- Esport kini menjadi "bisnis" menjanjikan bagi banyak kalangan, termasuk musisi.
- Beberapa nama musisi besar di Asia turut memilih tim Esport sebagai "bisnis sampingannya."
- Satu member Boyband asal Korea Selatan dan sosok Ariel Noah menjadi bagian dari daftar ini.
SKOR.id - Berkembangnya bisnis Esport membuat banyak kalangan membentuk tim terbaik dan mengarungi skena kompetisi liga gim elektronik.
Kalangan musisi pun turut terjun dalam bisnis tim Esport ini. Nama besar seperti Drake dan Steve Aoki berada di belakang dua tim besar Amerika Serikat, 100 Thieves dan Rouge.
Tak hanya di kalangan musisi barat, beberapa musisi di Asia juga membangun tim Esport sebagai "bisnis sampingan."
Skor Indonesia merangkum lima musisi di Asia yang berstatus sebagai pemilik tim Esport.
1. Jay Chou - J Teams (Taiwan)
Jika skorer mengikuti skena gim League of Legends (LoL), nama tim Taipei Assassins pasti tidak asing di telinga.
Taipei Assassins adalah salah satu tim LoL terkuat di dunia, termasuk juara dunia LoL Season 2 pada 2012.
Pada 2015, Taipei Assassins berubah nama menjadi J Teams. Perubahan ini disebabkan pembelian kepemilikan oleh musisi Taiwan, Jay Chou.
Sejak berganti nama, J Team memang belum bisa kembali menjadi juara dunia. Namun, J Teams masih menjadi yang terkuat di Taiwan dengan dua gelar juara nasional (2016 dan 2019) serta juara regional pasifik pada 2020.
2. Jackson Wang - Victory Five (Cina dan Makau)
Masih dalam skena Esport di Asia Timur, nama Victory Five juga salah satu yang disegani. Victory Five banyak berlaga di kompetisi League of Legends dan PUBG.
Ternyata, Victory Five menjadi salah satu aset dari artis 88Rising dan member Got7, Jackson Wang.
Perusahaan milik Wang, Team Holding, menjadi pemilik sebagian saham Victory Five. Hingga kini, tim milik Jackson Wang ini bersaing ketat dengan beberapa tim besar Cina lainnya seperti Invictus dan JD Gaming.
3. JJ Lin - Still Moving Under Gunfire (Singapura)
Mungkin skorer tak banyak yang mengenal artis pop Singapura, JJ Lin. Tapi, pernah dengan nama Still Moving Under Gunfire?
Still Moving Under Gunfire, atau SMG, adalah tim yang dimiliki JJ Lin sejak 2017. SMG memiliki divisi PUBG (PC), Arena of Valor, Mobile Legend, dan Valorant.
SMG kerap menjadi wakil ASEAN di ajang kompetisi PUBG level atas (tier-S). Ia menjadi wakil ASEAN di PUBG Continental Series 2020 dan PUBG Champions League 2019: Summer.
AoV menjadi divisi paling berprestasi milik SMG. Bermain di skena kompetisi Taiwan, SMG menjadi juara AoV International Championship Asia 2017 dan Garena Challenger Series Summer 2017.
4. Ariel Noah - The Pillars (Indonesia)
Dari Indonesia, kurang pas jika tidak menambahkan nama Ariel Noah sebagai salah satu musisi sekaligus pemilik klub Esport.
The Pillars menjadi tim yang dimiliki Ariel Noah. Nama The Pillars meroket di skena kompetisi PUBG Mobile Indonesia dan Free Fire.
Baru berusia satu tahun, belum banyak prestasi yang ditampilkan tim ini. Namun, The Pillars sudah menjadi tim kompetitif di ajang PMPL ID dan FFML.
5. Sehun EXO - APESPORT/SeolHanOne Prince (Korea Selatan)
Sehun Exo menjadi salah satu nama musisi yang memiliki tim esport di Korea Selatan. Sehun menjadi jajaran direktur dari tim AP eSport.
AP eSport memiliki tiga divisi gim utama yakni PUBG (PC), Valorant, dan Leauge of Legend.
Bahkan, AP eSport membuka franchise pada 2021 ini. Di divisi LoL, sudah ada SeolHanOne Prince yang siap turun kompetisi.
Masuknya Sehun EXO disebut juga menjadi pemantik masuknya bintang SM Entertainment untuk berinvestasi, yakni Kim Heechul bersama BRION E-Sport.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Player PUBG Mobile Asal Brasil Ini Dihukum karena Komentar Rasis https://t.co/eV7xTXy6s9— SKOR Indonesia (@skorindonesia) April 7, 2021
Berita MDL Indonesia Season 3 Lainnya:
Hasil MDL ID Hari Ketiga Pekan Keenam: Geek Fam Jr di Ujung Tanduk
Hasil MDL ID Season 3 Hari Kedua Pekan Keenam, EVOS dan Siren Menang, Alter Ego Tumbang