaro Morata dan Mikel Oyarzabal akhirnya mengirim Spanyol lolos ke perempat final dengan catatan skor tertinggi kedua sepanjang masa.
Prancis 3-3 Swiss, 4-5 penalti (babak 16 besar)
Kurang dari sejam setelah kemenangan Spanyol atas Kroasia, satu pertandingan menegangkan lainnya terjadi di Stadion Bucharest.
Skenarionya sangat mirip. Tim underdog unggul lebih dulu sebelum tim favorit membalikkan keaadan, skor 3-1, lewat brace Karim Benzema dan gol Paul Pogba.
Namun, Swiss menolak untuk menyerah. Sundulan kedua Haris Seferovi dan tendangan terakhir Mario Gavranovi menghasilkan waktu tambahan, dan laga terpaksa ditentukan adu penalti.
Sembilan tendangan penalti pertama berhasil menjadi gol, sebelum sepakan Kylian Mbappe ditepis kiper Yann Sommer, mendorong Swiss ke perempat final pertama mereka di turnamen besar.
Belgia 1-2 Italia (perempat final)
Dua tim terbaik di Euro 2020 bertemu di babak 8 besar, menyuguhka pertandingan klasik di Munich.
Belgia memegang kendali pada awalnya tetapi Azzurri terbukti lebih klinis. Gli Azzurri memimpin sejak menit 31 berkat gol Nicola Barella.
Gol tendangan pisang Lorenzo Insigne dari luar kotak penalti kembali menaklukkan kiper Belgia, Thibaut Courtois.
Meskipun Jeremy Doku memenangkan penalti yang dieksekusi sempurna Romelu Lukaku menjelang turun minum, Belgia kesulitan mencetak gol lagi.
Roberto Mancini dan pasukannya pun memperpanjang laju kemenangan menjadi 15 laga beruntun.
Italia 1-1 Spanyol, 4-2 penalti (semifinal)
Duel klasik lainnya tersaji di semifinal di Stadion Wembley. Babak pertama berakhir tanpa gol meski Spanyol punya banyak peluang emas.
Justru Italia yang berhasil memimpin setelah tendangan melengkung Federico Chiesa merobek gawang Unai Simon pada menit ke-60.
Spanyol berhasil memaksa perpanjangan waktu ketika lvaro Morata dengan tenang mengirim umpan terobosan Dani Olmo untuk melewati Gianluigi Donnarumma.
La Roja tidak tak mampu membayar dominasi mereka di 30 menit tambahan, hingga akhirnya Italia yang keluar sebagai pemenang lewat adu penalti.
Penyelamatan Donnarumma dan tendangan penalti menentukan Jorginho mengantar Italia ke final hingga akhirnya dinobatkan sebagai juara setelah mengalahkan Inggris.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Final Euro 2020: Ketika Sepak Bola Tidak Jadi Pulang ke Rumah https://t.co/k6h17w99eH— SKOR.id (@skorindonesia) July 12, 2021
Berita Piala Eropa lainnya:
6 Momen Paling Menyentuh di Euro 2020
Italia Juara Euro 2020, Leonardo Bonucci Langsung Tenggak Coca-Cola dan Bir Saat Jumpa Pers