11 Pelatih Asing Persipura dan Catatan Prestasinya, Brasil Mendominasi

Furqon Al Fauzi

Editor:

  • Persipura Jayapura tercatat pernah ditangani 11 pelatih asing sejak era 2000an.
  • Dari 11 pelatih tersebut, dua di antaranya sukses mempersembahkan gelar juar bagi Persipura.
  • Namun, mayoritas pelatih asing Persipura berakhir tragis dengan pemecatan.

SKOR.id - Persipura Jayapura merupakan klub Indonesia yang gemar mempekerjakan pelatih asing dalam menangani tim.

Bahkan jauh sebelum sepak bola Indonesia memasuki era profesional, Persipura pernah diarsiteki oleh pelatih asing.

Adalah Choi Song On, warga negara Singapura yang tercatat sebagai pelatih asing pertama di skuad Persipura Jayapura.

Choi Song On, memimpin Persipura dalam turnamen internasional di Vietnam Selatan pada 1974. Dibawah asuhan Choi Song On, tim Mutiara Hitam tampil impresif.

Pada babak penyisihan grup, Persipura sukses  mengalahkan timnas Khmer (sekarang Kamboja) dengan skor 3-1 dan bermain imbang 1-1 melawan Thailand. Persipura pun keluar sebagai juara Grup B.

 

Pada semifinal yang dimainkan 9 November 1974, Persipura sukses mengalahkan timnas Taiwan dengan skor 2-0.

Sayang, di partai final, manajer Persipura saat itu, mendiang Brigjen Acub Zainal, teringat akan permintaan Jenderal Surono yang memesan agar Hengky Heipon dan kawan-kawan mengalah untuk tidak juara demi solidaritas sesama negara Asia Tenggara.

Sementara sejak memasuki 2000an, setidaknya sudah 11 pelatih asing silih berganti menakhodai skuad Mutiara Hitam.

Berikut 11 pelatih asing yang pernah menangani Persipura dan catatan prestasinya:

1. Antonio Gonzaga "Toni" Netto (Brasil)

Beban berat dipikul Antonio Gonzaga Netto ketika didapuk menukangi Persipura pada musim 2006 dengan status juara bertahan.

Di musim sebelumnya (2005) Persipura berhasil merajai Liga Indonesia bersama pelatih Rahmad Darmawan yang kemudian memutuskan hengkang ke Persija Jakarta.

Lama berkarier di sepak bola Asia Tenggara tepatnya di Malaysia, bukan jaminan bagi Netto meraih sukses bersama Persipura.

Buktinya, pelatih asal Brasil tersebut tak bertahan lama. Netto hanya memimpin Persipura pada empat laga Liga Indonesia. Rentetan hasil buruk membuat manajemen mengambil langkah tegas.

Netto diberhentikan setelah Persipura hanya meraih dua hasil imbang dan dua kekalahan pada empat laga awal.

Posisinya kemudian dialihkan kepada sang asisten Yusack Sutanto. Pada musim itu, Persipura hanya bertengger di peringkat kedelapan dengan raihan 35 poin.

2. Ivan Kolev (Bulgaria)

Manajemen Persipura beralih kiblat dari Amerika Selatan ke Eropa dalam menunjuk pelatih.

Dinilai berhasil saat menangani timnas Indonesia pada 2002, Ivan Kolev diikat Persipura mengontrak sebagai nakhoda tim pada musim 2007.

Meski mampu mengangkat performa tim dari segi permainan, pelatih asal Bulgaria tersebut nyatanya juga belum mampu menghadirkan trofi bagi Mutiara Hitam.

Persipura hanya menjadi runner-up Piala Indonesia dan juga semifinalis Liga Indonesia 2007.

Namun begitu, pencapaian Kolev bersama Persipura membuatnya kembali dipercaya menangani timnas Indonesia di Piala Asia 2007 kala menjadi tuan rumah.

3. Irfan Bakti Abu Salim (Malaysia)

Manajemen awalnya menunjuk Irfan Bakti Abu Salim sebagai pelatih Persipura pada awal musim Liga Indonesia 2007.

Namun di tengah jalan, tepatnya pada putaran kedua Liga Indonesia, Irfan Bakti Abu Salim memilih kembali ke Malaysia untuk melatih Perlis FA.

Tampuk pelatih kepala Persipura kemudian diemban rekan senegaranya yakni Raja Isa yang sebelumnya menjabat asisten pelatih Irfan Bakti.

4. Raja Isa (Malaysia)

Kehadiran pelatih asal Malaysia, Raja Isa, yang melanjutkan tugas kompatriotnya, Irfan Bakti Agus Salim, seakan membawa angin segar bagi publik pecinta Persipura Jayapura.

Memimpin Persipura pada putaran kedua Liga Indonesia 2007, pria asal Selangor tersebut sukses membawa tim ke final Copa Indonesia.

Sayangnya, di partai final Persipura harus mengakui keunggulan Sriwijaya FC lewat drama adu penalti.

Finalis Copa Indonesia menjadi satu-satunya prestasi yang diberikan Raja Isa untuk Persipura.

5. Jacksen F Tiago (Brasil)

Jacksen F Tiago bisa dibilang sebagai pelatih asing paling sukses bagi Persipura sejauh ini.

Lelaki yang karib disapa Big Man itu sukses mempersembahkan tiga gelar Liga Super Indonesia.

Ketiga gelar itu diraih pada musim 2008-2009, 2010-2011, dan 2013. Selain itu, Jacksen juga sukses membawa Persipura lolos hingga semifinal Piala AFC sebanyak dua kali pada 2011 dan 2014.

Selain itu Jacksen juga mempersembahkan gelar juara Community Shield Indonesia dan Inter Island Cup.

Jacksen F Tiago bersama Mutiara Hitam selama enam tahun pada periode pertamanya.

Jacksen F Tiago kemudian kembali ke Persipura pada pertengahan Liga 1 2019 hingga saat ini.

6. Osvaldo Lessa (Brasil)

Osvaldo Lessa pertama kali menjabat pelatih kepala Persipura Jayapura pada musim 2015-2016.

Saat itu Lessa ditunjuk menggantikan posisi Jacksen Tiago. Lessa sendiri merupakan pelatih fisik Persipura pada era Jacksen Tiago. Namun tak ada prestasi berarti yang diberikan Lessa.

Lessa kemudian kembali ditunjuk sebagai pelatih jelang Liga 1 2018. Di periode kedua kepelatihan Lessa, Persipura hanya mampu finis di peringkat ke-12 dengan koleksi 44 poin.

Lessa yang hanya bermodalkan skill pelatih fisik itu melengkapi masa kegelapan Persipura di tangan pelatih asing dengan hanya meraih tiga kemenangan dalam 11 laga. Selebihnya, tim menelan enam kekalahan dan dua kali imbang.

Bahkan, di musim itu pula Persipura membuat tiga rekor terburuk sejak 2003 dengan mencatatkan jumlah kebobolan terbanyak (46 gol) dan jumlah kekalahan terbanyak (14 kali) hingga jumlah poin yang bahkan tak sampai 50 (44 poin).

7. Angel Alfredo Vera (Argentina)

Berikutnya adalah pelatih asal Argentina, Angel Alfredo Vera, yang ditunjuk menangani Persipura pada ISC 2016

Pelatih asal Argentina itu terbukti sukses membawa gelar juara bagi Persipura pada ISC 2016.

Sayangnya, persoalan lisensi membuat Alfredo Vera tak bisa menangani Persipura di Liga 1 2017.

8. Wanderley da Silva Junior (Brasil)

Pada 3 Juli 2017, pelatih berkebangsaan Brasil, Wanderley Machado da Silva Junior, menjalani debut sebagai pelatih Persipura Jayapura.

Wanderley datang menggantikan posisi pelatih lokal, Liestiadi yang didepak manajemen menyusul hasil negatif dalam dua laga awal Liga 1.

Namun sepertinya kebanyakan pelatih asing Persipura sebelumnya, Wanderley juga gagal membawa tim berdiri di podium tertinggi.

Wanderley Junior bahkan gagal membawa Persipura finis di peringkat lima besar Liga 1 2017.

9. Peter Butler (Inggris)

Liga 1 musim 2018 mungkin menjadi salah satu sejarah kelam bagi Persipura. Bagaimana tidak, dalam satu musim Persipura tiga kali mengganti pelatih.

Rekam jejak Peter Butler sebagai pemain nyatanya juga tak mampu mengerek posisi Persipura kembali ke papan atas.

Peter Butler, Amilton Silva de Oliviera, dan Osvaldo Lessa saling bergantian menukangi Persipura di Liga 1 2018, namun musim itu pula ketiganya berandil menjerumuskan klub ke peringkat terburuk semenjak 2004. Mereka hanya bisa finis di peringkat ke-12.

Semula, Persipuramania menaruh asa tinggi pada pelatih asal Inggris itu pada awal kompetisi.

Bagaimana tidak, eks pemain Leeds United itu menjalani debutnya dengan mempersembahkan lima kemenangan dari sembilan laga awal.

Rentetan hasil itu termasuk kemenangan enam gol tanpa balas atas Madura United.

Performa Persipura kemudian menurun drastis pada lima laga berikutnya, dimana Persi pura gagal menang sama sekali.

Butler pun terdepak dari posisinya. Tony Ho lantas melanjutkan tugas Butler dalam empat pertandingan, sebelum tongkat estafet kepelatihan diberikan kepada Amilton Silva pada pekan ke-19 Liga 1 2018.

10. Amilton Silva (Brasil)

Pelatih berkepala plontos tersebut mulanya sukses mengawali debutnya dengan sempurna saat menggilas Barito Putera yang ditangani Jacksen F Tiago dengan skor 5-1.

Meski berhasil mempersembahkan tiga kemenangan, namun Persipura menderita dua kali kekalahan dan membuatnya harus terdepak dari kursi pelatih ketika baru menakhodai Boaz Solossa dan kawan-kawan dalam lima laga.

11. Luciano Leandro (Brasil)

Memiliki nama besar saat masih menjadi pemain bukan jaminan Luciano Leandro bisa menghadirkan kesuksesan bagi Persipura.

