- Arema FC tak mau berkomentar banyak menyusul kabar hasil rapid test Covid-19 dua pemainnya.
- Dua pemain Arema FC disebut reaktif terhadap rapid test Covid-19 seperti ditulis akun Instagram psuedonim pekan lalu.
- Mengumumkan hasil rapid test, termasuk yang menimpa Arema FC, adalah hal yang lazim pada masa pandemi virus corona.
SKOR.id - Manajemen Arema FC menghemat komentarnya terhadap kabar dua pemainnya yang digosipkan reaktif virus corona dari hasil rapid test.
Kabar soal dua pemain Arema FC itu diungkap oleh akun Instagram @siorangdalam pekan lalu yang memiliki 242 ribu pengikut dan sudah mengunggah 3.365 konten.
Sebanyak 29 pemain dan enam staf pelatih Arema FC saat ini masih libur sejak 16 Maret 2020 menyusul penangguhan Liga 1 2020 oleh PSSI dan PT LIB akibat pandemi Covid-19.
Ada yang kangen sama penjaga gawang yang satu ini, Skorer? pic.twitter.com/GSj8Y0yMH4— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 11, 2020
Akun Instagram yang tidak jelas siapa pemiliknya itu membuat postingan pada 6 Juni 2020 bahwa dua pemain Arema diduga reaktif terhadap rapid test Covid-19.
"...dua pemain Arema FC diduga mendapatkan hasil reaktif kala melakukan rapid test," tulis akun tersebut disertai foto logo klub berjuluk Singo Edan itu.
"...Semoga bukan reaktif karena Covid (19). Semoga saat swab (test) nanti hasilnya negatif, Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan," akun tersebut melanjutkan.
Postingan itu langsung mendapat tanggapan beragam. Hingga Kamis (11/6/2020), postingan itu sudah mendapat 16.600 likes dan 381 komentar.
Arema enggan mengomentari postingan itu dan tetap berpikir positif.
"Jadi soal postingan akun Instagram itu, kami no comment. Kami on the track saja memberikan tanggapan, kami positive thinking," ujar Media Officer Arema FC, Sudarmaji.
"Rapid test itu kan hal yang mafhum sekarang ini dan bukan prosedur medis yang ditakutkan. Demikian juga swab test, terlebih pada masa pandemi virus corona. Nanti sebelum menggelar latihan, manajemen tim juga rencana melakukan rapid test."
Rapid test yang menggunakan sampel darah dengan hasil reaktif belum tentu berarti infeksius. Artinya belum tentu orang itu positif Covid-19.
Untuk memastikan seseorang positif terjangkit virus corona adalah dengan melakukan tes PCR atau polymerase chain reaction dengan metode swab test saluran pernapasan seperti menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung dan tenggorokan.
"Jika rapid test itu dilakukan secara pribadi oleh dua pemain Arema FC, ya itu merupakan suatu hal yang wajar. Kan rapid test banyak dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan diri," kata Sudarmaji.
"Rapid test itu untuk mengukur tingkat imunitas atau kekebalan seseorang. Sekarang di tengah wabah virus corona, rapid test sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang yang ingin mendapatkan info terkait daya imunitas atau kesehatan," Sudarmaji memungkasi.
Ikuti juga akun Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Arema FC Lainnya: