SKOR.id – FC Barcelona memiliki kiper baru. Dengan 84 caps untuk negaranya, stopper Polandia membawa segudang pengalaman dan akan berada di klub hingga 30 Juni 2025. Berikut 10 hal yang perlu diketahui setiap penggemar tentang tambahan terbaru ke dalam skuad:
1. Dari Penari Menjadi Pesepak Bola
Meskipun mulai bermain sepak bola pada usia delapan tahun, olahraga pertama yang diikuti dengan serius oleh Szczesny sebenarnya adalah dansa ballroom. Ia juga melempar lembing. “Saya berusia tujuh hingga sembilan tahun saat itu. Saya tinggi dan agak kaku, tetapi saya mampu Wojciech Szczesny bergerak,” ucapnya, mengenang.
2. Dinasti Kiper
Szczesny mewarisi kemampuannya di bawah mistar gawang dari ayahnya Maciej, yang menjaga gawang tim seperti Legia Warsawa dan Wisla Krakow. Saudaranya, Jan, kini berusia 36 tahun, juga pernah bermain sebagai penjaga gawang di liga-liga bawah Polandia.
3. Kenangan Barca
Szczesny telah memainkan 75 pertandingan di Liga Champions dan yang pertama adalah pertandingan sistem gugur melawan FC Barcelona. Itu terjadi pada 16 Februari 2011, dalam kemenangan 2-1 untuk Arsenal FC.
Szczesny memainkan peran kunci dalam menjaga gawangnya dari serangan para pemain Barca seperti Xavi, Andres Iniesta, David Villa, Pedro, dan Leo Messi. Dia juga tampil di leg kedua di Camp Nou, tetapi ditarik keluar karena cedera pada menit ke-19 dan timnya kalah 1-3.
4. Teman dan Rekan Senegara
Szczesny belum pernah satu klub dengan rekan senegaranya. Tetapi, tentu saja dia sangat mengenal Robert Lewandowski. Dua dari pemain andalan tim internasional Polandia itu telah memainkan tidak kurang dari 71 pertandingan bersama (terbanyak dibanding pemain lainna) untuk negara mereka sejak 2009, meskipun dalam posisi yang berbeda!
5. Penyelamatan Penalti Messi
Salah satu hal penting dalam karier Szczesny terjadi ketika ia menyelamatkan penalti melawan Leo Messi di Piala Dunia Qatar 2022.
Argentina, yang kalah dari Arab Saudi di pertandingan pembukaannya, harus mengalahkan Polandia untuk lolos, dan meskipun mereka akhirnya berhasil (dan kemudian memenangi trofi), Szczesny membuat mereka berkeringat lebih lama ketika skor masih 0-0 dalam permainan mereka.
Hannes Thor Halldorsson dari Islandia (pada tahun 2018) adalah satu-satunya penjaga gawang lain yang berhasil menepis tendangan penalti Messi di Piala Dunia.
6. Tradisi Penjaga Gawang Juve
Perbandingan mungkin bisa dilakukan antara Szczesny dan mantan kiper Barca dari Brasil, Neto, karena keduanya bermain di Catalunya setelah sebelumnya berada di Juventus. Neto berada di sana dari tahun 2015 hingga 2017, dan meninggalkan Turin hanya dua minggu sebelum Szczesny tiba untuk menggantikannya. Yang lebih kebetulan lagi, Neto baru-baru ini dipinjamkan dari AFC Bournemouth ke Arsenal, salah satu mantan klub Szczesny.
7. Paksa Buffon dan Alisson Duduk di Bangku Cadangan
Jika ada yang meragukan kredibilitas kiper asal Polandia ini, Szczesny hanya perlu mengingatkan bahwa di Roma, ia adalah pilihan nomor satu di depan Alisson Becker, yang kini bermain di Liverpool FC. Sementara di Juventus, kehadirannya membuat sang legenda Gianluigi Buffon terdegradasi ke bangku cadangan.
Pada tahun 2019, sambil tertawa Szczesny berkata, “Kesimpulannya adalah saya mungkin penjaga gawang terhebat sepanjang masa!”
8. Puncak Liga Inggris dan Liga Italia
Szczesny tidak hanya sekali dinobatkan sebagai kiper terbaik di Liga Inggris (Premier League), tapi juga di Liga Italia (Serie A), dua kompetisi terkuat di dunia. Di Inggris, ia berbagi penghargaan musim 2013-2014 dengan Petr Cech. Szczesny juga langsung menjadi pemenang di Italia pada musim 2019-2020.
9. Tipe Pria Sayang Keluarga
Barca telah merekrut seorang pria yang mengutamakan keluarga. Pasangan Szczesny sejak 2013 adalah penyanyi kelahiran Ukraina, Marina Luczenko, yang besar di Polandia dan merupakan orang yang sangat terkenal di negaranya. Mereka dikaruniai dua orang anak, Liam yang lahir tahun 2018, dan si kecil Noelia lahir Juli lalu.
10. Dalam Bentuk Terbaik dengan Motivasi Tinggi
Szczesny sebenarnya telah mengumumkan pengunduran dirinya pada 27 Agustus lalu tapi bukan karena alasan sepak bola, melainkan karena: “Tubuh saya masih terasa bisa bermain sepak bola, tapi tidak dengan hati saya. Itu sebabnya saya memutuskan untuk pensiun.” Kemudian datang panggilan dari Barca. Dan sepertinya jantung sepak bolanya tiba-tiba mulai berdetak lagi. Kalau sudah begitu, siapa yang bisa menyalahkannya?