- Manuel Neuer masih sebagai kiper terbaik dalam sejarah Bayern Munchen.
- Penjaga gawang 34 tahun tidak tergantikan di bawah mistar Die Bayern.
- Manuel Neuer berpeluang membawa Munchen meraih gelar Piala Dunia Antarklub dalam final Jumat (12/2/2021) dini hari WIB.
SKOR.id - Sukses Bayern Munchen musim lalu dan sepanjang musim ini tidak terlepas dari performa kiper utama mereka, Manuel Neuer.
Musim ini, gawang Bayern bersama Manuel Neuer memang sempat mendapat sorotan ketika mereka kalah 1-4 dari Hoffenheim dalam laga pekan kedua Liga Jerman, 27 September 2020 lalu.
Kekalahan tersebut mengejutkan karena di laga sebelumnya atau pekan pertama, mereka menang dengan menggulung Schalke 04 delapan gol tanpa balas (8-0).
Di laga selanjutnya, Muenchen juga menang tapi kemasukan tiga gol (4-3) saat menjamu Hertha Berlin. Hasil tersebut pun membuat pertahanan Bayern disorot, khususnya Manuel Neuer.
Meski demikian, Neuer berhasil memperbaiki performanya. Dari lima kemenangan terakhir Bayern di Liga Jerman, kiper 34 tahun ini hanya kemasukan dua gol.
Neuer juga salah satu kunci sukses Bayern melangkah ke final Piala Dunia Antarklub setelah membawa Bayern menang 2-0 atas Al-Ahly, dalam semifinal, 8 Februari 2021 lalu.
Neuer masih sebagai yang terbaik dalam sejarah kiper Bayern Muenchen, seperti yang ditampilkan Bundesliga.com.
Perannya di bawah mistar membawa Bayern sukses meraih lima gelar dalam semusim pada 2019-2020.
Skor.id merangkum lima kiper terbaik yang pernah dimiliki Bayern Munchen, berikut ulasannya:
Sepp Maier (1962-1980)
473 Laga Bundesliga
653 Kemasukan
137 Clean sheet
Sejak promosi ke Liga Jerman (Bundesliga) pada 1965, Bayern Munchen memiliki sejumlah penjaga gawang. Tepatnya 24 kiper. Sepp Maier adalah kiper pertama pada era tersebut.
Peran Sepp Maier akan selalu diingat karena dia bagian dari sejarah yang tidak terpisahkan dalam perjalanan Bayern Munchen meraih sejumlah gelar.
Di ajang Liga Jerman, Maier total telah tampil dalam 473 pertandingan untuk Bayern. Bahkan, performanya ditandai dengan 422 laga beruntun yang tidak pernah berhenti.
Maier pula yang menandai sukses Munchen dalam meraih sejumlah gelar.
Antara 1969 dan 1976, dia menjadi bagian dari sukses Munchen meraih empat gelar Bundesliga, empat gelar Piala Jerman, dan tiga gelar Liga (Piala) Champipions.
Dalam masa kariernya, Maier mendapatkan julukan the Cat from Anzing. Nama tersebut diberikan karena refleks yang diperlihatkannya.
Dalam masanya, banyak yang menilai bahwa Maier adalah salah satu pionir dalam perkembangan peran kiper pada era modern.
Banyak aspek yang kemudian membuat Maier dikatikan sebagai sosok yang menginspirasi Manuel Neuer.
Jean-Marie Pfaff (1982-1988)
156 Laga Bundesliga
166 Kemasukan
57 Clean sheet
Ketika Maier mengalami kecelakaan lalu lintas yang membuat kariernya berakhir pada 1979 dalam usia 35 tahun, Bayern Munchen mencoba menggantikannya dengan Manfred Muller dan Walter Junghans.
Keduanya bergantian menggantikan peran Maier di bawah mistar Bayern. Namun, menggantikan Maier tidaklah mudah hingga akhirnya datanglah kiper bernama Jean-Marie Pfaff.
Jean-Marie Pfaff bergabung dari Beneveren (Belgia) pada 1982. Dialah yang kemudian berhasil meneruskan tradisi Bayern yang memiliki penjaga gawang berkualitas.
Bersama Jean-Marie Pfaff, Bayern Meraih tiga gelar Liga Jerman dan berhasil ke final Piala (Liga) Champions pada 1986-1987.
Menurut Bundesliga.com, persentase kemenangan Bayern mencapai 57 persen dari total 156 laga Liga Jerman bersama Jean-Marie Pfaff. Bandingkan dengan 52 persen kemenangan Bayern pada era Sepp Maier.
Rata-rata, Maier kemasukan satu gol setiap 65 menit sedangkan Jean-Marie Pfaff memiliki rata-rata lebih baik, 1 gol kemasukan setiap 84 menit.
Raimond Aumann (1982-1994)
216 Laga Bundesliga
229 Kemasukan
81 Clean Sheet
Raimond Aumann merupakan kiper yang berada di belakang Pfaff dalam struktur skuad utama. Kiper asal Augsburg ini kemudian mendapatkan posisinya sebagai kiper utama.
Bersama Raimond Aumann, Bayern meraih tiga gelar Liga Jerman jelang mulai berkurangnya peran Jean-Marie Pfaff sebagai kiper utama Bayern.
Raimond Aumann mencatatkan 81 clean sheets dari total 216 laga di Liga Jerman dan kemasukan 229 gol, atau rata-rata kemasukan satu gol setiap 85 menit.
Faktanya, bersama Raimond Aumann, Bayern memiliki persentase kekalahan lebih rendah mencapai 16,6 persen dibandingkan dengan Pfaff yang 173 persen atau Maier 25,5 persen.
Namun, saat itu pencapaiannya tidak cukup untuk membuatnya terpilih sebagai kiper utama timnas Jerman, kalah dari kiper Koeln, Bodo Ilgner.
Ketika timnas Jerman tampil sebagai juara Piala Dunia 1990, Raimond Aumann hanya sebagai kiper kedua yang tidak pernah bermain.
Oliver Kahn (1994-2008)
429 Laga Bundesliga
407 Kemasukan
169 Clean sheet
Kiper hebat Bayern selanjutnya tiada lain adalah Oliver Kahn. Ketika Bayern membawanya dari Karlsruher, harganya hanya 2,5 juta euro ketika itu.
Namun, Oliver Kahn memperlihatkan sebagai kiper yang memiliki nilai lebih tinggi dari harganya yang dia perlihatkan selama 14 tahun berkarier untuk Bayern.
Kahn memilii reflek yang sangat bagus khususnya dalam mengantisipasi tembakan keras dan dari jarak dekat. Dia adalah nomor satu dalam generasi kiper di dunia pada masanya.
Total gelar yang diraihnya untuk Bayern mencapai delapan gelar Liga Jerman dan satu trofi Liga Champions 2000-2001.
Kahn juga ada di posisi ketgia dalam peringkat Ballon d'Or pada 2001 dan 2002. Salah saty rekornya adalah clean sheet di Liga Jerman mencapai 204 yang masih tetap kokoh hingga saat ini.
Manuel Neuer (2011-kini)
268 Laga Bundesliga
186 Kemasukan
138 Clean sheet
Ada jarak tiga tahun antara akhir karier Oliver Kahn dan kehadiran Manuel Neuer di Bayern pada 2011, saat kiper ini bergabung dari Schalke.
Ketika itu, dalam jarak tiga tahun (musim), Bayern meraih posisi kedua, pertama, dan ketiga di Liga Jerman sebelum kehadiran Neuer.
Bayern juga gagal di final Liga Champions, 0-2 dari Inter Milan (Italia). Ketika itu, di bawah mistar Bayern Munchen adalah Hans-Jorg Butt.
Selanjutnya, setelah kehadiran Manuel Neuer, rapor Bayern dalam gelar Liga Jerman meningkat.
Total meraih delapan gelar dari kemungkinan sembilan gelar yang bisa mereka raih, lalu meraih lima trofi Piala Jerman, dan dua Liga Champions.
Neuer mengalami cedera metatarsal pada 2017-2018 yang membuat sebuah metal ditempatkan di bagiannya yang cedera hingga saat ini.
Neuer telah melampaui pencapaian clean sheet Oliver Kahn dalam ukuran 90 menit di Liga Jerman.
Rasio kemenangan antara Der Titan (panggilan lain Oliver Kahn) dan Manuel Neuer juga memperlihatkan perbedaan.
Bersama Oliver Kahn, persentase kemenangan Bayern mencapai 60,6 persen sedangkan dengan Neuer meningkat mencapai 77 persen.
Bahkan, menurut Bundesliga.com, rata-rata Neuer kemasukan satu gol setiap 129 menit di Liga Jerman dan itu merupakan rekor dalam sejarah klub ini.
Keistimewaan Neuer juga terlihat dari perannya sebagai kiper yang mampu merancang serangan dari posisinya dengan lemparan atau umpan pertama dalam membangun serangan.
Meski bukan kiper pertama yang mendapatkan predikat sweeper-keeper, Neuer menjadi referensi dalam peran sebagai libero.
Sukses operannya dapat dilihat pada musim 2019-2020 dalam 33 laga Liga Jerman, mencapai 84.9 umpan yang berhasil.
Salah satu momen yang akan diingat terjadi pada 2016 silam saat Bayern menghadapi Borussia Dortmund.
Ketika itu, Neuer mampu menguasai bola seperti layaknya seorang gelandang atau penyerang. Neuer berhasil mengecoh penyerang Dortmund saat itu, Pierre-Emerick Aubameyang (kini Arsenal).
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Mantan Kekasih Meninggal, Jerome Boateng Tinggalkan Bayern Munchen https://t.co/ZbzK4HUfkO— SKOR Indonesia (@skorindonesia) February 11, 2021
Berita Bayern Munchen Lainnya:
Link Live Streaming Bayern Munchen vs Tigres UANL di Final Piala Dunia Antarklub 2020
Prediksi Final Piala Dunia Antarklub: Tantang Tigres, Bayer Munchen Tatap Sextuple!