SKOR.id - Bayern Munchen akan menjamu Manchester City dalam lanjutan Liga Liga Champions.
Duel Bayern Munchen vs Manchester City di laga kedua perempat final ini akan digelar di kandang Bayern Munchen, Stadion Allianz.
Pertandingan ini akan digelar malam ini atau Kamis (20/4/2023) dini hari WIB.
Di atas kertas, satu kaki Manchester City sejatinya sudah ada di semifinal setelah klub asal Inggris tersebut menang 3-0 pada pertandingan pertama.
Dengan demikian pula, satu kaki Bayern Munchen kini dalam posisi sudah berada di luar Liga Champions atau berpotensi tersingkir.
Lalu, adakah peluang situasi tersebut menjadi berbalik? Kekalahan 0-3 boleh jadi menunjukkan hasil yang berarti sudah "selesai" atau berakhir.
Namun, peluang membalikkan situasi atau kedudukan itu bukan tidak mungkin terjadi.
Pertama, dalam sejarah sepak bola khususnya di Liga Champions, banyak contoh sebuah klub justru bisa lolos meski sebelumnya dinilai peluangnya sudah berakhir.
Bayern Munchen salah satu klub yang pernah atau beberapa kali mencatatkan "keajaiban" tersebut.
Kedua, ini adalah Bayern Munchen, tim raksasa. Klub yang memiliki skuad pemain bintang, tim asal Bundesliga yang punya tradisi kuat di Eropa bahkan dunia.
Mentalitas Bayern Munchen selalu telah teruji. Jika kekalahan 0-3 menjadi tidak mungkin lagi bagi klub lain, belum tentu itu berlaku bagi Bayern Munchen.
Setidaknya, ada lima faktor yang membuat Bayern Munchen memiliki peluang bisa mengalahkan Manchester City dalam laga nanti.
Berikut lima faktor tentang kekuatan Bayern Munchen yang harus diwaspadai Manchester City dalam laga malam ini:
1. Faktor Allianz Arena
Bayern Munchen sebenarnya adalah salah satu yang ingin dihindari oleh banyak tim.
Bertemu atau berjodoh dengan Bayern Munchen dalam fase tertentu berarti akan menghadapi pertandingan yang sangat sulit.
Kekuatan Bayern Munchen di antaranya karena faktor kandang, rapor mereka yang luar biasa di Stadion Allianz Arena.
Paris Saint-Germain, Barcelona, Inter Milan, dan Viktoria Plzen pada musim ini menderita di Stadion Allianz Arena. Bayern Munchen punya rapor mengesankan di kadang.
Musim ini di Liga Champions, mereka mampu mencetak 11 gol di kandang dan Bayern Munchen juga tidak kemasukan satu gol pun di laga kandang Liga Champions di stadion mereka ini.
Perlu dicatat pula bahwa pada musim ini, bintang-bintang seperti Lionel Messi, Kylian Mbappe, Robert Lewandowski, dan Lisandro Martinez, semuanya tidak dapat mencetak gol di stadion ini.
Tentu saja, Manchester City memiliki Erling Haaland yang telah mencetak lima gol dari tujuh laga lawan Bayern ketika dirinya masih sebagai pemain Borussia Dortmund.
Namun, faktanya, dari semua laga tersebut, Erling Haaland merasakan kekakalahan.
2. Faktor Thomas Tuchel
Keputusan Bayern Munchen mengangkat Thomas Tuchel sebagai pelatih pada Maret lalu boleh jadi memang sebuah kejutan.
Apalagi, pelatih sebelumnya, Julian Nagelsmann yang dipecat sebenarnya memiliki rapor yang sangat bagus di ajang Liga Champions musim ini.
Salah satu contohnya dengan kemenangan Bayern Munchen 3-0 di 16 besar Liga Champions.
Namun, tampaknya Bayern Munchen punya perteimbangan lain.
Dalam hal ini, jika target Bayern Munchen adalah ingin memenangkan gelar Liga Champions, Thomas Tuchel boleh jadi jawabannya.
