- Valorant sukses menjadi salah satu gim First-person Shooter (FPS) yang menarik perhatian para pemain pada 2020.
- Meski begitu banyak fitur dari gim besutan Riot Games tersebut yang terasa kurang dan membuat Valorant kurang sempurna.
- Maka dari itu Skor.id merangkum lima fitur yang bisa membuat Valorant lebih sempurna.
SKOR.id - Deretan fitur Valorant yang terus dinanti oleh para pemainnya.
Valorant memang menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para gamer penggemar genre First-person Shooter (FPS).
Akan tetapi meski ramai dimainkan para gamer nyatanya Valorant masih jauh dari kata sempurna.
Hal itulah yang membuat pengembang Valorant, Riot Games terus berusaha memberikan fitur-fitur terbaru bagi para pemainnya.
Meski begitu nyatanya ada beberapa fitur yang paling dinantikan para pemain Valorant.
Oleh sebab itu Skor.id mencoba merangkum beberapa fitur yang dinantikan para pemain Valorant agar gim FPS satu ini semakin sempurna.
Berikut daftar lima fitur Valorant yang menjadi penantian para pemainnya:
1. Pemilihan Map
Valorant saat ini memiliki lima map pertempuran, Ascent, Bind, Haven, Split, serta Icebox, dan satu map latihan, yakni Range.
Meski begitu para pemain tak bisa memilih tempat pertempurannya sendiri kecuali menggunakan fitur custom games.
Para pemain hanya tinggal mencari pertempuran dan masuk ke map secara acak dan terkadang terpilih map yang tak mereka sukai atau kuasai.
Oleh sebab itu fitur pemilihan map menjadi salah satu hal yang dinantikan oleh para pemain untuk bebas memilih sendiri tempat pertempuran mereka.
2. Hukuman Bagi Pemain yang AFK
Away From Keyboard (AFK) adalah sebutan bagi pemain yang dalam suatu permainan hanya diam saja dan tak bermain dengan semestinya.
Tak masalah jika sang pemain menginformasikan terlebih dahulu alasan dia AFK dan dalam waktu sementara.
Akan tetapi di Valorant terkadang pemain sengaja AFK agar membuat timnya kalah karena tahu tak ada hukuman bagi mereka.
Hal inilah yang membuat pemain kesal dengan kelakuan orang-orang tersebut dan menantikan sistem hukuman bagi pemain-pemain yang AFK dan merusak pengalaman bermain Valorant.
3. Replay
Para pemain tentunya ingin mengembangkan teknik permainannya.
Salah satu caranya adalah dengan melihat bagaimana mereka bermain ketika berada di medan pertempuran.
Namun sayangnya, Valorant tak memiliki sistem replay yang membuat pemain harus merekam sendiri permainan mereka supaya bisa mengevaluasi permainannya.
Selain itu tak adanya sistem replay membuat para pemain curang lebih leluasa melakukan aksinya.
4. Kompetisi di dalam Gim
Tak dipungkiri dunia kompetitif Valorant saat ini tengah berkembang.
Akan tetapi para pemain yang sudah membentuk tim terasa masih kesulitan untuk mencari turnamen atau kompetisi guna mengasah skill mereka.
Pasalnya mereka harus mendaftar turnamen atau kompetisi yang diadakan oleh orang-orang di luar Riot Games untuk bisa melakukannya.
Dari situlah fitur kompetisi di dalam gim terasa sangat dibutuhkan oleh para pemain.
5. Agent Support Baru
Valorant saat ini dihiasi dengan pilihan 13 agent yang bisa dimainkan para pemainnya.
Ke-13 agent tersebut tentu memiliki kemampuannya masing-masing untuk menghadapi lawannya.
Akan tetapi sampai saat ini Valorant terhitung hanya memiliki satu agent support dengan kemampuan menyembuhkan, yakni Sage.
Karena hal itulah Sage bisa dibilang menjadi salah satu agent terpopuler karena selalu dibutuhkan di setiap pertempuran.
Maka dari itu para pemain Valorant membutuhkan satu agent "healer" baru sebagai alternatif dari Sage.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Daftar Pemenang Player Favorit Fans di PMGC 2020 dari Lima Region https://t.co/k1XZYPqRME— SKOR Indonesia (@skorindonesia) December 31, 2020
Berita Valorant lainnya: