- Edisi Liga Champions ke-29 pada musim 2019-2020 akan kembali bergulir hingga babak final.
- Musim ini, Liga Champions sempat berhenti karena pandemi Covid-19.
- Dalam sejarahnya, Liga Champions banyak melahirkan kontroversi selama penyelenggaraannya.
SKOR.id - Liga Champions musim 2019-2020 akan kembali bergulir mulai Sabtu (8/8/2020) dini hari.
Dua laga 16 besar Liga Champions akan digelar, antara Manchester City vs Real Madrid, Juventus vs Lyon, Bayern Munchen vs Chelsea, dan Barcelona vs Napoli.
Jelang bergulirnya kembali Liga Champions, Skor.id ingin mengupas beberapa kontroversi yang pernah terjadi di dalam kompetisi tertinggi antarklub Eropa ini.
Berikut lima kontroversi yang terjadi dalam sejarah Liga Champions, sejak musim 1992-1993 hingga edisi ke-29 pada musim ini:
Kartu merah paling kontroversial
Babak 16 besar musim 2010-2011 antara Barcelona vs Arsenal diwarnai karu merah kontroversial kepada Robin van Persie.
Wasit Massimo Busacca memberi van Persie kartu merah lantaran melanjutkan serangan meski peluit offside terhadap dirinya telah dibunyikan.
Diusir saat kedudukan 1-1, Barcelona lalu mendominasi laga setelahnya dan berhasil menang 3-1 atas Arsenal.
"Menurut pendapat saya, keputusan wasit (kartu merah) adalah lelucon yang besar. Bagaimana bisa saya mendengarnya meniup peluit di tengah gemuruh 95 ribu penonton, bagaimana bisa saya mendengarnya?," ucap Van Persie penuh emosi usai laga.
Penalti paling kontroversial
Penalti paling kontroversial di Liga Champions terjadi pada April 2012, pada babak perempat final antara Barcelona vs AC Milan.
Gol kedua Barcelona di kandang dicetak setelah Alessandro Nesta menjatuhkan Sergio Busquets jelang eksekusi tendangan sudut.
Nesta tampak menjatuhkan Busquets tapi keputusan wasit Bjorn Kuipers terus dipertanyakan usai laga.
Kubu AC Milan melihat, penalti kedua Barcelona tak sah karena pelanggaran terjadi sebelum eksekusi tendangan sudut dilakukan, dan tanpa panggilan pelanggaran yang sah.
Wasit paling kontroversial
Jika menjawab siapakah wasit paling kontroversial di Liga Champions, nama Tom Henning Ovrebo mungkin muncul paling sering.
Kontroversi Ovrebo terjadi pada babak 16 besar Liga Champions 2009 antara Chelsea vs Barcelona.
Dengarkan Juga: PODCAST: Atalanta Juara Liga Champions? Apa Bisa?
Ovrebo dinilai memihak Barcelona dengan beberapa dugaan: mengabaikan empat pelanggaran kepada Chelsea. Setelahnya, fan Chelsea pun tak sedikit yang melempar ancaman untuk sang wasit.
Pada Februari 2018, Tom Henning Ovrebo mengakui bahwa Ia melakukan kesalahan saat itu dan menyebut laga Chelsea vs Barcelona adalah laga yang tak membanggakan yang pernah Ia pimpin.
Gol paling kontroversial
Gol Hantu mantan pemain Liverpool, Luis Garcia, menjadi gol yang paling kontroversial di sejarah Liga Champions.
Leg kedua semifinal Liga Champions musim 2004-2005 antara Liverpool vs Chelsea dimenangkan The Reds lewat gol tunggal Garcia.
Pasalnya, tayangan ulang televisi menyebut gol Luis Garcia belum melewati garing gawang, sebelum clearence yang dilakukan William Gallas.
Akan tetapi, kemenangan Liverpool yang membawa ke babak final dan meraih juara ini tetap disahkan. Mengingat, wasit saat itu belum bisa mengecek karena sistem VAR belum diterapkan.
Juara Liga Champions paling kontroversial
Final Liga Champions musim 1992-1993 mencetak sejarah, Olypique Marseille mengalahkan AC Milan dan menjadi tim Prancis pertama yang menjuarai Liga Champions.
Trofi Liga Champions pun dikawinkan dengan trofi Liga Prancis yang didapat seminggu sebelum laga final digelar.
Namun, euforia tersebut dicoreng setelah tuduhan praktik suap mengemuka. Presiden klub Marseille, Bernard Tapie, menyuap tiga pemain Valenciennes. Tujuannya, untuk memenangkan Marseille dan menjaga pemain Marseille tidak cedera.
Terbongkarnya kasus suap ini membuat Marseille diturunkan ke divisi kedua Liga Prancis dan gelar juara liga Prancis mereka dicabut. Marseille pun mendapat hukuman di tingkat Eropa, dengan kehilangan hak bermain di European Super Cup dan Intercontinental Cup, serta di-blacklist pada Liga Champions musim 1993-1994.
Namun, gelar juara Liga Champions yang didapatkan pada musim 1992-1993 tidak dicabut.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Liga Champions lainnya:
Arsene Wenger Anggap Ada 2 Tim Favorit untuk Juara Liga Champions
24 Tim yang Sudah Lolos Babak Grup Liga Champions Musim Depan