5 Klub yang Menjuarai Liga Champions Lewat Adu Penalti

Vivaldi Yudha

Editor:

  • Liga Champions menjadi kompetisi paling bergengsi bagi klub-klub Eropa.
  • Klub-klub yang berlaga tentunya mengincar final Liga Champions dan menjadi juaranya.
  • Skor.id merangkum lima klub yang menjadi juara Liga Champions setelah melewati babak adu penalti di partai final.

SKOR.id - Setidaknya ada lima klub yang berhasil menjadi juara Liga Champions setelah menang adu penalti pada babak final.

Liga Champions menjadi kompetisi paling bergengsi bagi klub-klub di benua Eropa. Semua klub tentu berkeinginan untuk turut serta di kompetisi tersebut.

Klub-klub yang berlaga tentunya memiliki tujuan untuk mencapai final Liga Champions dan menjadi juara.

 

Berita Liga Champions lainnya: Benjamin Mendy Impikan Trofi Liga Champions di Manchester City

Laga final biasanya menampilkan permainan yang lebih ketat dibandingkan dengan babak-babak sebelumnya, seperti fase grup, perempat final, bahkan semifinal.

Bertanding 90 menit bahkan 120 menit kadang tidak cukup untuk menentukan klub manakah yang terbaik, para finalis harus menjalani babak adu penalti demi membawa pulang trofi Telinga Besar.

Berikut, Skor.id merangkum lima tim yang berhasil menjuarai Liga Champions setelah melalui babak adu penalti:

1. AC Milan (2003)

Pada final Liga Champions 2003, AC Milan berhadapan dengan wakil Italia lainnya, Juventus. Kedua klub harus melakoni adu penalti setelah 120 menit pertandingan berjalan tidak ada satu pun gol yang tercipta.

Tiga dari lima penendang Si Nyonya Tua - David Trezeguet, Alessandro Birindelli, dan Pablo Montero - gagal menunaikan tugasnya.

Sementara itu, hanya dua eksekutor dari I Rossoneri yang gagal membobol gawang Gianluigi Buffon. Alhasil, AC Milan berhasil menjadi juara dengan skor 3-2.

2. Liverpool (2005)

Laga ini dikenal sebagai salah satu laga comeback paling bersejarah. Pasalnya, Liverpool yang kala itu diarsiteki oleh Rafael Benitez sempat tertinggal tiga gol dari AC Milan.

AC Milan unggul cepat di menit pertama lewat gol Paolo Maldini. Brace dari Hernan Crespo di menit 39 dan 44 semakin memperlebar jarak mereka dengan The Reds.

Namun situasi berbalik pada babak kedua. Pasukan Anfield berhasil menggelontorkan tiga gol balasan ke gawang Dida lewat Steven Gerrard, Vladimir Smicer, dan Xabi Alonso. Dua kali babak tambahan tidak menghasilkan gol bagi kedua tim.

Pada babak adu penalti, AC Milan yang mendapatkan kesempatan lima kali tendangan hanya bisa menghasilkan dua gol melalui Kaka dan Jon Dahl Tomasson. Sedangkan Serginho, Andrea Pirlo, dan Andriy Shevcenko tidak berhasil mengoyak jala Jerzy Dudek.

Liverpool hanya perlu menempatkan empat algojonya untuk memastikan trofi Liga Champions berada di tangan mereka dengan skor 3-2. Dietmar Hamann, Smicer, dan Djibril Cisse sukses menyelesaikan tugasnya. Hanya John Arne Riise yang gagal mengeksekusi tendangan penalti.

Berita Liga Champions lainnya: Lukaku Tak Pernah Sentuh Trofi Liga Champions Chelsea karena Prinsip

3. Manchester United (2008)

Final Liga Champions 2008 menjadi derbi klub Liga Inggris yang mempertemukan Manchester United dan Chelsea.

Frank Lampard berhasil menyamakan skor menjadi 1-1 saat mencetak gol pada menit-45 setelah sebelumnya pada menit ke-26 Cristiano Ronaldo membawa Setan Merah unggul.

Adu penalti di laga ini berlangsung sengit. Perlu tujuh eksekutor dari masing-masing tim untuk menentukan siapa yang terbaik.

Di pihak Man United, justru hanya Ronaldo yang gagal menceploskan bola ke gawang Petr Cech sementara enam penendang lainnya mulus tanpa hambatan.

John Terry dan Nicolas Anelka yang gagal menuntaskan tendangan dua belas pas membuat skor berakhir dengan keunggulan Man United 6-5. Chelsea harus merelakan trofi Liga Champions jatuh ke tangan tim besutan Sir Alex Ferguson.

4. Chelsea (2012)

Empat tahun berselang, Frank Lampard dkk kembali berada di laga puncak Liga Champions. Namun kali ini mereka harus menghadapi Bayern Munchen yang bermain di kandang mereka, Allianz Arena.

Thomas Muller akhirnya memecah kebuntuan pada menit ke-83, tapi keunggulan itu tak berlangsung lama. Penyerang The Blues asal Pantai Gading, Didier Drogba berhasil menyamakan kedudukan dua menit sebelum peluit panjang dibunyikan.

Berita Liga Champions lainnya: Barcelona Bisa Kacaukan Misi Juventus di Liga Champions

Kedua tim ini harus kembali bertarung di babak adu penalti. Philipp Lahm, Mario Gomez, dan Manuel Neuer sukses menyarangkan bola ke gawang Chelsea sedangkan Ivica Olic dan Bastian Schweinsteiger gagal membobol gawang Petr Cech.

