- Thomas Tuchel resmi ditunjuk melatih Chelsea, menggantikan Frank Lampard.
- Pelatih berkebangsaan Jerman ini memikul tugas berat di Stamford Bridge.
- Ada lima hal yang perlu diperbaiki Tuchel dengan cepat di awal kariernya bersama the Blues.
SKOR.id - Thomas Tuchel punya tugas berat usai ditunjuk sebagai pelatih Chelsea pada 26 Januari. Dia datang ke klub bertabur bintang yang masih kesulitan menemukan konsistensi.
Pelatih berkebangsaan Jerman ini menggantikan Frank Lampard yang hanya diberi kesempatan selama 19 bulan menukangi The Blues.
Namun Thomas Tuchel harus kerja cepat dan cerdas di Stamford Bridge jika tak mau bernasib sama seperti para pendahulunya.
Maurizio Sarri dibebastugaskan usai mengalahkan Arsenal 4-1 di final Liga Europa, Antonio Conte juga didepak setelah mengantar Chelsea memenangi final Piala FA.
Teranyar, Frank Lampard harus kehilangan pekerjaan hanya 24 jam setelah ia mengantar the Blues menang 3-1 atas Luton Town di putaran keempat Piala FA.
Sebelum memulai debutnya bersama Chelsea saat menjamu Wolverhampton, Kamis (28/1), ada lima hal yang perlu diperbaiki Thomas Tuchel dengan harapan usia kepemimpinannya bisa bertahan lama.
1. Keluarkan potensi terbaik Timo Werner
Eksekusi penalti Timo Werner berhasil dihalau kiper Luton Town di akhir pekan, membuat tekanan terhadap pemain asal Jerman ini makin besar.
Kehadiran Timo Werner yang dibeli dari RB Leipzig di musim panas lalu sebenarnya diharapkan mampu membawa Chelsea bersaing dalam perebutan gelar.
Namun, pemain 24 tahun ini justru kesulitan menunjukkan kualitasnya sebagai pemain berbanderol 53 juta euro atau Rp907 miliar.
Dari 19 penampilan di Premier League, Timo Werner hanya mengemas empat gol dan lima assist.
Padahal selama 159 kali mewakili RB Leipzig, Timo Werner termasuk pemain yang gacor. Ia mencetak 95 gol dan 40 assist di klub Bundesliga tersebut.
Timo Werner dinilai kurang beruntung selama berseragam Chelsea. Beberapa kali usahanya digagalkan tiang gawang.
Kini, eks pemain Stuttgart itu berharap kehadiran Thomas Tuchel bisa membantunya menemukan kembali sentuhan terbaik di lini depan.
2. Menemukan posisi ideal Kai Havertz
Sebagai pemain serbabisa, Kai Havertz justru mandek di bawah komando Frank Lampard. Havertz, 21 tahun, pun dianggap sebagai rekrutan gagal lainnya sejauh ini.
Kai Havertz hanya membukukan satu gol dari 16 pertandingan di Liga Inggris. Jadi tugas utama Tuchel menemukan tempat terbaik sang winger.
Salah satu kemampuan terbaik mantan pilar Bayer Leverkusen ini adalah mencari celah ke kotak penalti serta memberikan umpan akurat, namun ia bukan tipe pesepak bola estetis yang meliuk-liuk saat menggiring bola.
Thomas Tuchel diharapkan mampu menemukan skema permainan yang mengakomodasi gaya bermainnya sehingga Havertz bisa mengeluarkan kemampuan terbaik.
3. Menstabilkan lini tengah
Lini tengah Chelsea terbilang padat, dengan Jorginho, N'Golo Kante, Mateo Kovacic, Mason Mount, Kai Havertz, Billy Gilmour di dalamnya.
Dalam masalah ini, Thomas Tuchel harus putar otak menentukan pilihan utama. Di Stamford Bridge Tuchel harus memutuskan siapa yang berperan sebagai pemain No.6, No.8, dan No.10.
Stabilitas adalah salah satu kunci untuk maju dan Chelsea memiliki pelatih dengan rekam jejak yang bagus dalam merotasi pemain.
4. Tentukan striker utama
Chelsea sebenarnya memiliki stok penyerang mumpuni seperti Olivier Giroud, Tammy Abraham, dan Timo Werner. Belum lagi Erling Haaland terus dikaitkan ke Stamford Bridge musim panas ini.
Namun the Blues seperti kesulitan menentukan striker utama sejak Diego Costa hengkang.
Olivier Giroud merupakan tipe target man yang bisa bekerja sama dengan Werner, sementara permainan Abraham secara keseluruhan lebih kuat.
Timo Werner sendiri mengalami kesulitan tampil sebagai lone striker di klub dan timnas, sementara Kai Havertz, walau posisinya sebagai gelandang serang, kerap dimainkan di lini depan saat di Bayer Leverkusen dan memiliki keunggulan di bola-bola atas.
5. Lanjutan proyek pemain muda
Selain stok pemain senior, Chelsea juga punya akademi jempolan. Mason Mount, Callum Hudson-Odoi dan Reece James termasuk lulusan akademi the Blues.
Mason Mount tampil menawan musim ini, sementara Callum Hudson-Odoi masuk jajaran pemain muda kelas dunia. Reece James berhasil menyingkirkan Cesar Azpilicueta dalam persaingan posisi bek kanan.
Bekerja sama dengan pemain muda bukan hal baru bagi Thomas Tuchel. Saat masih di Borussia Dortmund, pelatih 47 tahun ini terbiasa dengan talenta muda. Ia juga menukangi Kylian Mbappe di PSG.
Selain digunakan untuk kemajuan tim, pengembangan bakat muda juga bisa menjadi sumber penghasilan di bursa transfer.
Dengan mengembangkan pemain muda yang memiliki nilai jual tinggi, Chelsea berpeluang mendapat penghasilan untuk mendatangkan pemain incaran tanpa bantuan finansial pemilik klub, Roman Abramovich.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Hasil Inter vs AC Milan: Ibrahimovic Kartu Merah, Rossoneri Harus Tersingkir https://t.co/vgYSEC2BvB— SKOR Indonesia (@skorindonesia) January 26, 2021
Berita Chelsea Lainnya
Jangan Salah, Begini Cara Mengucap Nama Thomas Tuchel
Prediksi Chelsea vs Wolverhampton: Ujian Pertama Thomas Tuchel