- Berikut adalah lima gol indah yang pernah terjadi dalam Piala Eropa.
- Karel Poborsky, Paul Gascoigne, atau Antonin Panenka di antara gol indah di ajang ini.
- Gol Marco Van Basten terjadi dalam posisi yang tidak ideal dalam mencetak gol.
SKOR.id - Dalam sejarah Piala Eropa, dari 1960 hingga 2016, begitu banyak gol telah tercipta.
Dari gol pertama yang diciptakan Milan Galic dalam laga Yugoslavia vs Prancis pada Piala Eropa 1960, hingga gol terakhir dalam turnamen ini yang ciptakan Eder untuk Portugal pada Piala Eropa 2016.
Total, menurut UEFA.com, telah terkoleksi 687 gol sepanjang digelarnya Piala Eropa sejak 1960 hingga 2016.
Berarti pula, tidak akan lama lagi akan mencapai landmark 700 gol tentunya pada Piala Eropa 2020 yang akan segera digelar, akhir pekan ini.
Begitu banyak gol tercipta dalam turnamen terbesar antarnegara Eropa ini. Begitu banyak gol indah yang terjadi.
Bagi publik sepak bola Portugal, yang namanya gol indah adalah gol Eder yang tercipta pada menit ke-108, perpanjangan waktu.
Karena gol tersebut yang menentukan timnas Portugal tampil sebagai juara setelah mengalahkan Prancis.
Sedangkah bagi Ivica Vastic, golnya indah bagi dirinya karena dalam usia 38 tahun 257 hari, dia menjadi pemain degan usia tertua yang menorehkan gol di ajang ini.
Gol tersebut terjadi pada fase grup Piala Eropa 2008 dalam laga Austria vs Polandia.
Demikianlah, setiap gol tentu memiliki makna tersendiri. Meski demikian, akan selalu ada gol indah bagi hampir semua publik sepak bola Eropa atau dunia.
Gol yang tercipta yang memperlihatkan aspek keindahan, kejutan, aksi individu, spektakuler, atau sampai kepada yang "tidak mungkin".
Skor.id merangkum 5 gol indah yang banyak diulas berulang kali dan diakui sebagai gol luar biasa dalam sejarah Piala Eropa. Siapa dan bagaimana gol indah itu terjadi? Berikut ulasannya:
1. Karel Poborsky
Gol Karel Poborsky terjadi pada Piala Eropa 1996 dalam perempat final saat Republik Ceko menghadapi Portugal.
Gol tersebut seperti mengubah atmosfer pertandingan yang semula sedikit membosankan karena laga berjalan begitu ketat, dikejutkan oleh aksi Karel Poborsky.
Tepatnya pada babak kedua yaitu menit ke-53. Karel Poborsky berhasil mengoyak gawang timnas Portugal yang dijaga kiper Vitor Baia.
Gol tersebut terjadi setelah Karel Poborsky melakukan aksi solo run, melewati sekitar empat pemain lawan, untuk kemudian mencungkil bola tersebut melewati Vitor Baia dan masuk ke gawang.
Mengapa gol ini indah? Gol ini tercipta dengan proses yang lengkap: aksi individu, kecepatan, inisiatif, dan kecerdikan.
Momen ketika bola melambung lalu bergerak turun, membentuk kurva menjadi momen yang mengagumkan. Di sini pula ada aspek kejutan.
Sedangkan kemampuannya dalam mengukur kekuatan tembakan dengan melihat posisi Vitor Baia memperlihatkan Karel Poborsky adalah pemain yang cerdik.
2. Zlatan Ibrahimovic
Gol Zlatan Ibrahimovic ke gawang timnas Prancis termasuk gol indah yang kerap dibicarakan, khususnya saat mengulas soal gol-gol indah yang pernah diciptakannya.
Zlatan Ibrahimovic menciptakan gol tersebut dalam laga pamungkas mereka di Grup D Piala Eropa 2016.