Justru hasil buruk didapat Persipura saat ditangani mantan gelandang Persija Jakarta dan PSM Makassar tersebut pada awal Liga 1 2019.

Persipura tak pernah menang dalam lima laga di bawah komando Luciano Leandro

Meski begitu, pencapaian yang dibuat trio Butler, Amilton, dan Lessa masih yang terburuk sepanjang sejarah klub ditangani pelatih asing dalam satu musim kompetisi.

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Skor.id (@skorindonesia)

Berita Persipura Lainnya:

Jacksen F Tiago Tegaskan Kesiapan Persipura soal Lokasi Piala AFC

Jelang Piala AFC, Performa Persipura Belum Sesuai Harapan Jacksen F Tiago

Jacksen F Tiago Berencana Simpan Yevhen Bokhashvili dalam Laga Uji Coba Persipura

RELATED STORIES

Putri Presiden Soekarno Jadi Ketua Dewan Pembina Persipura Sampai 2025

Putri Presiden Soekarno Jadi Ketua Dewan Pembina Persipura Sampai 2025

Persipura mengumumkan ketua pembina baru klub berjulukan Mutiara Hitam di Jakarta yang dijabat oleh Rachmawati Soekarnoputri,

Penjelasan Jacksen F Tiago soal Keputusan Mendadak Persipura Tinggalkan Jakarta

Persipura Jayapura mengakhiri pemusatan latihan di Jakarta lebih cepat dan rencana berbagai uji coba pun batal.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Pemain keturunan Indonesia, Calvin Verdonk.

National

Calvin Verdonk Main Penuh dan Imbangi PSV, Eliano Reijnders Cadangan

Calvin Verdonk terus menunjukkan peran pentingnya di NEC Nijmegen.

Rais Adnan | 02 Feb, 11:45

Hasil pertandingan Liga 1 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 1

Hasil Liga 1 2024-2025: Borneo FC Ungguli PSS Sleman, Malut United Imbangi Semen Padang

Kemenangan ini membuat Borneo ada di posisi kedelapan, sedangkan Semen Padang belum keluar zona degradasi.

Rais Adnan | 02 Feb, 11:19

Cover Timnas Futsal Indonesia vs Argentina. (Foto: Mario Sonatha/Grafis: Yusuf/Skor.id)

Futsal

Parade Foto: Timnas Futsal Indonesia Beri Perlawanan Sengit untuk Argentina

Timnas Futsal Indonesia harus mengakui keunggulan Argentina, skor 2-4. Berikut momen-momen menariknya!

Rais Adnan | 02 Feb, 10:55

Prediksi dan link live streaming Arsenal vs Manchester City di Liga Inggris 2024-2025. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Inggris

Prediksi dan Link Live Streaming Arsenal vs Manchester City di Liga Inggris 2024-2025

Prediksi pertandingan dan link live streaming Arsenal vs Manchester City di Liga Inggris musim 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 02 Feb, 07:58

EVOS Esports

Esports

EVOS Umumkan Hadirnya Tim Balap Sekuya EVOS di Parade Satu 2025

Sekuya EVOS adalah sebuah tim balap yang akan berpartisipasi dalam Mandalika Racing Series 2025.

Gangga Basudewa | 01 Feb, 12:21

EVOS Esports. (Hendy Andika./Skor.id)

Esports

Parade Satu EVOS 2025 Usung Tema Metamorfosis untuk Rebuild Tim

Parade satu EVOS diselenggarakan di Revo Town Mall, Bekasi pada Sabtu (1/2/2025) siang hingga sore WIB.

Gangga Basudewa | 01 Feb, 11:03

Hasil babak lanjutan (8 besar atau play-off degradasi) Liga 2 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Liga 2

Rekap Hasil Liga 2 2024-2025: PSIM Hajar Persiraja, Deltras FC Bungkam PSPS

Persibo Bojonegoro juga kembali ke jalur kemenangan dengan menundukkan Persewar Waropen, Jumat (31/1/2025).

Teguh Kurniawan | 31 Jan, 20:52

Liga Champions 2024-2025 telah melewati fase liga pada Kamis (30/1/2025) dini hari WIB. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

World

Real Madrid Jumpa Manchester City, Pertemuan Empat Musim Beruntun di Liga Champions

Pertemuan keempat Real Madrid dengan Manchester City di Liga Champions, dipastikan dari hasil undian Liga Champions.

Pradipta Indra Kumara | 31 Jan, 13:49

Bigetron Con 2025. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

Ini yang Akan Diumumkan Bigetron Esports di Acara CON 2025

Akan ada pemain baru yang diumumkan dan pemain lama yang berpisah, serta sponsor baru.

Gangga Basudewa | 31 Jan, 12:24

Ilustrasi turnamen esports. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

BPK Penabur Jakarta Gelar Turnamen Esports untuk Hapus Pandangan Miring

Sebanyak 1.225 pelajar SMP dan SMA dari berbagai sekolah di Jabodetabek ikut berpartisipasi.

Gangga Basudewa | 31 Jan, 12:16

Load More Articles