- Persaingan antarklub dalam sepak bola menjadi sisi lain yang menarik.
- Pekan ini beberapa laga yang sarat akan rivalitas tersebut akan digelar.
- Mulai El Clasico, North West Derby, hingga Derby d'Italia akan dimainkan pekan ini.
SKOR.id - Dalam setiap kompetisi sepak bola, tak jarang tercipta sebuah rivalitas sengit yang yang bahkan berlangsung hingga di luar lapangan.
Di Liga Inggris, selain dengan Manchester City, Manchester United memiliki rival abadi, Liverpool, dalam laga bertajuk North West Derby.
Sementara di Liga Spanyol, laga El Clasico antara Barcelona vs Real Madrid tak pernah sepi menyedot perhatian dunia.
Lalu ada juga Derby d'Italia yang mempertemukan dua raksasa Serie A antara Inter Milan vs Juventus.
Tiga laga sarat rivalitas tersebut akan mewarnai gelaran musim 2021-2022 pada sepekan ini.
Skor.id merangkum lima persaingan atau rivalitas besar dalam sepak bola, berikut persaingan tersebut:
1. Barcelona dan Real Madrid
Tidak diragukan lagi, laga yang melibatkan dua tim raksasa Spanyol ini selalu menyita perhatian dunia.
Setiap pertandingan antara Real Madrid vs Barcelona atau sebaliknya selalu mengetengahkan pertempuran antara dua kekuatan ini.
Rivalitas ini ditandai pula dengan jumlah gelar yang telah diraih masing-masing. Real Madrid meraih 13 gelar Piala (Liga) Champions, dengan 34 gelar liga domestik (Liga Spanyol).
Sedangkan Barcelona meraih lima gelar Liga Champions dan 26 gelar Liga Spanyol.
Duel ini pun memiliki terkadang memiliki aroma politik, antara Real Madrid yang identik dengan Spanyol sedangkan Barcelona mewakili publik Katalunya.
Pertempuran tersengit terjadi pada musim 2010-2011 saat terjadi empat laga El Clasico hanya dalam satu bulan tepatnya pada April 2011.
Bahkan, persaingan ini merembet hingga ke timnas Spanyol. Total telah terjadi 246 duel di antara keduanya.
Namun, ada yang berbeda dalam edisi kali ini, tak ada pemain seperti Lionel Messi hingga Sergio Ramos pada laga El Clasico.
Laga El Clasico pekan ini dijadwalkan digelar pada,Minggu (24/10/2021) malam WIB.
2. River Plate dan Boca Juniors
Pertemuan dua klub raksasa Argentina. Dalam catatan sejarah, kali pertama keduanya bertemu terjadi pada 2 Agustus 1908, di mana Boca Juniors menang 3-1, pada laga uji coba tersebut.
Setelah itu, duel kedua tim dari Buenos Aires ini disebut dengan Superclasico. Salah satu contoh tensi terbesar dari pertemuan keduanya terjadi dalam final Piala Libertadores 2018.
Pada pertandingan pertama digelar di Stadion Alberto J. Armando, Buenos Aires. Pada pertandingan pertama di kandang Boca tersebut, berakhiri imbang 2-2, 11 November 2018.
Sedangkan laga kedua digelar di Stadion Monumental. Namun, insiden terjadi jelang pertandingan yang digelar pada 24 November ketika bus tim Boca Juniors diserang oleh pendukung River Plate.
Bus tersebut mengalami kerusakan dan sejumlah pemain mengalami cedera karena lemparan berbagai benda yang membuat kaca bus tim Boca pecah. Petandingan kemudian sempat ditunda jamnya dan akhirnya diputuskan untuk digelar di kemudian hari.
Boca Juniors kemudian mengusulkan agar final ini untuk sementara ditunda sampai benar-benar dalam kondisi yang aman.
Terkait situasi ini, CONMEBOL kemudian menyatakan bahwa ajang ini akan digelar di luar Argentina, tepatnya di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid (Spanyol) dan berhasil dilaksanan.
Stadion Monumental sendiri menjadi saksi dari tragedi kelam antara dua tim ini. Tepatnya pada 23 Juni 1968 ketika pendukung Boca Juniors terjebak tidak bisa keluar dari pintu 12 setelah laga berakhir.
Dalam insiden di kandang River Plate tersebut, 71 pendukung Boca Juniors tewas dan 133 lainnya mengalami cedera parah. Tragedi ini kemudian dikenal dengan Puerta 12 atau "Pintu 12" sesuai nomor dari gerbang tersebut.
Publik sepak bola Argentina kemudian juga menyebutnya sebagai Pintu Neraka karena ribuan orang mendesak masuk ke dalam lorong tersebut tanpa menyadari bahwa yang sudah dilorong tidak dapat membuka pintunya.
Dari 71 yang tewas tersebut kebanyakan mereka masih remaja. Sampai saat ini, tregedi ini tidak pernah diketahui penyebabnya mengapa pintu tersebut tidak terbuka, masih menjadi misteri.
Hingga kini sudah terjadi 256 laga Superclasico dalam semua ajang. Boca meraih 89 kemenangan sedangkan River Plate 84 kemenangan, 83 laga lainnya berakhir imbang.
3. Manchester United dan Liverpool
Persaingan kedua klub besar Liga Inggris ini pun bukan lagi rahasia. Persaingan antara dua klub dari dua wilayah atau kota yang berjarak 40 kilometer.
Dari mana awal persaingan ini bermula? Salah satu latar belakang di mana persiangan kedua tim ini kemudian menjadi semakin tajam, berawal dari masalah ekonomi.
Pada 1857, kota Liverpool memiliki pelabuhan besar di Inggris. Pemerintah kota Liverpool berencana memungut pajak kapal yang membawa bahan kain dari Amerika Serikat.
Itu juga berlaku bagi setiap kapal yang membawa barang ke Manchester. Pemerintahan Manchester kemudian justru memutuskan membangun sebuah kanal.
Dengan demikian, kapal yang mengangkut kain ke kota mereka tidak perlu harus ke Liverpool.
Sejak itulah, semua hal yang berkatikan dengan hubungan antara Liverpool dan Manchester selalu menjadi situasi yang dibalut persaingan, hingga ke sepak bola.
Liverpool memiliki derby yaitu lawan Everton, sedangkan Manchester United derby dengan Manchester City.
Tapi, rivalitas sebenarnya adalah Manchester United vs Liverpool atau sebaliknya.
Ketika Alex Ferguson kali pertama datang dan diangkat sebagai pelatih Manchester United, pria asal Skotlandia ini pun mengatakan: "Keinginan terbesar saya adalah membuat Liverpool keluar dari kenyamanan mereka," kata Alex Ferguson, saat itu.
Dan, Alex Ferguson pun berhasil. Dia membawa Manchester United mendominasi Liga Inggris tanpa memberikan kesempatan kepada Liverpool.
Dalam sejarahnya, kedua tim telah bertemu dalam 204 pertandingan. Liverpool 67 kemenangan, sedangkan Manchester United 80 kemenangan, dengan 57 laga imbang.
Laga Manchester United vs Liverpool akan digelar pada, Minggu (24/10/2021) malam WIB.
4. Red Star dan Partizan
Belgrade kota di Serbia, terbagi menjadi dua warna. Merah dan putih warna yang identik dengan Red Star sedangkan yang kedua hitam dan putih yang identik dengan Partizan.
Nama Partizan sendiri diambil dari kata partisan dari kelompok komunis yang menatantang fasisme pada Perang Dunia II.
Persaingan keduanya berawal pada 1945 ketika kedua tim hanya dalam jarak waktu lima bulan dibentuk.
Yang menarik, kedua tim ini memiliki dua stadion yang jaraknya hanya dipisahkan sekitar 400 meter. Salah satu persaingan panas terjadi pada 2015 ketika terjadi bentrok kedua suporter.
Insiden tersebut menyebabkan pula sekitar 100 polisi mengalami cedera, 300 penonton juga cedera sedangkan ada lebih dari 50 suporter yang ditahan.
Kemenangan terbesar terjadi pada 6 Desember 1953 saat Partizan menang 7-1 atas Red Star.
Dalam sejarah keduanya, Red Star meraih 65 kemenangan, sedangkan Partizan 47 kemenangan, dengan 53 laga lainnya berakhir imbang.
5. Inter Milan dan Juventus
Inter Milan memang memiliki derbi sengit dengan AC Milan dalam Derby della Madonnina, sedangkan Juventus dan Torino juga dikenal memiliki rivalitas dalam Derby della Mole.
Namun, pertemuan antara Inter Milan dengan Juventus dalam Derby d'Italia memiliki arti tersendiri.
Rivalitas dua tim besar Italia ini selalu menyajikan pertandingan yang panas dan sarat gengsi.
Pertemuan pertama antara Inter Milan vs Juventus terjadi pada 14 November 1909, yang dimenangkan Si Nyonya Tua dengan skor 2-0.
Keduanya tak jarang bersaing sengit dalam perebutan gelar juara Liga Italia (Serie A).
Meski begitu saat ini Juventus lebih unggul dibanding Inter Milan, yang mengoleksi 36 gelar berbanding 19 gelar.
Namun, dominasi Juventus di Liga Italia mampu dipatahkan Inter Milan musim 2020-2021 lalu saat berhasil menjadi juara.
Kedua tim pekan ini akan kembali bertemu pada, Minggu (24/10/2021) atau, Senin (25/10/2021) dini hari WIB.
Harry Kane Merasa Digantung Hingga Kering, Jamie Redknapp: Jual Saja! https://t.co/hDntiNQR8D— SKOR.id (@skorindonesia) October 21, 2021
Berita Bola Internasional Lainnya:
VIDEO: Catatan Penyerang Real Madrid, Karim Benzema di Laga El Clasico
Juventus: Selangkah Lagi Dapatkan Icardi, Juga Ingin Pemain Gratis dari Barcelona