Striker AC Milan tersebut mencetak gol dengan tendangan voli spektakuler di sekitar jantung pertahanan Les Bleus.
???????? Sweden ???? France ????????
= ???????????????? @Ibra_official ????????????????????????! ????#NationsLeague | @svenskfotboll pic.twitter.com/6p99A00sgd— UEFA EURO 2020 (@EURO2020) March 3, 2020
Zlatan Ibrahimovic melepaskan tendangan voli menyamping meneruskan umpan silang rekan setimnya, Sebastian Larsson dari sayap kanan.
Mengapa gol ini indah? Ini adalah gol ciri khas Zlatan Ibrahimovic. Penyerang tinggi kekar ini memang ahli dalam memaksimalkan kemampuan fisiknya sebagai petarung.
Kekuatan kaki serta jangkauannya menjadi faktor yang menambah kuatnya keindahan gerakan Ibra ketika itu.
Patut diberikan pujian pula kepada Sebastian Larsson, sang pemberi umpan. Zlatan Ibrahimovic pada momen tersebut mampu memanfaatkan posisi bola yang mengarah kepadanya.
Lalu, aspek tembakan first touch (langsung ditendang) juga menjadi faktor yang membuat gol ini indah.
Namun demikian, dari tendangan ini, yang paling menonjol tentu saja gaya Zlatan Ibrahimovic yang melepaskan tembakan tersebut dengan cara voli menyamping.
3. Paul Gascoigne
Gol indah Paul Gascoigne terjadi pada Piala Eropa 1996. Itu merupakan gol pertama dan gol terakhirnya dalam turnamen internasional, ketika timnas Inggris menghadapi Skotlandia pada fase Grup A.
Gol yang dicetak Paul Gascoigne salah satu gol terbaik yang pernah terjadi di ajang Euro. Itu ditandai pula dengan masuknya gol tersebut dalam nominasi gol terbaik di akhir turnamen.
Proses terjadinya gol ini sangat mengesankan. Bermula dari kiper David Seaman yang mengarahkan bola kepada Teddy Sheringham.
Lalu, Teddy Sheringham memberikan umpan lambung menyilang ke depan. Paul Gascoigne mengejar bola tersebut.
Ketika sampai di jantung pertahanan, saat dirinya diadang bek Skotlandia, Paul Gascoigne memperlihatkan aksi mengelabui bek tersebut dengan menendang yang membuat bola sedikit melambung ke sisi kanan melewati bek tersebut.
Gascoigne, kemudian melepaskan tembakan sebelum bola tersebut menyentuh tanah. Bola tembakannya keras tanpa bisa diantisipasi kiper Andy Goram.
#LimbsOfTheDay
Scotland 0-2 England
Paul Gascoigne
Euro 96
6 days until #Euro2020#ThreeLions #Euro96 pic.twitter.com/rxgZ64CZoj— Football Supporters Hub (@FS_Hub_) June 5, 2021
Mengapa gol ini indah? Gol ini memperlihatkan aspek entertain, pertunjukan, dan ada unsur akrobatik dan trik dari cara Paul Gascoigne menghindar dari adangan lawan.
Cara yang genius yang tidak banyak pemain boleh jadi mampu atau terpikir melakukannya dalam situasi tersebut.
Trik tersebut kemudian disempurnakan dengan sebuah tembakan voli. Mereka yang menyaksikan gol tersebut melihat dua aksi dalam satu momen sekaligus dan gol itu yang membuatnya menjadi sangat indah.
4. Antonin Panenka
Gol Antonin Panenka mengiringi Cekoslowakia membuat sejarah dengan tampil sebagai juara Piala Eropa 1976. Pada saat itu, dalam final menghadapi Jerman Barat, gol Antonin Panenka lahir.
Cekoslowakia juara setelah di partai puncak mengalahkan Jerman Barat lewat adu penalti setelah dalam 120 menit laga imbang 2-2. Cekoslowakia menang adu penalti dengan skor 5-3.
