- Sepanjang 2020 telah terjadi sejumlah momen di Barcelona.
- Klub raksasa Liga Spanyol ini melalui tahun yang akan berakhir dengan sejumlah dinamika.
- Dari pemecatan Ernesto Valverde, kekalahan terburuk, hingga isu kepergian Lionel Messi.
SKOR.id - Tahun 2020 menjadi tahunnya Barcelona dalam makna yang berbeda.
Pada tahun ini, terjadi sejumlah peristiwa yang membuat tim asal Katalunya ini menjadi perhatian besar sepak bola dunia.
Dari semua klub besar Eropa atau dunia, Barcelona adalah klub yang menyita perhatian dari aspek dinamikanya.
Mulai dari pemecatan Ernesto Valverde, ketegangan antara pemain dan pelatih Quique Setien, kekalahan terburuk juga terjadi di tahun ini, lalu burofax Lionel Messi.
Ya, 2020 menjadi tahun di mana Barcelona membuat "kegemparan". Berikut sejumlah momen yang terjadi di Barcleona dalam tahun yang akan berakhir ini:
Januari
Pada 13 Januari, awal tahun dibuka dengan pemecatan Ernesto Valverde dari kursi kepelatihan Barcelona.
Ernesto Valverde merupakan pelatih yang membawa Barcelona meraih dua gelar Liga Spanyol dalma dua musim terakhir.
Posisi Barcelona ketika itu masih memimpin klasemen. Barcelona kemudian mencari pelatih baru, dari Koeman, Xavi, hingga Pochettino. Namun pilihan akhirnya jatuh kepada Quique Setien.
Februari
Pada 6 Februari, Barcelona terlempar dari ajang Piala Raja setelah kalah dari Athletic Bilbao di Stadion San Mames. Gol yang membuat Barca terlempar terjadi pada menit terakhir.
Inilah kegagalan pertama Barcelona tahun 2020. Termasuk menjadi rapor buruk bagi Quique Setien.
Suasana semakin memanas ketika Direktur Olahraga Eric Abidal menyatakan bahwa ada pemain yang tidak memberikan dukungan kepada pelatih sebelumnya (Valverde).
Lionel Messi sebagai kapten pun tersinggung dengan pernyataan Eric Abidal, dan meminta sosok tersebut menyebutkan nama, siapa pemain itu.
Maret
Di bulan ini, Barcelona kalah 0-2 dari Real Madrid dalam laga El Clasico di Liga Spanyol.
Kekalahan ini juga menyisakan persoalan terkait sosok Eder Sarabia, asisten Quique Setien.
Ketika itu, Eder Sarabia mengkritik beberapa penampilan pemain Barcelona. Pernyataan Eder Sarabia pun kembali membuat ruang ganti Barcelona gerah.
Hingga akhirnya, Quique Setien secara terbuka kepada pemainnya meminta maaf atas sikap Eder Sarabia.
Bulan ini pula, Barcelona mengumumkan bahwa mereka akan melakukan penyesuaian gaji pemain, dalam hal ini pengurangan.
Lionel Messi kemudian mengkritik mereka yang tidak peka, yang tidak mau mengurangi gaji mereka.
Dia juga mengkritik manajemen Barcelona yang dinilai mengorbankan pemain.
April
Kegemparan juga terjadi di bulan ini. Kali ini menyerang orang nomor satu yaitu Presiden Josep Maria Bartomeu.
Dia diduga menyewa sebuah perusahaan influencer, yang tugasnya adalah mengabarkan citra positif terkait sosok Maria Bartomeu.
Perusahaan itu bernama 13 Ventures. Bahkan, dalam media sosial perusahaan ini, mereka tidak segan-segan menyerang dengan nada kritik kepada para mantan bintang Barcelona.
Mei
Imbas pemasukan dari Camp Nou. Kondisi pandemi virus corona membuat Stadion Camp Nou ditutup total. Barcelona memutuskan menutupnya untuk tiga bulan.
Ketika itu, laga terakhir Barca di Camp Nou terjadi saat lawan Real Sociedad pada Maret lalu.
Barcelona kehilangan pemasukan yang mencapai estimasinya sekitar 67 juta euro. Mereka juga harus mengembalikan uang tiket kepada suporter.
Juni
Ketika Liga Spanyol sudah berjalan lagi setelah sempat dihentikan, momen yang terjadi di bulann Juni menjadi cermin dari ketidakharmonisan antara pemain dan pelatih.
Tepatya pada 27 Juni menghadapi Celta Vigo. Hasil imbang di laga ini semakin runyam dengan sikap Lionel Messi yang tidak mengindahkan instruksi dari Eder Sarabia, sementara Quique Setien justru terlihat kebingungan.
