10 Tahun Josep Guardiola Setia kepada Filosofinya, Apa yang Salah

Irfan Sudrajat

Editor:

  • Josep Guardiola gagal membawa Manchester City juara Liga Champions pada musim ini.
  • Berarti pula, 10 tahun Josep Guardiola tidak pernah lagi meraih gelar di ajang Eropa ini.
  • Sikapnya yang teguh dalam mengusung penguasaan bola dan sepak bola menyerang justru menjadi bumerang.

SKOR.id - Kekalahan Manchester City dari Chelsea mengakumulasi 10 tahun kesulitan Josep Guardiola di ajang Liga Champions.

Sejak meninggalkan Barcelona, pelatih yang dianggap sangat sukses ini justru mengalami penderitaan karena tidak mampu menghadapi gaya sepak bola saat ini.

Ya, Josep Guardiola dalam kariernya telah memenangkan total 31 gelar sebagai pelatih. Dua di antaranya diraih pada 2020-2021 ini yaitu Liga Inggris dan Piala Liga Inggris.

Namun, kegagalan timnya dalam final Liga Champions, kalah 0-1 dari Chelsea, memperlihatkan bahwa Pep kembali menghadapi persoalan sulitnya menerapkan filosofi sepak bola di kompetisi domestik ke ajang Eropa.

Menghadapi The Blues, Josep Guardiola mengalami kekalahan untuk kali pertama dalam fase final, setelah sebelumnya sempat sukses bersama Barcelona meraih dua gelar Liga Champions.

Dengan demikian pula, Manchester City, harus kembali menunggu untuk ke final lagi, momen yang idealnya dapat mereka tuntasnya pada Sabtu (29/5/2021) malam lalu itu.

Dan, semua itu karena Josep Guardiola. Lalu, apa sebenarnya yang terjadi kepada Josep Guardiola sehingga dirinya kini sulit meraih sukses di ajang Eropa?

Publik sepak bola Eropa pun sulit untuk menjelaskan, mengapa pelatih yang dianggap terbaik di dunia ini tidak pernah lagi meraih gelar Liga Champions selama 10 tahun ini.

Ada satu penyebab utama, yaitu berubahnya arah permainan sepak bola.

Dalam 10 tahun terakhir, telah terjadi perubahan bahwa sepak bola saat ini dimainkan dengan sepak bola yang mengandalkan fisik dan permainan yang langsung.

Ada yang menyebutnya sebagai direct football yang lain menyebutnya dengan vertikal football.

Apa yang telah diperlihatkan Chelsea dalam memberikan perlawanan kepada Manchester City merupakan contoh terkini.

Di mana pemain dengan kekuatan fisik yang sangat baik telah menenggelamkan aspek teknis dari para pemain bertalenta.

Ironisnya, Josep Guardiola justru tidak melihatnya sebagai ancaman. Dia tetap saja membuat "kejutan" tanpa menempatkan pelindung di lini tengah, tanpa gelandang bertahan.

Keputusan tersebut membuat Manchester City kesulitan, khususnya dalam mengatasi serangan balik yang cepat dan masif.

Dalam fase bertahan, The Citizens pun akhirnya mengalami kesulitan dalam setiap transisi.

Yang membuat situasi lebih buruk, lini depan atau barisan depan timnya tidak mampu memberikan ancaman bagi pertahanan The Blues.

Fakta tersebut terlihat dari statistik yang diperlihatkan Besoccer bahwa Manchester City, sepanjang pertandingan final tersebut, hanya mampu melepaskna satu tembakan yang berhasil ke arah gawang.

Bahkan, pada babak kedua, Manchester City ironisnya justru tidak mampu melepaskan satu tembakan.

Statistik memperlihatkan bahwa Manchester City memang berhasil mmberikan 65 persen penguasaan bola namun semuanya berhasil diatasi para pemain bertahan Chelsea.

Sedangkan 35 persen sisanya adalah bagian yang diambil Chelsea dengan melakukan ancaman yang kerap merepotkan.

Menurut statistik UEFA pula, Manchester City mampu melepaskan 617 operan dengan 538 di antaranya berhasil.

Namun, sisa dari angka tersebut merupakan momen kehilangan bola yang mampu dimanfaatkan Chelsea menjadi ancaman dalam strategi serangan balik.

Situasi tersebut juga sebelumnya terjadi saat lawan Lyon pada musim lalu. Atau ketika disingkirkan Tottenham Hotspur, Monaco, bahkan oleh Real Madrid.

Lawan dengan permainan cepat telah membuatnya menderita selama 10 tahun terakhir ini.

Filosofi yang pernah digunakannya saat membawa Barcelona meraih dua gelar Liga Champions kini telah mendapat respons dari para rival. Dan, itu sangat melukainya.