Dalam drama adu penalti itulah Antonin Panenka memperlihatkan gol penalti yang mengejutkan.
Antonin Panenka merupakan algojo terakhir saat drama adu penalti tersebut.
Saat menjadi eksekutor, Antonin Panenka berlari kecil ke arah bola.
En 1891 #TalDíaComoHoy la International Football Association Board @TheIFAB
aprobaba la regla del #Penalti...
y 85 años después en la Final de Euro1976 Antonin #Panenka marcó el más famoso de la historia del #fútbol ⚽️#Euro2020 @UEFAcom_es pic.twitter.com/mqGnaHjTRv— Miguel Velasco (@_miguelvelasco) June 2, 2021
Namun, dia tidak melepaskan tendangan keras melainkan melepaskan tembakan dengan arah bola yang lemah tapi melambung.
Aksi Panenka tersebut mengelabui kiper Jerman Barat, Sepp Meier, yang begerak ke kiri tapi Panenka hanya men-chip bola ke tengah gawang.
Mengapa gol ini indah? Momen tersebut adalah pilihan bagi sang eksekutor yaitu Antonin Panenka. Ada aspek kejutan, keberanian dalam situasi berisiko, serta teknik spektakuler yang sebelumnya tidak pernah dilakukan.
Gol ini kemudian menjadi teknik dalam menembak penalti. Publik sepak bola dunia kemudian menamakannya dengan "teknik Panenka".
Cara ini kemudian diikuti oleh sejumlah bintang seperti Andrea Pirlo atau Francesco Totti, serta sejumlah pemain lainnya.
Namun, tetap saja, gol Panenka tetap berisiko dalam penalti dan tidak banyak pemain yang berani melakukannya.
5. Marco Van Basten
Gol Marco Van Basten terjadi saat timnas Belanda mengalahkan Uni Soviet pada laga final Piala Eropa 1998.
Van Basten ketika itu terpilih menjadi pemain terbaik sekaligus topskor turnamen lewat total lima gol.
Pada menit ke-54, ketika Belanda sudah unggul 1-0 lewat gol Ruud Gullit, Arnold Muhren memberikan umpan silang dari sisi kiri.
Bola umpan jauh tersebut terkesan akan terlalu jauh dan sulit dijangkau oleh Marco Van Basten.
Namun, Marco Van Basten membuat publik sepak bola saat itu terperangah karena dia tetap mampu memanfaatkannya dan bahkan membuat gol dengan bola umpan yang sulit tersebut.
Mengapa gol ini indah? Dari setiap ulasan terkait gol Marca Van Basten saat itu, banyak yang mendriskripsikan bahwa umpan Arnold Muhren terlalu jauh.
Meskipun akhirnya terjangkau tapi dari sudut tersebut dan dengan kecepatan bola umpannya, akan sangat sulit untuk menjadi gol.
Marco van Basten, Holland vs USSR, 1998 (Münich) pic.twitter.com/aLbq5F3Adr— Historical Goals (@historicalgoal) January 19, 2016
Dalam situasi tersebut, biasanya, penerima bola akan menguasainya lebih dulu. Lalu membangun kembali serangan. Tapi, yangn dilakukan Marco Van Basten justru di luar dugaan.
"Ketidakmungkinan" gol bisa terjadi justru dibuat Marco Van Basten menjadi mungkin. Di sisi lain, gerakan Marco Van Basten saat melepaskan tembakan menjadi keindahan tersendiri.
Lalu aspek fist touch yang langsung dimanfaatkan Marco Van Basten menambah keindahan gol tersebut.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Thibaut Courtois: Eden Hazard 100 Persen Bertahan di Real Madrid https://t.co/UDUK2NOYX8— SKOR.id (@skorindonesia) June 6, 2021
Berita Piala Eropa lainnya:
VIDEO: Serunya Sesi Pemotretan Timnas Spanyol untuk Piala Eropa 2020
Profil Tim Piala Eropa 2020 - Makedonia Utara: Debut di Bawah Naungan Sinar Bintang Tua