- Manchester United terdepak dari Piala FA setelah kalah 1-3 dari Chelsea.
- Selain blunder David De Gea, masih banyak kesalahan yang dilakukan Ole Gunnar Solskjaer di laga itu.
- Kekalahan pada Senin (20/7/2020) dini hari WIB sekaligus menghentikan 18 laga tak terkalahkan MU.
SKOR.id - Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, diyakini telah melakukan lima kesalahan saat timnya dikalahkan Chelsea, Senin (20/7/2020) dini hari WIB.
MU terdepak dari semifinal Piala FA setelah kalah 1-3 dari Chelsea di Stadion Wembley. Gawang David De Gea dibobol Olivier Giroud, Mason Mount, dan gol bunuh diri Harry Maguire.
Meski Chelsea dinilai lebih diuntungkan jadwal karena punya waktu istirahat panjang jelang laga, Solskjaer dan anak buahnya tetap dianggap pantas kalah di Wembley.
De Gea bisa dikatakan paling bersalah karena lalai menjaga gawangnya, padahal ia sudah mendapatkan kontrak panjang tahun lalu.
Posisi kiper Spanyol itu di MU kemungkinan akan bergoyang dengan kembalinya Dean Henderson dari masa pinjaman di Sheffield United musim depan.
Akibat hasil di Wembley, laju 18 laga tak terkalahkan MU pun harus terhenti setelah serangan mereka ompong dan rentan dalam bertahan.
Berikut lima kesalahan yang dilakukan Solskjaer dalam pertandingan yang membuat Chelsea keluar sebagai pemenang:
1. Tidak memainkan Sergio Romero
Sergio Romero merupakan salah satu kiper pengganti terbaik di Liga Inggris. Dia juga telah menjaga gawang MU tetap perawan dalam empat dari lima laga Piala FA sepanjang musim ini.
Kiper Argentina itu terpaksa duduk penuh frustrasi di bangku cadangan tim, di saat De Gea gagal mengantisipasi sontekan Olivier Giroud dan menghentikan tembakan jarak jauh Mason Mount.
2. Mencadangkan Paul Pogba dan Scott McTominay
Tidak seharusnya Solskjaer mencadangkan Paul Pogba dan Scott Mctominay, meski mereka tampil saat MU menang 2-0 atas Crystal Palace (16/7).
Dua gelandang ini dianggap masih cukup fit untuk bermain sebagai starter melawan Chelsea.
Apalagi Nemanja Matic dan Fred sama sekali tidak dalam performa terbaik sehingga kesulitan mendukung Bruno Fernandes untuk bisa berduel melawan Mateo Kovacic dan Jorginho di lini tengah.
3. Bermain terlalu defensif
Solskjaer menginstruksikan para pemainnya bermain lebih dalam dan menekan sesekali dengan melepaskan umpan panjang ke Marcus Rashford.
Strategi ini terlalu dangkal untuk tim yang telah mereka kalahkan tiga kali musim ini, apalagi Chelsea memainkan sepak bola yang ekspansif.
Alhasil, duo bek tengah Chelsea, Kurt Zouma dan Andreas Christensen, tidak perlu terlalu memeras keringat hari itu.
4. Meninggalkan Anthony Martial
Lolos ke Liga Champions memang menjadi target utama musim ini, tapi suporter Manchester United juga butuh gelar.
Daniel James dinilai tidak selevel dengan Anthony Martial, tapi Solskjaer memutuskan memasang winger Wales itu sebagai starter hingga akhirnya menjadi bumerang.
5. Start lambat
Dalam rangkaian laga tak terkalahkannya musim ini, Manchester United selalu memulai pertandingan dengan kecepatan tinggi.
Namun, itu tidak terjadi saat menghadapi Chelsea hingga akhirnya Frank Lampard dan skuatnya memimpin sebelum jeda.
Saat Ole Gunnar Solskjaer melakukan lima pergantian pemain untuk mengejar ketinggalan, semuanya sudah terlambat.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Gennaro Gattuso Cemas Kasus Virus Corona Kembali Merebak di Barcelona https://t.co/QT2WrQFEZT— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 20, 2020
Berita Manchester United lainnya:
Manchester United Kalah, Ole Gunnar Solskjaer Enggan Salahkan David de Gea
Mason Mount Bersyukur David de Gea Melakukan Blunder