SKOR.id - Manchester City kembali membuktikan mereka tak terbendung dengan kembali merengkuh gelar Liga Inggris, menyusul kekalahan Arsenal di pekan ke-37.
Ini adalah gelar Premier League ketiga beruntun Man City, dan yang ketujuh dari 12 musim terakhir. Menunjukkan dominasi sebuah klub dalam sejarah sepak bola Inggris.
Ya, the Citizens telah menunjukkan dominasinya di liga nomor satu Inggris dengan lima gelar juara dalam enam musim terakhir sejak diasuh Pep Guardiola.
Meski sempat tertinggal dari Arsenal yang paling sering memimpin klasemen Premier League musim ini, Man City asuhan Guardiola berhasil bangkit dan mengejar sejak Februari.
Man City mencatat rekor tak terkalahkan, di mana yang paling signifikan adalah 2 kemenangan langsung melawan Arsenal hingga akhirnya dinobatkan sebagai juara meski mereka masih punya tiga laga sisa.
Berikut lima faktor yang diyakini menjadi kunci Manchester City juara Liga Inggris musim ini:
Ketajaman Erling Haaland
Kehadiran bintang Norwegia ini dipercaya membuat perbedaan besar dalam skuat the Citizens. Sejak kedatangannya, Haaland langsung mengebrak sepak bola Liga Inggris.
Striker 22 tahun itu tak terhentikan sejak mencetak 2 gol melawan West Ham dalam laga perdananya di Liga Inggris. Total ada 36 gol, termasuk 4 hat-trick, gol kalajengking, dan banyak rekor gol ditorehkan Haaland.
Haaland telah menambahkan dimensi baru dalam serangan Man City. Bukan hanya sebagai target man saat City menguasai bola, dia juga bisa menjadi senjata serangan balik ketika tim tidak mendominasi bola.
Perubahan Taktik
Untuk mengakomodasi keberadaan Haaland, Pep Guardiola telah mengembangkan formasinya dari 4-3-3 menjadi 3-2-4-1. Taktik ini lebih inovatif dan cair serta membuat Man City lebih menguasai permainan.
Perubahan taktik bisa terlihat di pertengahan musim, ketika Guardiola pertama kali menggunakan Rico Lewis - bek sayap berusia 18 tahun dari akademi - sebagai gelandang tengah dalam penguasaan bola dan menjadi bek reguler. Peran ini lalu diteruskan John Stones, bek tengah yang suka memainkan bola, dan dia unggul di dalamnya.
Awalnya Joao Cancelo yang bertanggungjawab atas posisi ini, tapi hubungan pemain Portugal dengan Guardiola memburuk sehingga memutuskan hengkang ke Bayern Munchen.
Kendati perannya sangat vital dalam strategi Guardiola, tapi sang pelatih asal Spanyol tidak ragu untuk melepasnya. Pergantian taktis juga membuat gelandang tengah Ilkay Gundogan dan Kevin De Bruyne bermain lebih jauh ke depan, di depan Stones dan Rodri, dan mereka berhasil mencetak gol.
Jack Grealish Tampil Lebih Baik
Tampil mengecewakan di musim pertamanya setelah berstatus pemain termahal dalam sejarah Liga Inggris, Jack Grealish bermain lebih baik di tahun kedua.
Dia pun menjadi salah satu pemain kunci Guardiola dalam menambahkan elemen kontrol pada serangan City dan menghasilkan ruang bagi pemain ofensif City lainnya untuk berkembang.
Musim ini Jack Grealish menyumbang lima gol dan tujuh assist, jumlahnya meningkat dibanding musim lalu, dan dipercaya akan terus berlanjut.
Rodri Bisa Diandalkan
Rodri adalah pemain paling penting dalam melindungi pertahanan dan memulai serangan Man City. Keandalan dan konsistensi Rodri sebagai gelandang bertahan dan otak Guardiola di lapangan tidak berlebihan karena sudah ia buktikan.
Ketergantungan pada Rodri telah meningkat sejak kepergian mantan kapten Fernandinho. Salah satu pekerjaan besar Guardiola saat ini adalah mencari pelapis sang gelandang meski telah mendatangkan Kalvin Phillips.
Sprint di Paruh Kedua Musim
Sekali lagi, Man City memperlihatkan kemampuan sprint mereka di paruh kedua musim. Guardiola mampu membuat skuatnya tancap gas dan terkalahkan untuk bisa mendahului rivalnya di etape terakhir balapan.
Jika dalam beberapa tahun terakhir, Liverpool merasakan kekuatan kemenangan beruntun yang panjang milik Man City, musim ini giliran Arsenal. The Gunners unggul 5 poin dari City pada 5 Februari, dan sejak itu Haaland dkk telah memenangkan 13 dari 14 pertandingannya.