SKOR.id - Pertandingan Kualifikasi Piala Eropa 2024 (Euro 2024) akan kembali digelar, sebanyak 53 negara yang terbagi ke dalam 10 grup akan kembali bersaing demi tiket lolos ke putaran final.
Negara-negara besar seperti Prancis, Portugal, Spanyol, Jerman, Italia, Belanda hingga Inggris, masih menjadi unggulan di fase Kualifikasi Piala Eropa 2024 untuk lolos ke putaran final tahun depan.
Meski begitu, peluang untuk negara lain masih terbuka, bahkan tidak menutup kemungkinan terjadi kejutan yang membuat tim-tim unggulan terjegal di fase kualifikasi.
Kejutan yang dialami tim besar di babak Kualifikasi Piala Eropa memang bukan hal baru, sejumlah negara besar pernah merasakan pahitnya dikalahkan tim non unggulan.
Dilansir dari UEFA, berikut ini 5 kejutan yang terjadi di babak Kualifikasi Piala Eropa.
1. Luksemburg 2-1 Belanda (30/10/1963)
Bermain imbang 1-1 pada leg pertama di Amsterdam, pada laga ulangan Belanda diunggulkan menang atas Luksemburg, yang baru tampil di Kualifikasi Piala Eropa untuk pertama kali.
Dipimpin pemain terbaiknya, Luis Pilot, Luksemburg mampu menang berkat dua gol yang dicetak Camille Dimmer, sementara Belanda hanya mampu membalas satu gol melalui Piet Kruiver.
"Belanda tidak dalam kondisi terbaiknya saat ini dan kami punya keinginan untuk menang," kata kiper Luksemburg Nico Schmitt.
2. Malta 0-0 Jerman Barat (25/2/1979)
Jerman juga pernah mengalami hasil mengejutkan di Kualifikasi Euro, ketika berhadapan dengan Malta pada kualifikasi Euro 1980, di mana mereka ditahan imbang 0-0.
Tampil dengan sejumlah pemain bintang seperti Sepp Maier dan Karl-Heinz Rummenigge, Jerman gagal mencetak gol pada laga tersebut, meski pada pertemuan berikutnya menang 8-0, dan di putaran final mereka berhasil menjadi juara.
"Di akhir pertandingan, alih-alih bertukar kaus dengan pemain Jerman, saya memutuskan untuk tetap memakai seragam saya untuk menghormati penampilan kami yang mengesankan," kata kiper Malta Charles Sciberras.
3. Wales 1-0 Jerman (5/6/1991)
Meski Wales diperkuat beberapa talenta berbakat seperti Neville Southall, Ian Rush, dan Mark Hughes, tak banyak yang menjagokan mereka untuk mengalahkan Jerman.
Namun, anak asuh Berti Vogts yang hanya bermain dengan 10 pemain setelah Thomas Berthold dikartu merah, membuat Wales mampu memanfaatkan situasi melalui gol Ian Rush, yang menjadi penentu kemenangan.
"Kami dihapuskan oleh semua orang. Hasil itu mengejutkan dunia sepakbola," ujar Gary Speed.
4. Irlandia Utara 3-2 Spanyol (6/9/2006)
Spanyol akan merasakan gelar juara Eropa dan Dunia dalam empat tahun ke depan, tetapi mereka harus mengalami hasil mengejutkan saat kalah 2-3 dari Irlandia Utara.
Sebenarnya, Spanyol yang dilatih Luis Aragones kala itu, mampu unggul dua kali, melalu Xavi Hernandez dan David Villa, tetapi David Healy yang mencetak hat-trick pada laga tersebut menorehkan kekalahan bagi Tim Matador.
"Kami menunjukkan karakter kami lebih dari apa pun malam ini dan itu harus menjadi pelajaran bagi semua orang," ujar David Healy.
5. Prancis 0-1 Belarusia (3/9/2010)
Meski memasuki laga dengan catatan tiga kekalahan, dan hasil Piala Dunia yang menyedihkan, Prancis diprediksi akan kembali ke jarlur kemenangan di laga kompetitif bersama pelatih, Laurent Blanc.
Prancis memang berhasil mendominasi jalannya pertandingan, tetapi tak berhasil membobol gawang lawan, justru Belarusia yang mampu menorehkan luka saat Sergei Kislyak mencetak gol empat menit jelang pertandingan berakhir.
"Senang sekali bisa mengalahkan Prancis di kandang mereka sendiri. Itu adalah pertama kalinya dalam hidupku aku melihat begitu banyak penggemar, hampir 80.000," Sergei Kislyak.