Kegagalan Pep Guardiola di Liga Champions

Bayern Munchen
2013-2014 Semifinal
Real Madrid 1-0 Bayern Munchen
Bayern Munchen 0-4 Real Madrid

2014-2015 Semifinal
Barcelona 3-0 Bayern Munchen
Bayern Munchen 3-2 Barcelona

2015-2016 Semifinal
Atletico Madrid 1-0 Bayern Munchen
Bayern Munchen 2-1 Atletico Madrid

Manchester City
2016-2017 16 Besar
Man. City 5-3 Monaco
Monaco 3-1 Man. City

2017-2018 Perempat final
Liverpool 3-0 Man. City
Man. City 1-2 Liverpool

2018-2019 Perempat final
Tottenham 1-0 Man. City
Man. City 4-3 Tottenham

2019-2020 Perempat final
Man. City 1-3 Lyon

2020-2021 Final
Man. City 0-1 Chelsea

Ikuti juga InstagramFacebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita Manchester City lainnya:

Pep Guardiola Jelaskan Alasan Man City Tidak Gunakan Gelandang Bertahan di Final Liga Champions

VIDEO: Pep Guardiola Janji Bawa Manchester City ke Final Liga Champions Lagi

Pep Guardiola: Manchester City Kalah, tapi Ini Musim yang Luar Biasa

Source: as.com

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Antonio Conte (tengah) merupakan pelatih tercepat dalam meraih kemenangan ke-150 di Liga Italia. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Italia

Antonio Conte Pelatih Tercepat yang Meraih 150 Kemenangan di Liga Italia

Antonio Conte meraih kemenangan ke-150 sebagai pelatih di Liga Italia ketika membawa Napoli menang atas Genoa, pekan lalu.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 14:16

NBA Christmas games

Basketball

NBA Christmas Games 2024 Sajikan Duel Klasik Golden State Warrios Vs LA Lakers

NBA Christmas Games 2024 menggelar lima pertandingan, salah satunya adalah Golden State Warrios melawan LA Lakers.

Arin Nabila | 23 Dec, 13:57

Inter Milan vs Como 1907. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Italia

Prediksi dan Link Live Streaming Inter Milan vs Como di Liga Italia 2024-2025

Prediksi dan link live streaming Inter Milan vs Como di Liga Italia 2024-2025 yang akan digelar pada Selasa (24/12/2024) pukul 02.45 WIB.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 12:18

Liga TopSkor

Ikut TC Timnas U-20 Indonesia, Evandra Dapat Pesan dari Nova Arianto

Terdapat 13 Alumni Liga TopSkor yang mengikuti TC timnas U-20 Indonesia.

Sumargo Pangestu | 23 Dec, 11:31

Rapor pemain Indonesia yang berkiprah di luar negeri, lebih tepatnya di kompetisi negara Asia. (Hendy AS/Skor.id)

National

Rapor Pemain Indonesia di Asia: Jordi Amat Absen, Brisbane Roar Kalah Tanpa Rafael Struick

Jordi Amat tidak masuk DSP ketika Johor Darul Takzim pesta gol ke gawang Kuala Lumpur City.

Sumargo Pangestu | 23 Dec, 10:08

persija vs pss

Liga 1

Parade Foto: Hat-trick Gustavo Almeida Bawa Persija Taklukkan PSS Sleman di JIS

Deretan momen dalam kemenangan Persija Jakarta atas PSS Sleman di pekan ke-16 Liga 1 2024-2025, Sabtu (21/12/2024).

Teguh Kurniawan | 23 Dec, 09:50

Petinju Tyson Fury

Other Sports

Petinju Tyson Fury Isyaratkan Pensiun Usai Takluk dari Oleksandr Usyk

Setelah dua kali kalah dari Oleksandr Usyk, satu-satunya pertarungan yang tersisa untuk Tyson Fury adalah melawan Anthony Joshua.

I Gede Ardy Estrada | 23 Dec, 08:38

Liga Inggris 2024-2025. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Inggris

Liga Inggris 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Berikut ini jadwal, hasil, dan klasemen, serta profil klub lengkap Liga Inggris 2024-2025 yang akan diupdate sepanjang musim bergulir.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 08:30

La Liga 2024-2025 (Liga Spanyol). (Hendy Andika/Skor.id).

La Liga

La Liga 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Berikut ini jadwal lengkap, hasil, dan klasemen La Liga (Liga Spanyol) musim 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 23 Dec, 08:09

pemain indonesia di eropa

National

Rapor Pemain Indonesia di Eropa: Jay Idzes dan Thom Haye Tuai Kemenangan Penting

Berikut rapor para pemain Indonesia yang berkiprah di Eropa pada pekan lalu.

Rais Adnan | 23 Dec, 08:00

Load More Articles