12 Suporter Paling Berpengaruh di Indonesia

Taufan Bara Mukti

Editor:

  • Suporter memiliki peranan besar dalam industri sepak bola dewasa ini.
  • Selain memberikan dukungan kepada pemain, suporter juga membantu roda ekonomi klub untuk terus berputar.
  • Berikut 12 suporter sepak bola yang paling berpengaruh di Indonesia.

SKOR.id - Menyambut edisi 12.12, Skor.id mengulas kiprah 12 kelompok suporter yang berpengaruh dalam kompetisi Liga Indonesia.

Suporter menjadi bagian penting dalam industri sepak bola modern.

Tak hanya sebagai pemain ke-12, suporter juga menjadi penggerak roda ekonomi bagi tim.

Dukungan dana dari pemerintah daerah yang disetop membuat klub sepak bola Indonesia mengandalkan tiket pertandingan dan sponsor sebagai pemasukan.

Peran suporter tak terbatas di lapangan hijau selama 90 menit saja.

Lebih dari itu, banyak kelompok yang memiliki peranan besar dalam sepak bola Indonesia.

Berikut 12 suporter paling berpengaruh di Liga Indonesia versi Skor.id:

1. Pusamania

Terbentuk pada 1994, Pusamania menjadi salah satu kelompok suporter paling tua di Indonesia.

Diawali dengan perubahan nama PS Mahakam menjadi Persisam Putra Samarinda (Pusam), Pusamania menggelorakan dukungan dan menjadi wadah pecinta sepak bola di Samarinda.

Bermarkas di Stadion Segiri, kini Pusamania masih eksis dan memberikan dukungan kepada Borneo FC.

2. Bobotoh

Sudah menjadi hal lumrah bobotoh masuk dalam daftar ini. Bobotoh (yang menurut KBBI artinya pendukung sepak bola dalam Bahasa Sunda) setia mengiringi langkah Persib Bandung berkiprah di Liga Indonesia.

Viking Persib Club, The Bomber, dan Ultras Persib tak pernah berhenti menyuarakan dukungannya untuk tim paling populer di Tanah Pasundan tersebut.

Bobotoh Persib juga tersebar sampai ke luar negeri. Maka tak mengherankan jika Maung Bandung menjadi tim dengan jumlah followers terbanyak di media sosial.

3. Bonek

Disitat dari berbagai sumber, Bonek dicetuskan pada 1988 kala ribuan suporter Persebaya Surabaya berbondong-bondong ke Jakarta menyaksikan final Divisi Utama 1987-1988.

Berbekal biaya seadanya, suporter Persebaya menyambangi Jakarta dengan modal nekat (Bondho Nekat).

Bonek kerap mendapat stigma buruk karena ulah oknum yang tak bertanggung jawab di masa lalu. Namun kini kelompok suporter yang memiliki jargon "Wani!" itu perlahan memperbaiki citra dengan berbagai kegiatan sosial yang dilakoni.

4. The Jakmania

Mendukung Persija Jakarta yang merupakan tim tersukses di kompetisi Indonesia, peran The Jakmania tentu sangat besar.

Sebelum sebesar sekarang, Persija dulunya minim dukungan. Dilansir dari Kompas, fenomena tersebut disebabkan karena banyaknya pendatang di Jakarta yang lebih mendukung tim daerahnya ketimbang Persija. Namun keadaan berubah setelah The Jakmania terbentuk pada 1997, kelompok ini juga pernah dinobatkan menjadi suporter terbaik Liga Indonesia 2004-2005 dan 2007-2008.

Tak hanya itu, Persija juga memecahkan rekor penonton terbanyak di fase grup Piala AFC pada 2018 ketika menjamu Tampines Rovers. Kala itu 49.056 The Jakmania datang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

5. Brigata Curva Sud (BCS)

Soal kreativitas, suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS) tak perlu diragukan lagi. Koreografi dan dukungan fanatik BCS bahkan kerap menuai pujian dari media asing.

BCS juga aktif menyuarakan pendapat. Kala PSS menjamu Tira Persikabo pada Liga 1 2020, BCS memboikot dan mengosongkan tribune selatan Stadion Maguwoharjo karena delapan tuntutan mereka untuk manajemen tak digubris.

Meski terhitung baru karena berdiri tahun 2010, BCS sudah menunjukkan eksistensi dan peranan bagi sepak bola Indonesia.

6. Pasoepati

Dari Sleman berpindah ke Solo, ada kelompok suporter sepak bola yang masih eksis saat ini bernama Pasoepati (Pasukan Soeporter Pelita Sejati).

Pasoepati berdiri pada 2000, kala Pelita Jaya pindah markas dari Stadion Lebak Bulus, Jakarta, ke Stadion Manahan, Solo. Tapi sebelum era tersebut Solo sudah memiliki klub sepak bola bernama Persis dan Arseto (sebelum bubar pada 1998).

Memiliki Stadion Manahan yang merupakan salah satu stadion termegah di Indonesia, Pasoepati fanatik mendukung tim yang bermarkas di Kota Bengawan. Sebut saja Persijatim Solo FC medio 2002-2004 dan Persis Solo saat ini.

7. Aremania

Peraih gelar suporter terbaik pertama di Indonesia, Aremania, muncul sebagai solusi geng-geng pemuda di Kota Malang.

Kala Arema berdiri pada 1987, tim Singo Edan belum memiliki kelompok suporter terintegrasi. Masing-masing kelompok membawa identitas sendiri hingga medio 1994-1997.

Meski Arema mengalami dualisme, dukungan dari Aremania tak surut. Terbukti Arema mencatat rekor penonton terbanyak dalam satu dekade (2009-2019) dan penonton terbanyak dalam satu musim (512.876 orang) pada ISL 2009-2010.

8. Suporter PSMS Medan

PSMS Medan memiliki beberapa kelompok suporter, yang tertua adalah KAMPAK FC (Kesatuan Anak Medan Pecinta Ayam Kinantan-Fans Club) berdiri pada 17 Januari 2001. Sebelum akhirnya muncul SMeCk (Suporter Medan Cinta Kinanta) Hooligan dan PFC (PSMS Medan Fans Club).

PSMS Medan sempat menjadi lima kali juara kompetisi era Perserikatan, namun belum ada kelompok suporter yang menyatukan para pendukung.

Suporter PSMS Medan sebelum era KAMPAK FC pernah terlibat dalam rekor penonton terbanyak dalam pertandingan sepak bola. Tepatnya pada final Perserikatan 1985 kontra Persib Bandung di Stadion Utama Senayan, Jakarta. Sebanyak 150 ribu penonton hadir membanjiri stadion berkapasitas 120 ribu orang tersebut.

9. The Commandos

Kegemilangan Pelita Jaya sebagai salah satu tim tersukses di kompetisi Galatama tak sejalan dengan kelompok suporternya, The Commandos.

Surutnya gairah sepak bola di Jakarta membuat Pelita Jaya yang bermarkas di Stadion Sanggraha Lebak Bulus kesulitan mencari pendukung. Pada awal berdirinya The Commandos, mantan pemain Pelita Jaya, Bambang Nurdiansyah, ditunjuk sebagai pengurus.

Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada 1998 juga membuat pamor Pelita Jaya meredup. Klub milik Bakrie ini beberapa kali berganti nama, mulai dari Pelita Solo (2000-2002), Pelita Krakatau Steel (2002-2006), Pelita Jaya Purwakarta (2006-2007), Pelita Jabar (2008-2009), Pelita Jaya FC Karawang (2010-2012), Pelita Bandung Raya (2012-2015), sebelum kini menjadi Madura United. Kisah dukungan The Commandos pun berakhir seiring kepindahan markas Pelita Jaya.

10. Suporter PSM Makassar

PSM Makassar adalah klub tertua di Indonesia, namun kelompok suporter yang terintergrasi menjadi satu baru terbentuk belakangan. The Maczman lahir pertama pada 1 Februari 2001 yang diinisiasi oleh mantan kiper PSM Makassar, Hendro Kartiko.

The Maczman punya hubungan erat dengan Pasoepati dari Solo. Mayor Haristanto, pendiri Pasoepati, didatangkan ke Makassar untuk berbagi ilmu kesuporteran. Kelak kreativitas The Maczman menginspirasi lahirnya kelompok-kelompok lain seperti Red Gank dan Laskar Ayam Jantan.

Sebelum adanya The Maczman, dukungan untuk PSM Makassar dilakukan tanpa yel dan koreo, serta suporternya masih terdiri dari puluhan kelompok. Meski masih tradisional, fanatisme suporter PSM tetap terlihat ketika mendampingi timnya berlaga, di pulau lain sekalipun.

11. Suporter Gresik

Gresik pernah punya Petrokimia yang namanya harum di persepakbolaan Indonesia kala menjadi runner-up Liga Indonesia 1994-1995 dan juara pada 2002. Pada Liga Indonesia 1994-1995, Gresik punya dua wakil di kasta teratas, Petrokimia dan Persegres.

Ultras Mania Gresik berperan ketika Petrokimia terancam tak ambil bagian pada Liga Indonesia 2006. Suporter yang kecewa mendesak DPRD Gresik untuk menyelamatkan tim kesayangan mereka. Akhirnya pada Desember 2005 Petrokimia merger dengan Persegres menjadi Gresik United.

Tak hanya sekali, Ultras Mania Gresik yang kecewa dengan manajemen Gresik United karena dua kali terdegradasi dan menunggak gaji pemain, mendemo kantor DPRD. Ultras Mania pun menang, kepemilikan Gresik United diserahkan dari PT Persegres Joko Samudro kepada masyarakat, melalui perantara DPRD.

12. Suporter Persipura

Tim paling timur di Liga Indonesia, Persipura Jayapura, punya suporter yang tersebar di seantero Indonesia, tak hanya di Pulau Papua saja.

Persipura kerap menjadi tim musafir dengan berpindah markas, seperti ke Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Stadion Klabat, Manado, dan Stadion Maguwoharjo, Sleman. Meskipun demikian, suporter Persipura acapkali menampakkan diri di stadion tempat tim Mutiara Hitam bermain meskipun jumlahnya tak mencolok.

