5 Alasan Bayern Munchen Bisa Mengalahkan Manchester City

Irfan Sudrajat

Editor: Irfan Sudrajat

Pep Guardiola vs Thomas Tuchel. (Hendy AS/Skor.id)
Pep Guardiola vs Thomas Tuchel akan kembali beradu taktik dalam laga Bayern Munchen vs Manchester City. (Hendy AS/Skor.id).

SKOR.id - Bayern Munchen akan menjamu Manchester City dalam lanjutan Liga Liga Champions.

Duel Bayern Munchen vs Manchester City di laga kedua perempat final ini akan digelar di kandang Bayern Munchen, Stadion Allianz.

Pertandingan ini akan digelar malam ini atau Kamis (20/4/2023) dini hari WIB.

Di atas kertas, satu kaki Manchester City sejatinya sudah ada di semifinal setelah klub asal Inggris tersebut menang 3-0 pada pertandingan pertama.

Dengan demikian pula, satu kaki Bayern Munchen kini dalam posisi sudah berada di luar Liga Champions atau berpotensi tersingkir.

Lalu, adakah peluang situasi tersebut menjadi berbalik? Kekalahan 0-3 boleh jadi menunjukkan hasil yang berarti sudah "selesai" atau berakhir.

Namun, peluang membalikkan situasi atau kedudukan itu bukan tidak mungkin terjadi.

Pertama, dalam sejarah sepak bola khususnya di Liga Champions, banyak contoh sebuah klub justru bisa lolos meski sebelumnya dinilai peluangnya sudah berakhir.

Bayern Munchen salah satu klub yang pernah atau beberapa kali mencatatkan "keajaiban" tersebut.

Kedua, ini adalah Bayern Munchen, tim raksasa. Klub yang memiliki skuad pemain bintang, tim asal Bundesliga yang punya tradisi kuat di Eropa bahkan dunia.

Mentalitas Bayern Munchen selalu telah teruji. Jika kekalahan 0-3 menjadi tidak mungkin lagi bagi klub lain, belum tentu itu berlaku bagi Bayern Munchen.

Setidaknya, ada lima faktor yang membuat Bayern Munchen memiliki peluang bisa mengalahkan Manchester City dalam laga nanti.

Berikut lima faktor tentang kekuatan Bayern Munchen yang harus diwaspadai Manchester City dalam laga malam ini:

1. Faktor Allianz Arena

Bayern Munchen sebenarnya adalah salah satu yang ingin dihindari oleh banyak tim.

Bertemu atau berjodoh dengan Bayern Munchen dalam fase tertentu berarti akan menghadapi pertandingan yang sangat sulit.

Kekuatan Bayern Munchen di antaranya karena faktor kandang, rapor mereka yang luar biasa di Stadion Allianz Arena.

Paris Saint-Germain, Barcelona, Inter Milan, dan Viktoria Plzen pada musim ini menderita di Stadion Allianz Arena. Bayern Munchen punya rapor mengesankan di kadang.

Musim ini di Liga Champions, mereka mampu mencetak 11 gol di kandang dan Bayern Munchen juga tidak kemasukan satu gol pun di laga kandang Liga Champions di stadion mereka ini.

Perlu dicatat pula bahwa pada musim ini, bintang-bintang seperti Lionel Messi, Kylian Mbappe, Robert Lewandowski, dan Lisandro Martinez, semuanya tidak dapat mencetak gol di stadion ini.

Tentu saja, Manchester City memiliki Erling Haaland yang telah mencetak lima gol dari tujuh laga lawan Bayern ketika dirinya masih sebagai pemain Borussia Dortmund.

Namun, faktanya, dari semua laga tersebut, Erling Haaland merasakan kekakalahan.

2. Faktor Thomas Tuchel

Keputusan Bayern Munchen mengangkat Thomas Tuchel sebagai pelatih pada Maret lalu boleh jadi memang sebuah kejutan.

Apalagi, pelatih sebelumnya, Julian Nagelsmann yang dipecat sebenarnya memiliki rapor yang sangat bagus di ajang Liga Champions musim ini.

Salah satu contohnya dengan kemenangan Bayern Munchen 3-0 di 16 besar Liga Champions.

Namun, tampaknya Bayern Munchen punya perteimbangan lain.

Pelatih Bayern Munchen, Thomas Tuchel (Hendy AS/Skor.id).
Pelatih Bayern Munchen, Thomas Tuchel (Hendy/Skor.id).

Dalam hal ini, jika target Bayern Munchen adalah ingin memenangkan gelar Liga Champions, Thomas Tuchel boleh jadi jawabannya.

Perlu diingat pula bahwa Thomas Tuchel yang kali pertama membawa Paris Saint-Germaini berhasil ke final Liga Champions, tepatnya pada 2019-2020.

Lalu, hanya setahunkemudian, dia bahkan memiliki pencapaian yang lebih baik lagi, yaitu membawa Chelsea juara Liga Champions 2020-2021.

Di final, Chelsea mengalahkan Manchester City 1-0 dan tampil sebagai juara.

Lalu, apakah dalam karier kepelatihannya Thomas Tuchel pernah membawa timnya menang dengan tiga gol atau lebih?

Dalam 54 pertandingan di ajang ini, ada sekitar 12 pertandingan Tuchel membawa tim asuhannya menang dengan margin gol tersebut.

3. Faktor Tradisi Comeback

Comebacks yang dramatis sudah menjadi hal yang biasa terjadi dalam kisah Liga Champions beberapa tahun belakangan ini.

Bayern Munchen salah satu pelakunya, Bayern Munchen punya sejarah untuk percaya bahwa mereka bisa melakukannya di laga malam ini.

Salah satu contohnya pada Liga Champions 2014-2015 ketika mereka kalah 1-3 di laga pertama perempat final lawan Porto.

Hasilnya di laga kedua, mereka mampu lolos dari ancaman tersingkir dengan skor 5-0 di babak pertama dan akhirnya menang 6-1.

Pada 2019-2020, ketika Bayern Munchen tampil sebagai juara, ada kemenangan fenomenal yang selalu dicatat dalam sejarah ajang ini, 8-2 atas Barcelona.

Mencetak banyak gol juga terjadi ketika menang 7-2 atas Tottenham Hotspur, 6-0 atas Red Star Belgrade, dan kemenangan 4-0 atas Atletico Madrid, hingga masih banyak lagi.

4. Faktor Bintang yang Produktif

Faktor materi pemain bintang berkelas, salah satu alasan mengapa Thomas Tuchel menerima tantangan melatih Bayern Munchen.

Bayern Munchen pada musim ini adalah tim yang paling banyak mencetak gol dari tim Bundesliga manapun.

Total, 78 gol dengan 56 persen di aantaranya (44 gol) tercipta di kandang sendiri, di Stadion Allianz.

Hanya Napoli tim yang lebih banyak mencetak di Liga Champions musim ini dibandingkan dengan Bayern Munchen. Total 20 gol Napoli dan 18 gol Bayern Munchen.

Leroy Sane, gelandang Bayern Munchen (Abdul Rohim/Skor.id).
Gelandang Bayern Munchen, Leroy Sane (Abdul Rohim/Skor.id).

Di sisi lain, gol-gol Bayern Munchen pun tercipta atau datang dari pemain Bayern di berbagai posisi.

Di Liga Champions, Eric Maxim Cheupo-Moting dan Leroy Sane memimpin dengan masing-masiing mencetak empat gol.

Sadio Mane mencetak tiga gol, Serge Gnabry, Leon Goretzka, dan Benjamin Pavard masing-masing dua gol, sedangkan Kingsley Coman, Lucas Hernandez, dan Thomas Muller satu gol.

5. Faktor Rekor Kandang lawan Manchester City

Manchester City boleh jadi di atas angin setelah menang dengan tiga gol di pertemuan pertama.

Bahkan, rekor Manchester City secara umum lebih baik dalam head to head lawan Bayern. Manchester City empat kali menang lawan Bayern, sedangkan Bayern tiga kali menang lawan City.

Namun, ceritanya jadi berbeda jika ukurannya adalah duel di Munchen. Bayern meraih dua kemenangan dari tiga laga menjamu Manchester City: 2-0 pada September 2011, 1-0 pada September 2014.

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola (Abdul Rohim/Skor.id).
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola (Abdul Rohim/Skor.id).

