- Leicester City meraih gelar Piala FA 2020-2021 setelah mengalahkan Chelsea, 1-0, Sabtu (15/5/2021).
- Kemenangan ini membawa The Foxes mencatatkan sejarah, pertama kali mereka meraih trofi Piala FA.
- Ada lima poin yang dapat dipelajari dari final Piala FA 2020-2021 ini.
SKOR.id - Leicester City baru saja merayakan gelar Piala FA 2020-2021 setelah mengalahkan Chelsea, 1-0, lewat gol yang diciptakan Youri Tielemans pada menit ke-63.
Dari hasil tersebut, Leicester City berhasil mengukir sejarah, untuk kali pertama The Foxes meraih gelar trofi domestik sepak bola Inggris.
Sedangkan bagi Chelsea, untuk kali kedua secara beruntun, The Blues harus gigit jari, kembali hanya sebagai runner-up. Seperti musim lalu, ketika mereka kalah dari Arsenal di final Piala FA.
Ada sejumlah poin yang dapat diambil pelajaran dari hasil ini pula, baik bagi Leicester City maupun bagi Chelsea.
Leicester City yang pasti kembali membuat kejutan. Tim dengan lambang rubah ini memutarbalikkan prediksi karena mereka mampu mematahkan Chelsea, tim yang secara materi dinilai lebih kuat.
Skor.id merangkum lima hal yang dapat diambil dari hasil final Piala FA 2020-2021 ini. Berikut ulasannya:
1. Perubahan Posisi Reece James
Final Piala FA 2020-2021 ditandai dengan posisi Reece James yang berbeda. Awalnya, gelandang Chelsea tersebut ditempatkan sebagai gelandang di sisi kanan lini tengah The Blues dalam pola 3-4-2-1.
Namun, saat pertandingan berjalan, khususnya di babak kedua, Thomas Tuchel tampaknya memiliki ide yang berbeda.
Reece James justru lebih banyak bermain sebagai bek tengah kanan dalam pola tiga bek tersebut.
Sedangkan Cesar Azpilicueta yang awalnya menempati posisi itu justru berubah perannya, bermain sebagai sayap kanan. Perubahan inilah yang mengawali terjadinya gol kemenangan Leicester City.
Reece James yang berniat melepaskan tembakan jauh dari posisinya sebagai bek tengah kanan, bola tembakannya justru tidak dilepaskan secara tepat. Pemain Leicester berhasil memblok bola tersebut.
Pemain Leicester City, Ayoze Perez kemudian menguasai bola tersebut dan diberikan kepada Youri Tielemans. Dari sana kemudian gol Leicester City tercipta.
Dalam hal ini, jelas bahwa Thomas Tuchel telah membuat kekeliruan dalam mengubah peran pemainnya saat pertandingan berjalan.
2. Penyelamatan Kasper Schmeichel
Final Piala FA 2020-2021 juga memperlihatkan bagaimana mentalitas Leicester City menghadapi tekanan dari Chelsea, klub yang belakangan ini tampil sangat mengesankan di bawah asuhan Thomas Tuchel.
Timo Werner, Mason Mount dan Ben Chilwell, merupakan pemain yang diplot Thomas Tuchel untuk membongkar pertahanan The Foxes.
Namun, upaya tersebut tidak berhasil dilakukan lini serang Chelsea. Salah satu faktor dari kokohnya tembok pertahanan atau gawang Leicester City adalah performa Kasper Schmeichel di bawah mistar The Foxes.
Salah satu penyelamatannya di laga ini terjadi saat menepis bola tembakan mantan rekan setimnya, Ben Chilwell, ketika 13 menit pertandingan akan berakhir.
Lalu, aksinya penyelamatannya dilanjutkan dengan meredam bola tembakan Mason Mount.
Kasper Schmeichel merupakan kiper pertama yang menjadi kapten dan memenangkan gelar Piala FA setelah David Seaman bersama Arsenal pada 2002-2003 silam..
Di sisi lain, Kasper Schmeichel mengikuti jejak ayahnya, Peter Schmeichel yang juga meraih trofi Piala FA untuk kali pertama pada 1994 silam.
Keduanya menjadi ayah dan anak yang memenangi trofi Piala FA setelah Ian Wright dan anaknya Shaun Wright-Phillips.
3. Gol Spektakuler Youri Tielemans
Ya, Youri Tielemans adalah yang membedakan antara Leicester City dan Chelsea. Gol yang dia ciptakan pada menit ke-63 tersebut adalah gol penentu kemenangan The Foxes atas The Blues.
Dengan gol tersebut, Youri Tielemans menjadi pemain asal Belgia ketiga yang tercatat mencetak gol dalam final Piala FA. Sebelumnya ada Eden Hazard pada 2018 dan Kevin De Bruyne pada 2019.
Gol tersebut juga menjadikan Youri Tielemans sebagai pemain Leicester City pertama yang berhasil mencetak gol di final Piala FA sejak Ken Keyworth pada 1963 silam.
Ketika itu, Ken Keyworth mencetak gol ke gawang Manchester United.
Hanya, perbedaannya tentu saja, gol Youri Tielemans berhasil memberikan trofi kepada Leicester City sedangkan gol Ken Keyworth tidak cukup membuat klubnya sukses.
The Foxes ketika itu justru kalah 1-3 dari Manchester United asuhan Matt Busby.
4. Chelsea Tidak Memiliki Rencana Kedua
Thomas Tuchel boleh saja mengalahkan sejumlah pelatih top dunia dari Josep Guardiola, Zinedine Zidane, atau Diego Simeone. Namun, Brendan Rodgers adalah pelatih yang juga ahli dalam strategi.
Ketika Leicester City sudah unggul pada menit ke-63, Brendan Rodgers seperti meminta pasukannya untuk bermain lebih ke belakang.
Dalam hal ini, mereka kemudian bermain bertahan setelah unggul dengan satu gol tersebut.
Faktanya, dalam beberapa tahun terakhir ini, Chelsea memang selalu kesulitan untuk membongkar tim yang bermain dengan menumpuk kekuatan di lini belakang.
Lawan Leicester City pula, terlihat bahwa Chelsea tidak memiliki rencana B untuk membuat laga saat itu imbang.
Meski pemain Chelsea sempat mendapatkan bola di jantung pertahanan Leicester, namun pertahanan The Foxes mampu membuat pemain Chelsea kesulitan dalam mencetak gol dan melepaskan tembakan.
5. Laga Harus Menang di Liga Inggris
Setelah kekalahan dari Leicester City, Chelsea masih harus menghadapi dua laga sisa Liga Inggris sebelum tampil di final Liga Champions menghadapi Manchester City pada 29 Mei nanti.
Pertama, mereka akan menjamu Leicester City pula di pekan ke-37 Liga Inggris pada 18 Mei nanti. Setelah itu dilanjutkan dengan tandang menghadapi Aston Villa.
Dua pertandingan tersebut sangat penting bagi Chelsea untuk memastikan tiket Liga Champions 2021-2022.
Pasalnya, hingga saat ini, masih ada kemungkinan Chelsea bisa terlempar dari empat besar.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
VIDEO: Perjalanan Zidane di Piala Dunia, Juara hingga Tandukan https://t.co/50DCWBZeO8— SKOR.id (@skorindonesia) May 15, 2021
Berita Leicester City dan Chelsea Lainnya:
Thomas Tuchel Sewot seusai Chelsea Ditekuk Leicester City di Final Piala FA
Juara Piala FA, Pemain Leicester City Bentangkan Bendera Palestina