5 Pemain Indonesia Peraih Gelar Juara Terbanyak pada 2000-2019

Abdul Susila

Editor:

  • Boaz Solossa dan Ian Louis Kabes menjadi pemain pengoleksi gelar kompetisi terbanyak selama musim 2000-2019.
  • Lima dari empat pemain yang paling banyak meraih gelar juara liga Indonesia adalah pemain Persipura Jayapura. 
  • Hanya Firman Utina sebagai wakil non-Persipura yang mengoleksi gelar juara kompetisi lebih dari dari dua kali.

SKOR.id - Dua dekade terakhir, Indonesia banyak melahirkan pemain andal. Namun, untuk prestasi timnas Indonesia di pentas internasional nihil (senior). 

Berbeda cerita dengan berprestasi di tingkat lokal. Dengan segala dinamika dan pergulatannya, kompetisi sepak bola Indonesia terus bergulir dari tahun ke tahun. 

Selama 20 tahun terakhir, banyak pula pemain-pemain yang telah berdiri di podium juara. Namun, hanya segelitir yang pernah mengangkat piala liga lebih dari tiga kali. 

Baca Juga: 5 Film Indonesia Berlatar Sepak Bola yang Layak Ditonton

Berikut ini adalah daftar lima pemain Indonesia yang pernah berdiri di podiium juara kompetisi, termasuk gelar juara Indonesia Soccer Championship (ISC) A pada 2016.  

Boaz Solossa 

Bila ada nominasi ikon sepak bola Indonsia dalam dua dekade terakhir, kiranya nama Boaz Solossa layak menjadi calon terkuat dan disebutkan paling pertama.

Memang banyak nama bisa disebutkan, seperti Bambang Pamungkas, namun berbicara gelar dan konsistensi permainan, Boaz belum ada tandingannya.

Sejak membela Persipura pada 2004, sudah lima gelar liga ia raih (termasuk gelar ISC A 2016). Pada 2020, Boaz satu-satunya pengoleksi lima gelar liga.  

Gelar pertama Boaz adalah Liga Indonesia (Ligina) 2005, Indonesia Super League (ISL) 2008-2009, 2010-2011, dan 2013, serta ISC A 2016.

Ian Loius Kabes

Nama lain yang layak disejajarkan dengan Boaz adalah Ian Louis Kabes. Sama seperti Boaz, Ian juga mengoleksi lima gelar juara kompetisi. 

Bedanya, Ian tak menjadi andalan Persipura saat juara pada 2005 atau musim perdananya bersama Persipura, setelah dua musim membela Persijap Jepara. 

Ian baru menjadi pilar Mutiara Hitam, julukan Persipura, setelah Eduard Ivakdalam, kapten Persipura saat juara 2005 dan 2008-2009, tak diperpanjang kontraknya. 

Kini, Ian menjadi kapten kedua Persipura setelah Boaz. Secara usia pun Ian lebih muda dua bulan dari Boaz. Keduanya jadi anutan pemain Persipura.  

Yustinus Pae 

Selanjutnya ada Yustinus Pae, juga dari generasi juara Persipura. Namun, Tipa, sapaan akrab Yustinus Pae, hanya mengoleksi empat gelar, minus gelar juara 2005. 

Pasalnya, Tipa baru bergabung dengan Persipura pada musim 2007. Sudah begitu, bek kanan ini mulai menjadi andalan tim sejak musim 2008-2009. 

Menariknya, dari seluruh skaud Persipura musim ini, Tipa menjadi satu-satunya pemain yang tak pernah pindah klub. Hanya Persipura klub yang ia bela. 

Adapun Boaz, sudah sekali pindah klub. Itu terjadi pada 2016 saat kompetisi Indonesia dibekukan, di mana Bochi, sapaan Boaz, membela klub Timor Leste, Carsae FC. 

Ricardo Salampessy 

Tak seperti tiga nama sebelumnya yang identik dengan Persipura, Ricardo Salampessy beberapa kali pindah klub, salah satunya Persebaya DU (kini Bhayangkara FC).

Meski begitu, empat momen juara Persipura pada 2008-2009, 2010-2011, 2013, dan ISC A 2016, diraih berkat kehadiran Ricardo sebagai bek utama. 

Pemain kelahiran Ambon ini pun cukup dihormati di Persipura, selain Boaz, Ian, dan Tipa. Bisa dibilang, Persipura adalah rumah kedua Ricardo. 

Menariknya, Ricardo tak hanya piawai sebagai bek tengah, melainkan juga sebagai bek sayap. Kemampuan inilah yang membuatnya jadi andalan. 

Firman Utina 

Nama terakhir yang pernah merasakan tiga kali gelar juara kompetisi selama era 2000 hingga 2019 adalah gelandang pengatur serangan, Firman Utina. 

Tak seperti empat pemain sebelumnya, Firman meraih gelar juara dengan tiga klub berbeda dalam kurun 18 musim sejak debut pada 2000 bersama Persma Manado. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Tentang Suporter Sepak Bola yang Siap Menemani saat #DiRumahAja

Gelar pertama ia raih saat membela Sriwijaya FC pada musim 2011-2012, kedua bersama Persib pada 2014, dan terakhir bersam Bhayangkara FC pada 2017. 

Pada 2017 sejatinya Firman sudah tak menjadi andalan lagi. Ia bersama Bhayangkara sebagai pelengkap dan pengayom pemain muda. 

 

 

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Kompetisi sepak bola kasta ketiga di Indonesia untuk musim baru, Liga Nusantara 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Liga Nusantara 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga Nusantara 2025-2026, yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 23 Dec, 03:42

Kompetisi usia muda Elite Pro Academy atau EPA kasta tertinggi untuk usia 18 musim baru, EPA Super League U-18 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

EPA Super League U-18 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen EPA Super League U-18 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 23 Dec, 03:42

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia, Pro Futsal League 2025-2026. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Pro Futsal League 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Pro Futsal League 2025-2026 yang terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 23 Dec, 03:42

Kompetisi usia muda Elite Pro Academy atau EPA kasta tertinggi untuk usia 16 musim baru, EPA Super League U-16 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

EPA Super League U-16 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen EPA Super League U-16 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 23 Dec, 03:41

AFC

Timnas Indonesia

AFC Nations League: Timnas Indonesia Tak di Divisi Teratas?

Timnas Indonesia tak akan ada di divisi teratas saat AFC Nations League nanti digelar? Berikut perhitungannya.

Thoriq Az Zuhri | 23 Dec, 03:11

Pelatih timnas putri U-19 Indonesia, Rudy Eka Priyambada. (Dede Mauladi/Skor.id)

World

Lagi, Rudy Eka Persembahkan Trofi untuk Al-Nassr Putri

Rudy Eka Priyambada kembali mempersembahkan trofi untuk Al-Nassr Putri, ini merupakan trofi kedua sejak ia bergabung ke klub.

Thoriq Az Zuhri | 23 Dec, 02:31

tavares psm

Liga 1

Resmi, Bernardo Tavares Jadi Pelatih Anyar Persebaya

Persebaya resmi mengumumkan bahwa Bernardo Tavares resmi jadi pelatih anyar mereka mengarungi Super League musim ini.

Thoriq Az Zuhri | 23 Dec, 02:06

ivar jenner - fc utrecht

National

Kembali ke Utrecht, Ivar Jenner Langsung Main tapi Kalah

Ivar Jenner langsung main untuk Jong Utrecht setelah kembali dari SEA Games 2025, meski langsung mengalami kekalahan.

Thoriq Az Zuhri | 22 Dec, 23:39

Timnas Indonesia

Timnas Indonesia

John Herdman dan Jejak Pelatih Inggris di Timnas Indonesia

Mari menilik jejak pelatih asal Inggris di Timnas Indonesia sebelum John Herdman.

Thoriq Az Zuhri | 22 Dec, 23:27

ONIC Esports.  (Grafis Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

Final Games of the Future 2025: Head-to-Head ONIC vs Aurora

Berikut ini adalah head-to-head ONIC lawan Aurora jelang keduanya bertemu di final Games of the Future 2025.

Thoriq Az Zuhri | 22 Dec, 23:00

Load More Articles