- Menurut penelitian hampir 90 persen anak usia 5-17 tahun pernah bermain video game, baik itu konsol maupun mobile.
- Karena kurangnya pengawasan orang tua saat anak bermain video game, anak-anak ini akan mudah meniru perilaku buruk dalam game.
- Anak bisa menjadi korban perundungan dalam game ataupun bisa jadi pelaku perundungan itu sendiri.
SKOR.id - Menurut penelitian hampir 90 persen anak-anak usia 5-17 tahun pernah bermain video game, baik itu konsol maupun mobile.
Begitu mudahnya anak-anak mendapatkan akses bermain video game tidak lepas dari peran orangtua yang kini seperti acuh terhadap hal tersebut.
Padahal dalam bermain video game, seorang anak tidak bisa menyaring mana konten yang benar maupun konten yang salah.
Karena kurangnya pengawasan orang tua saat anak bermain video game, anak-anak ini akan mudah meniru perilaku buruk dalam game.
Baik yang dilakukan orang lain maupun dilakukan oleh konten kreator game yang sekarang mudahnya mengeluarkan umpatan-umpatan buruk.
Sehingga hal ini akan ditiru oleh anak-anak dan sangat berbahaya jika tidak ditanggulangi.
Anak bisa menjadi korban perundungan dalam game ataupun bisa jadi pelaku perundungan itu sendiri.
SKOR.id telah menghimpun bagaimana cara ajari anak hadapi bullying saat bermain game, berikut paparannya:
1. Ajari Anak Jangan Respons Bullying dengan Amarah
Jika anak dibully dalam game, sebaiknya diberitahu agar tidak membalasnya atau memberikan respons yang berlebihan.
Cukup dengan diamkan saja biasanya membuat para perundung merasa tidak mendapatkan respons yang diinginkan.
2. Blokir atau Laporkan Akun Tukang Bully Tersebut
Cara tepat menanggapi tukang bully adalah melaporkannya ke administrator atau sistem.
Beberapa game telah menyediakan tempat aduan untuk beberapa laporan seperti AFK, kata-kata umpatan, bully, dan cheat.
3. Jangan Dimasukkan Hati dan Jangan Membalas Dendam
Ajarkan anak untuk tidak miliki rasa dendam saat di-bully, karena saat anak dendam kemungkinan sang anak akan melakukan hal serupa terhadap orang lain ke depannya nanti.
Jadi sebisa mungkin ajari anak untuk berbesar hati dan tidak meladeni para tukang bully.
4. Ajari Anak untuk Tidak Memberikan Informasi Personal
Informasi personal sangatlah penting untuk dijaga dalam dunia virtual seperti dalam game.
Karena bisa saja dengan bocornya informasi personal bisa membuat orang lain yang tidak bertanggung jawab akan memanfaatkannya untuk hal tidak baik.
5. Hindarkan Anak dari Game Sementara Waktu
Guna menghindari dapatkan bullying, sewajarnya orang tua harus membatasi waktu bermain game seorang anak.
Beri anak kesibukan lain yang positif untuk bisa mengalihkan perhatiannya dari bahaya tindakan bullying.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
9 Tim PMNC 2021 yang Lolos ke PMPL Indonesia Season 4 https://t.co/1mb9fMV1gk— SKOR.id (@skorindonesia) July 18, 2021
Berita Fitur Esport lainnya:
5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Beli Keyboard Gaming