Karena bagaimana pun sepak bola sudah menyatu dengan masyarakat Papua. Maka tak mengherankan jika banyak pemain bertalenta lahir dari Bumi Cenderawasih.

Ikuti juga InstagramFacebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Skor Indonesia (@skorindonesia)

Berita Suporter Lainnya:

BIGREDS IOLSC, Tempat Silaturahmi Suporter Liverpool di Indonesia

Liga Malaysia Izinkan Suporter Datang ke Stadion, Prosedur Sedang Disusun

Gelandang Bhayangkara FC Berharap Timnya Bisa Punya Suporter Usai Berganti Nama

RELATED STORIES

Pusamania, Suporter Sejak Era Kodak Galatama

Pusamania, Suporter Sejak Era Kodak Galatama

Pada 1994, Samarinda punya klub bernama PS Putra Samarinda yang sebelumnya bernama Persatuan Sepak Bola Putra Mahakam.

The Macz Man, Suporter Pembawa Pesan Damai dari Timur

Salah satu komunitas suporter pendukung PSM adalah The Macz Man. Komunitas ini mempunyai slogan "Salam Jabat Hati".

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Turnamen Basket 1x1 Putri

Basketball

Indonesia Masuk Top 5 Negara yang Gemar Olahraga Basket

Berdasarkan data FIBA, Indonesia ada di peringkat keempat sebagai negara yang warganya hobi bermain bola basket.

I Gede Ardy Estrada | 23 Dec, 05:47

Sepak bola wanita Indonesia. (Dede Mauladi/Skor.id)

Esports

Semarang Tutup Rangkaian Kompetisi Sepak Bola Wanita Usia Dini dari Milklife di Tahun Ini

Milklife Soccer Challange menyasar delapan kota yakni Kudus, Surabaya, Jakarta Tangerang, Bandung, Solo, Yogyakarta dan Semarang.

Gangga Basudewa | 22 Dec, 20:58

Luis Diaz merayakan gol yang diciptakannya bersama rekan setimnya yang memberikan assist, Trent Alexander-Arnold. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Inggris

Hasil Tottenham Hotspur vs Liverpool: Hujan Gol, The Reds Menang 6-3

Liverpool menang 6-3 atas tuan rumah Tottenham Hotspur dalam laga Liga Inggris 2024-2025, Minggu (22/12/2024) malam WIB.

Irfan Sudrajat | 22 Dec, 18:31

Indonesia Pingpong League 2024.

Other Sports

Juara IPL 2024, Onic Sport dan Arwana Jaya Bakal Dikirim ke Turnamen di Thailand

Onic Sport menjuarai sektor putra Indonesia Pingpong League (IPL) 2024, sementara Arwana Jaya keluar sebagai kampiun kategori putri.

Nizar Galang | 22 Dec, 17:23

Penyerang Real Madrid, Rodrygo Goes. (Jovi Arnanda/Skor.id).

La Liga

Hasil Real Madrid vs Sevilla: Los Blancos Menang 4-2, Dekati Atletico Madrid

Real Madrid menang 4-2 atas Sevilla dalam laga La Liga 2024-2025, mereka kini ke posisi kedua mendekati Atletico Madrid, Minggu (22/12/2024) malam WIB.

Irfan Sudrajat | 22 Dec, 17:17

Liga Nusantara 2024-2025 atau Liga 3 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

National

Liga Nusantara 2024-2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga Nusantara 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 22 Dec, 16:06

Bintang Bournemouth, Justin Kluivert, mencatat rekor penalti dalam satu laga Liga Inggris. (Hendy Andika/Skor.id).

Liga Inggris

Hasil Manchester United vs Bournemouth: Setan Merah Luluh Lantak, Kalah 0-3

Manchester United takluk 0-3 dari Bournemouth dalam laga Liga Inggris 2024-2025, Minggu (22/12/2024) malam WIB.

Irfan Sudrajat | 22 Dec, 16:00

Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 1

Liga 1 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 1 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi, plus profil tim peserta.

Skor Indonesia | 22 Dec, 15:53

Barito Putera

Liga 1

PSM Turunkan 12 Pemain di Lapangan, Barito Putera Bakal Protes

Barito Putera bakal melayangkan protes resmi ke PSSI dan PT LIB terkait pelanggaran PSM Makassar yang tampil dengan 12 pemain.

Teguh Kurniawan | 22 Dec, 15:46

Merek-merek baju yoga seperti Tiento Aurora Crop Top Dryfit Woman, Reytorrm Atasan Yoga CX030, dan Xexymix Slim Fit Yoga Crop Bolero (ki-ka), bisa jadi pilihan para ibu. (Dede S. Mauladi/Skor.id)

Culture

Hari Ibu: Rekomendasi Baju Yoga untuk Ibu

Pada Hari Ibu kali ini, Skor.id coba merekomendasikan beberapa outfit yoga untuk para ibu.

Tri Cahyo Nugroho | 22 Dec, 14:28

Load More Articles