Di sisi lain, David Luiz, Lampard, Ashley Cole, dan Drogba sukses melakukan tugasnya dengan baik. Hanya Juan Mata yang tendangannya bisa diantisipasi sang kiper. Akhirnya Chelsea dinobatkan sebagai jawara Liga Champions dengan skor 4-3.

5. Real Madrid (2016)

Berlangsung di Milan, final Liga Champions 2016 menjadi derbi ketiga di dalam daftar ini. Real Madrid berhadapan dengan rival sekotanya, Atletico Madrid.

Pasukan Zinedine Zidane berhasil unggul di menit 15 lewat gol dari Sergio Ramos. Keunggulan itu bertahan hingga turun minum.

Pada babak kedua, Yannick Carrasco sukses menyamakan skor menjadi 1-1 setelah membobol gawang yang dijaga oleh Keylor Navas. Kedua tim harus menjalani adu penalti setelah dua kali 15 menit tidak menghasilkan apa-apa.

Berita Liga Champions lainnya: Kenangan Didier Drogba Bersama Chelsea di Final Liga Champions 2012

Lucas Vazquez, Marcelo, Gareth Bale, Sergio Ramos, dan Cristiano Ronaldo tidak menemui kesulitan untuk menyarangkan bola ke gawang Los Rojiblancos.

Sementara itu, kesuksesan Antoine Griezmann, Gabi, dan Saul Niguez tidak bisa diikuti oleh Juanfran. Akhirnya skor 5-3 memastikan gelar Liga Champions ke-11 bagi Real Madrid.

RELATED STORIES

Final Liga Champions Kemungkinan Batal Digelar di Turki

Final Liga Champions Kemungkinan Batal Digelar di Turki

UEFA sedang mempertimbangkan sejumlah tempat alternatif untuk menyelesaikan kompetisi Liga Champions dan Liga Europa.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Auckland City, tim amatir yang tampil di Piala Dunia Antarklub 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Menilik Masalah Piala Dunia Antarklub 2025: Bangku Kosong

Bangku kosong penonton menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh penyelenggara Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 28 Jun, 22:42

RANS Simba Basketball

Basketball

RANS Simba Bogor Jadi Tim Pertama yang Lolos Semifinal Playoff IBL 2025

Satria Muda Pertamina, di sisi lain, harus melakoni Game 3 kontra Prawira Bandung untuk menentukan kelolosan.

Teguh Kurniawan | 28 Jun, 18:21

satoru mochizuki - timnas putri indonesia

Timnas Indonesia

Laga Pertama Vital, Pelatih Timnas Putri Indonesia Enggan Remehkan Kirgizstan

Meski favorit, Timnas Putri Indonesia tak boleh memandang sebelah mata ancaman Kirgizstan di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026.

Teguh Kurniawan | 28 Jun, 14:20

Menpora Dito Ariotedjo bersama peserta Kejurnas Junior Milklife Archery Challenge. (PR Megapro)

Other Sports

Kejurnas Junior Milklife Archery Challenge 2025 Resmi Dibuka Menpora di Kudus

MilkLife Archery Challenge Kejurnas Junior 2025 akan berlangsung pada 27 Juni hingga 5 Juli 2025.

Gangga Basudewa | 28 Jun, 14:12

Pemain Timnas Indonesia, Thom Haye. (Foto: Yogie Gandanaya/Grafis: Yusuf/Skor.id)

Liga 1

Pelatih Persija Akui Ingin Thom Haye dan Jordi Amat Bergabung untuk Liga 1 2025-2026

Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza: Thom Haye dan Jordi Amat buat Macan Kemayoran kian kuat di Liga 1 2025-2026.

Taufani Rahmanda | 28 Jun, 13:00

Persija Jakarta. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Persija Mulai Persiapan Liga 1 2025-2026, Hansamu Yama Absen tapi Dipastikan Bertahan

Persija Jakarta mulai bersiap untuk Liga 1 2025-2026 bareng dengan mengamankan jasa Hansamu Yama, Sabtu (28/6/2025).

Taufani Rahmanda | 28 Jun, 12:18

Jessnolimit (Yusuf/Skor.id)

Esports

Jess no Limit Ukir Dua Rekor di Guinness Book of Record

Suami dari Sisca Kohl itu tidak tanggung-tanggung mendapatkan dua rekor dunia sekaligus.

Gangga Basudewa | 28 Jun, 11:47

Kompetisi futsal putri kasta tertinggi di Indonesia untuk musim terbaru, Women Pro Futsal League 2024-2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Futsal

Women Pro Futsal League 2024-2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Women Pro Futsal League 2024-2025 yang terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 28 Jun, 11:26

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia kategori putri, Women Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Netic Ladies Pecah Telur di Women Pro Futsal League 2024-2025, Juara Bertahan Keok

Hasil tiga pertandingan pada hari pertama pekan terakhir putaran pertama Women Pro Futsal League 2024-2025, Sabtu (28/6/2025).

Taufani Rahmanda | 28 Jun, 11:19

MWI 2025 di Esports World Cup 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

Drawing MWI 2025, Team Vitality dan ONIC Pertiwi Gabung Grup Ini

Kedua tim asal Indonesia itu berada di grup yang berbeda dan cukup jauh peluangnya untuk bertemu di awal-awal.

Gangga Basudewa | 28 Jun, 09:52

Load More Articles