- Atalanta mengadang Real Madrid di 16 besar Liga Champions, Kamis (25/2/2021).
- Pasukan Gian Piero Gasperini sudah menjadi tim penghancur sejak musim lalu.
- Kepergian Papu Gomez tidak memengaruhi kekuatan La Dea.
SKOR.id - Dari situasi krisis, Atalanta menemukan kembali status mereka sebagai kuda hitam.
Dari kondisi terpuruk setelah musim lalu yang mengagumkan, ketika mereka terlihat seperti kehilangan tenaga, Atalanta kini justru kembali menjadi mesin kemenangan.
Tim Liga Italia yang kini kembali menjelma sebagai mesin gol, tepat jelang laga menjamu Real Madrid, Kamis (25/2/2021) dini hari WIB.
Semua itu pantas membuat Real Madrid mewaspadai pasukan Gian Piero Gasperini ini.
Atalanta membuktikan, mereka adalah Tim yang sama seperti musim lalu ketika memberikan kejutan kepada klub-klub besar Eropa di ajang Liga Champions.
Skor.id, merangkum 5 hal mengapa Atalanta merupakan tim yang begitu Istimewa. Berikut ulasannya seperti yang dirangkum dari Marca:
1. Musim Terbaik
Atalanta Istimewa karena mereka yang menghentikan rapor bagus AC Milan.
Kemenangan 3-0 membuat La Dea menegaskan status mereka yang selalu berpotensi mengalahkan klub-klub besar Liga Italia.
Sebelumnya Luis Muriel dan kawan-kawan mengalahkan AS Roma 4-1, Mereka juga membuat Inter Milan frustrasi dengan imbang 1-1.
Mereka Istimewa karena menang dengan skor menyakinkan atas tim setara, seperti 5-1 atas Sassuolo, 3-0 lawan Parma, atau terakhir menang atas Napoli dengan 4 gol.
Di atas semua itu, Gian Piero Gasperini membawa timnya ke semifinal setelah mengalahkan Lazio, walau bermain dengan 10 pemain sepanjang 45 menit babak kedua.
2. Tanpa Papu Gomez
Atalanta Istimewa karena mereka mencatatkan rapor positif tersebut nyaris tanpa Papu Gomez, kapten mereka.
Sebelum akhirnya Papu Gomez benar-benar pergi bergabung ke Sevilla pada Januari lalu.
Kepergian Papu Gomez adalah kehilangan yang besar bagi La Dea.
Papu Gomez, pemain asal Argentina yang sudah berada di Atalanta sejak 2015. Dia salah satu instrumen yang membuat Atalanta berbedan
Namun, hubungannya dengan Gian Piero Gasperini menjadi tidak harmonis.
Sisi positifnya, ketegangan tersebut karena soal taktik dan strategi.
Gasperini bersikeras, Papu Gomez tidak mau berapaptasi dengan strategi baru yang diterapkannya, yang meminta Papu Gomez untuk lebih banyak terlihat di lini tengah.
3. Kembalinya Performa Ilicic
Atalanta Istimewa karena Gian Piero Gasperini berhasil mengembalikan performa terbaik Josip Ilicic
Awalnya, Ilicic kemungkinan akan mengikuti jejak Papu Gomez. Namun, hubungannya dengan Gasperini kembali pulih.
Ilicic absen pada laga penting musim lalu di perempat final. Kabar menyebutkan pemain ini mengalami tekanan (depresi).
Kini, dia kembali dengan kemampuan terbaiknya.
Salah satu contohnya, Ilicic mencetak satu gol dan memberikan dua assist saat mengalahkan Roma.
Total sejak 20 Desember lalu, dia telah memberikan lima assist bagi terciptanya gol Atalanta.
4. Berpotensi Cetak Banyak Gol Lagi
Atalanta istimewa karena tim ini kembali memiliki potensi sebagai tim produktif.
Mereka Mengakhiri dua musim terakhir Liga Italia dengan status sebagai tim pencetak gol terbanyak di kompetisi domestik.
Pada musim lalu total mencetak 98 gol sedangkan pada musim sebelumnya 77 gol.
Musim ini, mereka mencetak 53 gol di musim berjalan ini, hanya kalah dari Inter Milan yang mencetak 57 gol.
5. Gol dari Sayap
Atalanta Istimewa karena mereka memiliki Robin Gosens dan Hans Hateboer, dua bek sayap krusial dalam strategi serangan.
Yang menarik, menurut Marca, keduanya justru sering terlihat secara langsung dalam terciptanya gol.
Memberikan assist dan gol bergantian. Skema 3-4-2-1 atau 3-4-1-2 merupakan pola yang diterapkan Gasperini.
Pola tersebut membuat duo Marten de Roon dan Remo Freuler di lapangan tengah bebas membantu serangan.
Gosens mencetak enam gol dan memberikan enam assist sedangkan Hateboer dua gol dan dua assist.
Ya, itulah keistimewaan Atalanta. Dapat ditambahkan pula, Gasperini menciptakan persaingan bagi Luis Muriel dan Duvan Zapata menjadi pemilik penyerang utama.
Luis Muriel sering tampil dari bangku cadangan namun dia mencetak 17 gol, lebih banyak dibandingkan Zapata yang 13 gol.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Toni Kroos: Haaland dan Mbappe Tak Akan Bantu Real Madrid Tekuk Atalanta https://t.co/Zct9ntQj1w— SKOR Indonesia (@skorindonesia) February 24, 2021
Berita Atalanta Lainnya:
Hadapi Real Madrid, Pelatih Atalanta Merasa Bangga
Cristian Romero Mengagumi Sergio Ramos jelang Atalanta lawan Real Madrid