Perlu diingat pula bahwa Thomas Tuchel yang kali pertama membawa Paris Saint-Germaini berhasil ke final Liga Champions, tepatnya pada 2019-2020.
Lalu, hanya setahunkemudian, dia bahkan memiliki pencapaian yang lebih baik lagi, yaitu membawa Chelsea juara Liga Champions 2020-2021.
Di final, Chelsea mengalahkan Manchester City 1-0 dan tampil sebagai juara.
Lalu, apakah dalam karier kepelatihannya Thomas Tuchel pernah membawa timnya menang dengan tiga gol atau lebih?
Dalam 54 pertandingan di ajang ini, ada sekitar 12 pertandingan Tuchel membawa tim asuhannya menang dengan margin gol tersebut.
3. Faktor Tradisi Comeback
Comebacks yang dramatis sudah menjadi hal yang biasa terjadi dalam kisah Liga Champions beberapa tahun belakangan ini.
Bayern Munchen salah satu pelakunya, Bayern Munchen punya sejarah untuk percaya bahwa mereka bisa melakukannya di laga malam ini.
Salah satu contohnya pada Liga Champions 2014-2015 ketika mereka kalah 1-3 di laga pertama perempat final lawan Porto.
Hasilnya di laga kedua, mereka mampu lolos dari ancaman tersingkir dengan skor 5-0 di babak pertama dan akhirnya menang 6-1.
Pada 2019-2020, ketika Bayern Munchen tampil sebagai juara, ada kemenangan fenomenal yang selalu dicatat dalam sejarah ajang ini, 8-2 atas Barcelona.
Mencetak banyak gol juga terjadi ketika menang 7-2 atas Tottenham Hotspur, 6-0 atas Red Star Belgrade, dan kemenangan 4-0 atas Atletico Madrid, hingga masih banyak lagi.
4. Faktor Bintang yang Produktif
Faktor materi pemain bintang berkelas, salah satu alasan mengapa Thomas Tuchel menerima tantangan melatih Bayern Munchen.
Bayern Munchen pada musim ini adalah tim yang paling banyak mencetak gol dari tim Bundesliga manapun.
Total, 78 gol dengan 56 persen di aantaranya (44 gol) tercipta di kandang sendiri, di Stadion Allianz.
Hanya Napoli tim yang lebih banyak mencetak di Liga Champions musim ini dibandingkan dengan Bayern Munchen. Total 20 gol Napoli dan 18 gol Bayern Munchen.
Di sisi lain, gol-gol Bayern Munchen pun tercipta atau datang dari pemain Bayern di berbagai posisi.
Di Liga Champions, Eric Maxim Cheupo-Moting dan Leroy Sane memimpin dengan masing-masiing mencetak empat gol.
Sadio Mane mencetak tiga gol, Serge Gnabry, Leon Goretzka, dan Benjamin Pavard masing-masing dua gol, sedangkan Kingsley Coman, Lucas Hernandez, dan Thomas Muller satu gol.
5. Faktor Rekor Kandang lawan Manchester City
Manchester City boleh jadi di atas angin setelah menang dengan tiga gol di pertemuan pertama.
Bahkan, rekor Manchester City secara umum lebih baik dalam head to head lawan Bayern. Manchester City empat kali menang lawan Bayern, sedangkan Bayern tiga kali menang lawan City.
Namun, ceritanya jadi berbeda jika ukurannya adalah duel di Munchen. Bayern meraih dua kemenangan dari tiga laga menjamu Manchester City: 2-0 pada September 2011, 1-0 pada September 2014.
Lalau ada laga ketika Manchester City tertinggal 0-2 tapi kemudian menenang 3-2, Desember 2013.
Namun, ketika itu, hasil tersebut tidak lagi berpengaruh karena Bayern Munchen sudah lolos sebagai juara Grup D di fase grup jelang laga keenam pada 2013-2014.
Jadi, dengan deretan atau lima faktor tersebut, Bayern Munchen punya alasan untuk berharap. Kalaupun gagal, mereka boleh jadi hanya menang atas The Citizens meski tidak lolos.