- Sejumlah pemain asing alumnus Liga Inggris sempat mampir Indonesia saat kompetisi kasta tertinggi berubah format menjadi Liga 1.
- Regulasi marquee player pada Liga 1 2017 menjadi salah satu penyebab banjirnya pemain asing alumnus Liga Inggris di Indonesia.
- Berikut Skor.id menyajikan tujuh pemain asing pada era Liga 1 yang berstatus alumnus Liga Inggris.
SKOR.id - Sejak kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia berubah format dan nama menjadi Liga 1 pada 2017, sejumlah pemain asing alumnus Liga Inggris datang.
Dari sekian banyak pemain yang mampir di Indonesia, beberapa di antaranya memiliki label sebagai alumnus Liga Inggris dari berbagai kasta termasuk Premier League.
Pemain-pemain yang pernah berkarier di Negeri Ratu Elizabeth itu pernah ikut merasakan dinamika kompetisi sepak bola di Indonesia.
Sebagian besar pemain tersebut mulai bermunculan pada edisi perdana Liga 1, yakni pada musim 2017.
Salah satu alasan kuat yang mendorong banjirnya pemain asing alumnus Liga Inggris tersebut adalah regulasi marquee player.
Aturan soal marquee player sempat ditetapkan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) pada Liga 1 2017.
Sayangnya, regulasi tersebut tak 100 persen membuahkan hasil positif bagi klub yang mendatangkan pemain berkelas dunia itu.
Sebab, nasib mereka pun beragam. Ada pemain yang moncer bersama klubnya. Tetapi, ada pula yang melempem dan berakhir antiklimaks.
Wonderkid Malaysia Cetak Gol Kemenangan di Belgia https://t.co/nqfMTXL83J— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 15, 2020
Berikut Skor.id menyajikan tujuh pemain asing di era Liga 1 yang pernah merumput di Liga Inggris:
1. Peter Odemwingie
Madura United menjadi salah satu tim Liga 1 paling beruntung dalam menggunakan jasa marquee player.
Jika dibandingkan dengan pemain dengan status serupa, Peter Odemwingie menjadi pemain paling berkontribusi.
Pada gelaran Liga 1 2017, eks-pemain timnas Nigeria ini sukses membukukan total 15 gol untuk Madura United.
Tak hanya itu, dari total 23 penampilannya bersama tim berjulukan Laskar Sappe Kerrab itu, ia juga menyumbangkan delapan assist.
Namun demikian, kiprah impresif Peter Odemwingie pada Liga 1 2017 tak lantas membuatnya bertahan di Pulau Garam.
Kebersamaannya bersama Madura United pada Liga 1 2017 menjadi penampilan terakhir eks-pemain Stoke City dan Cardiff City itu di panggung profesional.
2. Mohammed Sissoko
Sepak terjang gelandang asal Prancis, Mohammed Sissoko selama meniti karier di sejumlah kompetisi elite Eropa membuat Mitra Kukar jatuh hati.
Mitra Kukar pun dikabarkan rela menggelontorkan dana besar untuk memboyong mantan gelandang Liverpool itu ke Indonesia.
Mengisi slot marquee player, Momo Sissoko diharapkan mampu menggenjot performa skuad Naga Mekes di Liga 1 2017.
Sayangnya, dia tak mampu berbuat banyak. Dari total 26 penampilannya, Mohammed Sissoko hanya mampu menyumbang dua gol.
Ternyata, kontribusi semacam itu tak mampu memberikan kepuasan untuk manajemen Mitra Kukar.
Sebelum Liga 1 2017 berakhir, dia terdepak dari skuad Naga Mekes dan pindah ke Liga Meksiko.
3. Tijani Belaid
Mantan pemain Hull City, Tijani Belaid, tak mampu mencatatkan kisah manis saat meniti karier di Indonesia.
Saat direkrut Sriwijaya FC pada awal Liga 1 2017 untuk mengisi slot marquee player, kiprah pemain asal Prancis itu tak cukup impresif.
Dia akhirnya dilepas manajemen Laskar Wong Kito, julukan Sriwijaya FC, pada akhir November 2017.
Tijani Belaid menjadi salah satu korban dari perombakan skuad Sriwijaya FC setelah terjadi perubahan komposisi pemain asing.
Protokol ketat diberlakukan sangat maksimal untuk Liga Singapura 2020.Dikirim oleh Skor Indonesia pada Rabu, 14 Oktober 2020
Sebetulnya, Tijani Belaid juga sempat kembali ke Indonesia pascadidepak dari Sriwijaya FC.
Pada Liga 1 2018, dia diboyong Borneo FC. Namun, kebersamaan keduanya tak berlangsung lama.
4. Carlton Cole
Carlton Cole adalah salah satu nama yang sempat menggemparkan jagat kulit bundar di Tanah Air.
Sayangnya, keputusan Persib Bandung mendatangkan Carlton Cole pada awal Liga 1 2017 tak berujung menggembirakan.
Sebab, penyerang berkebangsaan Inggris ini tak mampu memberikan kontribusi yang signifikan untuk tim berjulukan Maung Bandung itu.
Dari setiap kesempatan tampil yang didapat, Cole tak mampu sekalipun menyumbang gol untuk Persib Bandung.
Pemain depan yang pernah merumput bersama West Ham United, Charlton Athletic, Wolverhampton Wanderers, hingga Chelsea itu akhirnya terdepak dari Persib.
Pada Agustus 2017, Carlton Cole ditendang oleh manajemen Persib dan sempat menganggur tanpa pelabuhan baru.
5. Didier Zokora
Nasib kurang beruntung juga dialami oleh gelandang asing asal Pantai Gading, Didier Zokora, saat merumput di Indonesia.
Pemain yang membela Semen Padang pada kompetisi Liga 1 2017 itu dianggap tak berkontribusi banyak untuk tim.
Berstatus sebagai marquee player, Zokora hanya mampu mencatatkan 11 kali penampilan. Tiga di antaranya, dia masuk sebagai pemain pengganti.
Pelatih Semen Padang saat itu, Nil Maizar, memutuskan untuk tak menggunakan jasa Zokora pada sisa kompetisi.
Alhasil, pemain yang sempat berkarier bersama Tottenham Hotspur selama musim 2006 hingga 2009 itu harus terdepak pada Agustus 2017.
6. Danny Guthrie
Danny Guthrie menjadi salah satu nama besar yang sempat singgah sejenak di kompetisi sepak bola Indonesia.
Bisa dibilang, rekam jejak Guthrie sebelum berlabuh ke Mitra Kukar memang terbilang mentereng.
Mengawali karier profesional bersama Liverpool, Danny Guthrie sempat bermain bersama sejumlah klub Liga Inggris.
Tim-tim seperti Southampton, Newcastle United, Reading, Fulham, dan Blackburn Rovers sempat menggunakan jasa Guthrie.
Pada 2018, dia memutuskan untuk menerima pinangan Mitra Kukar untuk mengisi slot pemain asing di sektor lini tengah.
Sebelumnya, tim berjulukan Naga Mekes ini menggunakan jasa Mohamed Sissoko yang berstatus sebagai marquee player.
Kontribusi Guthrie untuk Mitra Kukar juga tak terlalu impresif. Dari total 29 laga, dia hanya mampu menyumbang dua gol dan dua assist.
Mitra Kukar pun akhirnya terpuruk di zona merah klasemen akhir Liga 1 2018 (peringkat 16) dan terdegradasi ke kasta kedua.
7. Michael Essien
Keputusan berani diambil Persib Bandung saat merekrut eks-gelandang timnas Ghana, Michael Essien, pada awal Liga 1 2017.
Pemain yang memiliki curicullum vitae mentereng bersama sejumlah klub Eropa ini sempat mengguncang dunia sepak bola Indonesia.
Pasalnya, sebelum berlabuh ke Persib, Essien pernah berkarier di Chelsea, Lyon, Real Madrid, hingga AC Milan.
Meskipun sempat mendapat perpanjangan kontrak pada 2018, Essien akhirnya tetap terdepak dari skuad Maung Bandung.
Penyebabnya, PT LIB menghapuskan regulasi marquee player pada kompetisi Liga 1 2018.
Sebetulnya, manajemen Persib Bandung cukup puas dengan performa Essien selama kompetisi Liga 1 2017.
Setidaknya, gelandang yang sukses membawa Chelsea dua kali menjuarai Liga Inggris itu menyumbang lima gol untuk Persib pada Liga 1 2017.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Liga 1 lainnya:
Samsul Arif: Logisnya Format Lanjutan Liga 1 2020 Mengacu pada Kontrak Pemain
Aji Santoso Dukung Liga 1 2020 Ubah Format Kompetisi