- AIU menilai Wilson Kipsang telah melakukan dua pelanggaran.
- Wilson Kipsang bukan atlet Kenya pertama yang tersandung kasus doping.
- Berdasarkan laporan WADA, antara 2004 hingga Agustus 2018, 138 atlet Kenya positif melakukan doping.
SKOR.id – Atlet maraton asal Kenya, Wilson Kipsang, mendapatkan suspensi atau hukuman sementara akibat diduga melakukan pelanggaran regulasi antidoping. Hal ini telah dikonfirmasi oleh Unit Integritas Atletik (AIU) pada Jumat (10/1/2020).
Peraih medali perunggu Olimpiade London 2012 dan mantan pemegang rekor dunia maraton untuk catatan waktu tercepat pada ajang Berlin Marathon 2013 itu, (2:03:23), didakwa melakukan dua pelanggaran terpisah regulasi antidoping.
Baca Juga: Usain Bolt Beri Motivasi Peserta Olimpiade Musim Dingin Remaja 2020
“AIU memberikan penangguhan sementara terhadap Wilson Kipsang Kiprotich asal Kenya karena tidak melaporkan keberadaannya sesuai jadwal dan merusak kontrol, keduanya melanggar regulasi Anti Doping Badan Atletik Dunia,” AIU mengonfirmasi melalui akun Twitter-nya.
Dakwaan itu dibantah manajemen Wilson Kipsang, Volare Sports. Mereka mengatakan peraih medali emas London Marathon 2012 dan 2014 itu tidak gagal dalam tes narkoba. “Tak ada zat terlarang yang ditemukan atau upaya perusakan,” tulis Volare Sports dalam responsnya.
Dalam regulasi antidoping, setiap atlet wajib melapor kepada otoritas terkait soal keberadaan mereka selama satu jam setiap hari. Jika tiga kali absen, pada waktu yang telah ditentukan selama 12 bulan, otomatis akan dijatuhi hukuman.
Wilson Kipsang, 37 tahun, bukan atlet Kenya pertama yang tersandung kasus doping. Pada 2017, Jemima Sumgong, peraih medali emas maraton putri (42,195 km) Olimpiade Rio de Janeiro 2016, disanksi karena positif menggunakan erythropoietin (EPO), zat penguat darah.
Baca Juga: Menuju Olimpiade 2032, Indonesia Bakal Bangun Fasilitas Latihan Kelas Dunia
Pada 2015 Asbel Kiprop, juara lari nomor 1.500 meter Olimpiade Beijing 2008, juga terbukti menggunakan EPO. Begitu pula dengan juara dua kali Boston Maraton, Rita Jeptoo setahun sebelumnya. Wilson Kipsang akan menghadapi sidang dengar di bawah pengawasan AIU.
Berdasarkan laporan Badan Anti Doping Dunia (WADA), antara 2004 hingga Agustus 2018, 138 atlet Kenya positif menggunakan obat-obatan untuk meningkatkan performa. Bulan lalu, Kenya berencana menjatuhkan hukuman pidana kepada atlet yang melakukan doping mulai musim panas 2020.