- Di usia yang masih sangat muda, Erling Haaland sukses menyita perhatian berkat ketajamannya di depan gawang.
- Kini, pemain 19 tahun tersebut menjadi rebutan klub-klub elite, termasuk raksasa Liga Spanyol, Real Madrid.
- Namun, ada beberapa alasan mengapa Erling Haaland tak perlu buru-buru meninggalkan Borussia Dortmund untuk Madrid.
SKOR.id - Erling Haaland sukses membuat banyak klub elite kepincut berkat performa impresifnya bersama RB Salzburg, dan berlanjut dengan Borussia Dortmund selama hampir satu musim terakhir.
Terkini, pemain yang baru berusia 19 tahun ini mencetak gol pembuka dalam sukses Dortmund meluluhlantakkan Schalke, skor 4-0, di Revierderby, pada laga perdana Liga Jerman setelah ditangguhkan karena pandemi virus corona, akhir pekan kemarin.
Haaland berarti telah mengemas sepuluh gol hanya dalam sembilan pertandingan sejak diboyong Dortmund dari Salzburg di bursa transfer musim dingin 2020.
Berita Transfer Lain: 4 Alasan Real Madrid Harus Rekrut Erling Haaland
Real Madrid disebut sebagai salah satu klub yang paling meminati servis pemain kelahiran 21 Juli 2000 tersebut.
Namun, meski dinilai sebagai salah satu calon bintang masa depan, ada beberapa alasan mengapa Los Merengues belum harus mengakuisisi Haaland dalam waktu dekat.
Skor.id merangkum empat alasan Real Madrid tak perlu mendatangkan pemilik nama lengkap Erling Braut Haaland tersebut.
1. Kesempatan Bermain
Dengan target tinggi di kancah domestik dan Eropa, Real Madrid sepertinya lebih butuh pemain yang sudah jadi untuk memperkuat skuad mereka.
Erling Haaland, di usianya yang masih sangat belia, butuh kesempatan tampil reguler untuk mengeksploitasi kemampuannya sebelum pindah ke klub yang lebih besar.
Karena itulah, akan lebih baik Los Merengues menunda pembelian Haaland sampai sang pemain matang di Bundesliga daripada hanya menjadi penghangat kursi cadangan di bawah asuhan Zinedine Zidane.
"Ia pemain yang akan sangat cocok di Madrid, tapi ia sekarang perlu bermain karena masih muda dan baru berusia 19 tahun, mungkin ia tidak akan bermain di laga-laga penting karena harus bersaing dengan Karim Benzema," kata legenda Jerman, Lothar Matthaus.
2. Tekanan di Madrid Besar
Semakin besar sebuah klub, berbanding lurus dengan makin besarnya tekanan terhadap para pemain.
Erling Haaland akan menjadi sorotan publik, baik media dan suporter, jika benar-benar hijrah ke Santiago Bernabeu, akankah Haaland mampu mengatasi tekanan tersebut?
Tidak jarang pemain yang digembar-gemborkan sebagai bintang muda, justru meredup saat pindah ke klub elite Eropa lantaran gagal mengabaikan kritik publik.
3. Bayang-bayang Kegagalan Youngster di Madrid
Sudah berapa banyak pemain muda yang gagal bersinar di Real Madrid? Juan Mata, Fabinho, hingga Samuel Eto'o gagal bersinar saat membela Madrid di usia muda, sebelum akhirnya jadi bintang di klub lain.
Di era sekarang ini, ada Martin Odegaard, Jesus Valejo, Achraf Hakimi, Borja Mayoral dan Luca Zidane yang dipaksa mencari tempat lain karena minimnya kesempatan di Bernabeu.
Berita Transfer Lain: Didorong ke Real Madrid, Erling Haaland Pilih Fokus di Lapangan
Contoh teranyar mungkin bisa dilihat pada nasib yang dialami Luka Jovic. Pemain 22 tahun ini hanya 15 kali diturunkan Zidane di La Liga dan 11 di antaranya sebagai pengganti.
Jovic malah lebih sering disorot akibat aksi kontroversi di luar lapangan, termasuk saat dirinya melanggar aturan karantina mandiri saat pandemi virus corona.
4. Madrid Bukan Tempat Ideal
Dengan berada di Borussia Dortmund, Erling Haaland diklaim ada di tempat ideal untuk meningkatkan permainannya.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Madrid bukan klub yang pas untuk Haaland, setidaknya di usia dia yang masih sangat muda.
Pemain internasional Norwegia ini butuh klub yang tak memiliki tekanan tinggi, namun bisa tetap mengembangkan potensinya.
Dengan memperpanjang pengabdiannya bersama Dortmund, bukan tidak mungkin karier Haaland kian cemerlang dan Madrid bisa memetik hasilnya untuk penantiian yang lebih lama.