- Lifter peraih medali Olimpiade London 2012 asal Rumania, positif menggunakan doping.
- Razvan Martin dan Roxana Cocos terancam didiskualifikasi.
- Rumania berpotensi hanya dapat mengirim dua atlet angkat besi dari batas maksimal delapan atlet dalam Olimpiade Tokyo 2020.
SKOR.id - Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) mengumumkan tiga atlet angkat besi yang positif menggunakan doping di Olimpiade 2008 dan 2012.
Temuan ini diumumkan setelah Komite Olimpiade Internasional (IOC) melakukan pengujian ulang sampel 59 atlet angkat besi yang berlaga di Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012.
Baca Juga: Begini Kualifikasi Angkat Besi Menuju Olimpiade 2020
Dari tiga atlet tersebut, dua diantaranya berasal dari Rumania.
Mereka adalah peraih medali di Olimpiade 2012, Razvan Martin dan Roxana Cocos. Sementara satu lainnya adalah atlet asal Turki, Erol Bilgin.
Razvan Martin dan Roxana Cocos positif menggunakan doping jenis stanozolol.
Razvan Martin adalah peraih perunggu di kelas 69 kg putra dan Roxana Cocos merupakan peraih perak di kelas 69 putri. Akibat doping tersebut, keduanya pun terancam didiskualifikasi.
Sebelumnya, Rumania juga sudah memiliki atlet yang didiskualifikasi. Ia adalah Florin Croitoru yang finis di urutan delapan pada kelas 56 kg putra dalam Olimpiade 2012.
Baca Juga: Menuju Olimpiade 2020, IWF Batasi Gerak Negara yang Terganjal Kasus Doping
Adanya kasus tersebut berdampak pada keikutsertaan Rumania di Olimpiade 2020. Rumania terancam hanya bisa mengirim dua atlet angkat besi.
Sebab, jumlah atlet Rumania yang terbukti menggunakan doping selama periode Olimpiade Beijing 2008 hingga saat ini sudah mencapai lebih 20 atlet.
Ya, berdasarkan kebijakan baru IWF yang disetujui IOC, negara dengan 20 atlet atau lebih yang terbukti menggunakan doping, hanya dapat mengirim dua lifter ke Olimpiade 2020.
Sejauh ini Kazakhstan, Rusia, Azerbaijan, Armenia dan Belarusia sudah melewati batas.
Sementara ada beberapa negara lainnya hanya dapat mengirim empat atlet ke Olimpiade Tokyo 2020 karena mereka memiliki 10 hingga 19 atlet yang positif doping dalam rentang waktu yang sama.
Baca Juga: Olimpiade 2020 Kian Dekat, CdM Indonesia Bergerak Cepat
Misalnya, Iran, India, dan Bulgaria. Ketiga negara tersebut hanya dapat mengirim empat wakil, meski telah meloloskan lebih banyak atlet.
Selain itu, negara yang terbukti memiliki tiga atlet atau lebih yang positif menggunakan doping dalam pengujian ulang sampel Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012 dapat dikenakan larangan bertanding selama satu tahun.
Sanksi tersebut telah diterima Cina, Turki, Ukraina, Armenia, Belarusia, Moldova, Azerbaijan, Rusia, dan Kazakhstan pada 2017 hingga 2018.