Di ruang ganti, disebutkan pula oleh harian Spanyol as, bahwa Lionel Messi bersitegang dengan Quique Setien.
Hubungan keduanya yang tidak harmonis terus berlanjut hingga musim berakhir.
Juli
Di bulan ini, Lionel Messi akhirnya memberikan pernyataan kepada pers terkait hasil yang diraih timnya.
Setelah kekalahan dari Osasuna tepatnya, 1-2. "Saya telah mengatakan sebelumnya bahwa jika hanya bermain seperti ini, kami tidak akan bisa memenangkan gelar Liga Champions," kata Messi, saat itu.
"Wajar jika suporter mulai kecewa, karena kami memang tidak dapat memberikan apa yang mereka inginkan," dia menambahkan.
Agustus
14 Agustus 2020, menjadi momen yang akan selalu diingat dalam sejarah Barcelona. Namun, tentu bukan momen manis melainkan sangat pahit.
Pada saat itu, Barcelona mengalami kekalahan terburuk dalam sejarah klub ini. Mereka takluk 2-8 dari Bayern Munchen.
Setelah kekalahan telak tersebut, Quique Setien pun dipecat. Disusul dengan pengunduran diri Eric Abidal.
Tidak cukup, muncul kabar bahwa sejumlah pemain senior seperti Arturo Vidal, Ivan Rakitic, dan Luis Suarez, akan dilepas.
Ronald Koeman kemudian diangkat sebagai pelatih. Josep Bartomeu mencoba memperbaiki situasi timnya.
Namun, yang luput adalah peristiwa yang terjadi pada 25 Agustus ketika Lionel Messi mengirimkan burofax kepada klub.
Dalam burofax (surat yang juga terkirim ke pengadilan) itu, Lionel Messi menyatakan dirinya akan menggunakan klausul kontraknya.
Lionel Messi ingin pergi meninggalkan Barcelona dengan status bebas transfer, berhenti menjadi pemain Barcelona.
September
Pada 4 Agustus 2020, Lionel Messi akhirnya menyatakan dirinya memutuskan untuk bertahan hingga Juni 2021.
Ketika itu, dalam wawancaranya kepada Goal, Lionel Messi mengatakan bahwa dirinya tidak mungkin membawa klub dalam kehidupannya ini ke pengadilan dan menghadapi Barcelona.
Hingga saat itu dan sampai kini, tentang klausul kontrak yang menyatakan dirinya memiliki status bebas transfer pun tidak terungkap.
Barcelona memang tetap meminta klausul 700 juta euro jika Lionel Messi ingin pergi.
Oktober
Ini merupakan bulan ketika Josep Maria Bartomeu akhirnya mundur dari jabatannya sebagai presiden Barcelona.
Setelah enam tahun, sembilan bulan, dan empat hari sebagai pemimpin Barcelona, Josep Maria Bartomeu akhirnya menyerah.
Kepemimpinan Josep Martia Bartomeu berakhir dengan isu: kekalahan 2-8 dari Bayern Munchen, isu 13 Ventures, dan tentu saja burofax yang dikirimkan Lionel Messi.
November
Pada 7 November, Ansu Fati mengalami cedera parah ketika menghadapi Real Betis. Lalu, hanya 15 hari kemudian, giliran Gerard Pique yang mengalami cedera ligamen lutut kanan.
Selanjutnya, Dembele yang giliran dihantam cedera lagisaat laga lawan Cadiz.
Situasi ini kemudian ditambah dengan pernyataan calon kandidat presiden Barcleona, Carles Tusquets bahwa dia akan menjual Lionel Messi karena sangat bagus dari sisi keuntungan ekonomi klub.
Desember
Di bulan ini, Lionel Messi berhasil melewati atau memecahkan rekor gol legendaris sepak bola dunia, Pele.
Lionel Messi mencetak gol ke-644 saat menghadapi Real Valladolid. Terakhir, Barcelona mengucapkan selamat tinggal kepada 2020 dengah hasil imbang lawan Eibar.
Pada laga Selasa (29/12/2020), Lionel Messi tidak tampil. Dia baru pulang dari liburannya dan hanya menyaksikan dari tribune.
Selama liburan, dalam sebuah wawancara dia mengatakan keinginannya untuk pergi tidak bergantung dari momen pemilihan presiden Barcelona yang akan dilakukan pada Januari 2021.
BARCELONA
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Jurgen Klopp Terkesan dengan Kembalinya Thiago Alcantara Bela Liveprool https://t.co/9aHApS7OkX— SKOR Indonesia (@skorindonesia) December 31, 2020
Berita Barcelona Lainnya:
Ronald Koeman Belum Bersinar, Calon Presiden Barcelona Beri Dukungan
Jika Terpilih, Kandidat Presiden Barcelona Ini Targetkan Erling Haaland