Lalau ada laga ketika Manchester City tertinggal 0-2 tapi kemudian menenang 3-2, Desember 2013.

Namun, ketika itu, hasil tersebut tidak lagi berpengaruh karena Bayern Munchen sudah lolos sebagai juara Grup D di fase grup jelang laga keenam pada 2013-2014.

Jadi, dengan deretan atau lima faktor tersebut, Bayern Munchen punya alasan untuk berharap. Kalaupun gagal, mereka boleh jadi hanya menang atas The Citizens meski tidak lolos.

Source: Bundesliga.com

RELATED STORIES

Prediksi dan Link Live Streaming Bayern Munchen vs Manchester City di Liga Champions 2022-2023

Prediksi dan Link Live Streaming Bayern Munchen vs Manchester City di Liga Champions 2022-2023

Bayern Munchen berharap comeback spektakuler saat menjamu Manchester City pada laga kedua perempat final Liga Champions.

Bayern Munchen vs Man City: Pep Guardiola di Ambang 100 Kemenangan

Pelatih Manchester City Pep Guardiola di ambang 100 kemenangan di Liga Champions saat menyambangi kandang Bayern Munchen.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Skylar berseragam ONIC Esports. (Grafis: Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Esports

Bos RRQ Sebut Kepindahan Skylar Sudah Keputusan Bersama

Skylar memutuskan berpisah dengan RRQ dan kini bergabung dengan ONIC Esports.

Gangga Basudewa | 14 Aug, 05:32

Semen Padang FC vs Dewa United FC di pekan kedua Super League 2025-2026 pada 15 Agustus 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Semen Padang vs Dewa United di Super League 2025-2026

Pembuka pekan kedua Super League 2025-2026, Jumat (15/8/2025) sore, kedua tim baru kalah pada duel berat.

Taufani Rahmanda | 14 Aug, 05:21

FFWS SEA Fall 2025. (Garena)

Esports

FFWS SEA Fall 2025 Siap Bergulir dengan Dua Gelar Juara

FFWS SEA Fall 2025 akan memperebutkan dua gelar juara BattleRoyale dan Clash Squad.

Gangga Basudewa | 14 Aug, 03:11

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 14 Aug, 01:21

Cover ASEAN MISG Serenity Cup 2025 atau ASEAN Women’s Championship 2025 atau Piala AFF Wanita 2025. (Foto: Dok. AFF/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Piala AFF Wanita 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen ASEAN Women's Championship 2025, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 14 Aug, 01:20

Tim Indonesia

Other Sports

Tim Indonesia Jadi Runner-up ​Kejuaraan Dunia Karate-Do Gojukai di Jepang

Pencapaian Kontingen Karate-Do Gojukai Indonesia melebihi target dari PB Karate-Do Gojukai Indonesia

Taufani Rahmanda | 14 Aug, 01:14

Cover Piala Super Eropa. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Champions

Fakta Menarik Usai PSG Juarai Piala Super Eropa 2025

PSG menjadi klub asal Prancis pertama yang berhasil memenangi Piala Super Eropa.

Gangga Basudewa | 13 Aug, 23:08

Piala Super Eropa 2025, mempertemukan PSG vs Tottenham Hotspur. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Bola Internasional

Epic Comeback, PSG Raih Gelar Piala Super Eropa

PSG sukses meraih trofi Piala Super Eropa usai mengalahkan Tottenhan Hotspur dengan skor 4-3 dalam drama adu penalti.

Gangga Basudewa | 13 Aug, 22:42

Cover artikel Tangerang Hawks

Basketball

Tangerang Hawks Perkenalkan Pelatih Asing Pertama dalam Sejarah Klub

Slavoljub Gorunovic akan debut kepelatihannya bersama Tangerang Hawks pada IBL All Indonesian 2025, akhir pekan ini.

Teguh Kurniawan | 13 Aug, 18:58

Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF 2025.

Badminton

Hasil Drawing Kejuaraan Dunia BWF 2025: Deretan Ganda Indonesia Dapat Keuntungan

Enam dari tujuh ganda Indonesia langsung menjejak di babak 32 besar Kejuaraan Dunia BWF 2025.

Teguh Kurniawan | 13 Aug, 16:49

Load More Articles