- Mendaki gunung adalah hobi yang sangat menyehatkan tubuh dan jiwa.
- Perlu persiapan matang untuk melakukan pendakian.
- Selain peralatan, dibutuhkan makanan yang cocok agar kuat untuk mendaki gunung.
SKOR.id - Mendaki gunung membutuhkan persiapan yang matang. Biasanya, dibutuhkan 1-3 hari bagi pendaki untuk mencapai puncak atau "summit", tergantung dari medan yang akan ditempuh.
Setiap gunung di Tanah Air, tentu memiliki karakteristik berbeda. Gunung Papandayan contohnya, disebut-sebut sebagai jalur pendakian yang tidaklah terlalu sulit.
Berbeda dengan Gunung Salak yang dikenal memiliki jalur atau trek pendakian yang sangat menantang.
Tidak sedikit cerita tentang pendaki yang tersesat di Gunung Salak. Keindahan dan tantangan menjadi bagian yang membuat para pendaki untuk tidak pernah kapok mengepak ranselnya.
Namun, di dalam keindahan dan tantangan yang menggoda itu, tersimpan bahaya.
Karena itu, banyak yang harus dipersiapkan jika Skorer ingin mendaki gunung. Jangan sampai keindahan dan tantangan tersebut justru berubah menjadi kondisi yang berbahaya.
Selain peralatan outdoor seperti tenda, jas hujan, sepatu yang cocok, baju, jaket, topi, peralatan memasak, seorang pendaki yang baik juga harus memperhatikan makanan yang harus mereka bawa.
Pendaki yang baik harus mengkalkulasi makanannya, baik jumlah, bentuk, serta jenis makanan yang dapat dia bawa selama pendakian.
Ingat, gunung bukanlah untuk ditaklukkan melainkan hanya harus diikuti apa yang tersimpan atau ada di dalamnya.
Dan, untuk beradaptasi dengan situasi yang ada di gunung, pendaki harus memiliki fisik yang kuat. Untuk memiliki fisik yang kuat dibutuhkan asupan makanan yang baik pula.
Namun, ingat, tidak semua jenis makanan dapat dibawa untuk mendaki gunung.
Memasukkan banyak jenis makanan ke dalam ransel justru akan membuat ruang di ransel menjadi sedikit dan menambah beban dalam pendakian.
Ingat pula, sebelum berangkat mendaki gunung, Skorer harus lebih dulu mengisi perut dengan makanan sehingga tetap fit selama perjalanan. Begitu juga untuk bekal makanan selama mendaki.
Untuk mendapatkan makanan guna mengisi perut, Skorer tidak perlu pergi jauh-jauh. Tinggal pesan melalui aplikasi Gojek dalam fitur GoFood. Di fitur GoFood, sangat mudah yang bisa dipilih sesuai dengan lokasi atau tempat tinggal kalian. Sedangkan untuk perbekalan, fitur GoMart juga akan sangat membantu mempermudah untuk mendapatkan kebutuhan tersebut.
Nah, pada tulisan kali ini, Skor.id akan memberikan info tentang makanan yang harus dikonsumsi agar kuat mendaki gunung, dan tentunya bisa didapatkan di aplikasi Gojek melalui fitur GoFood dan GoMart. Berikut makanan tersebut:
- Beras
Beras dapat dikatakan menjadi bahan makanan yang wajib untuk pendaki. Namun, bawalah beras secukupnya sesuai kebutuhan. Beras adalah makanan sejuta umat dan tahan lama.
Satu porsi nasi dengan ukuran sekepal contohnya (212 gram) dapat memberikan 850 kalori. Akan lebih baik membawa beras putih organik.
Nasi mengandung karbohidrat yang dibutuhkan untuk diubah menjadi energi. Energi inilah yang dibutuhkan untuk menelusuri trek selama pendakian.
Jadi, membawa beras untuk dimasak saat nge-camp dalam pendakian menjadi hal yang wajib untuk pendaki. Apalagi, bagi kita orang Indonesia, enggak "afdol" jika belum makan nasi.
- Oatmeal
Oatmeal adalah makanan yang terbuat dari gandum. Nah, Skorer dapat membeli oatmeal yang siap untuk dimasak (diseduh).
Tuangkan oatmeal ke dalam wadah dan tinggal dikasih air panas. Diamkan sejenak, dan oatmeal siap untuk disantap.
Oatmeal ringkas dan bergizi dan tentu tidak mudah basi. Di rumah, biasanya cukup dengan 4 sendok makan oatmeal untuk diseduh, tapi untuk pendakian disarankan dengan 8 sendok oatmeal.
Dengan mengonsumsi 8 sendok makan oatmeal, akan mendapatkan kalori mencapai 240 kalori. Ini akan membuat pendaki memiliki tenaga yang cukup untuk melalui tantangan dan medan yang ada di gunung.
- Roti
Skorer juga bisa membawa roti, bisa roti tawar atau roti gandum sesuai selera.
Roti mengandung karbohidrat, seperti halnya beras atau gandum yang telah disebutkan di atas.
Yang perlu diingat pula, pastikan roti mencukupi kebutuhan kalori serta tentu tidak memenuhi ransel atau tas gunung.
- Selai Kacang
Selai kacang bersumber dari kacang tanah yang telah diolah (dihaluskan).
Di dalam selai kacang ada sumber karbohidrat yang rendah lemak. Karena itu, selai kacang menjadi sumber kalori yang besar.
Dari 100 gram selai kacang contohnya, pendaki bisa mendapatkan 588 kalori.
Jika belum terbiasa makan selai kacang, coba dulu di rumah atau dibiasakan dua hingga tiga sendok. Atau tentu bisa menjadi toping atau olesan roti yang pendaki bawa.
- Cereal Bar
Kalau jenis makanan ini, tentu banyak yang suka. Cereal bar adalah makanan yang terbuat dari gandum dipadukan dengan coklat atau susu.
Makanan ini tergolong sebagai camilan tapi bisa memberikan kalori selama pendakian.
Cara mengonsumsinya pun tidak ribet, bisa sambil berjalan atau saat beristirahat. Ketika pendaki merasa lapar atau lelah, makan cereal bar adalah solusinya karena praktis.
Apa saja snack sereal bar ini? Bisa disebutkan seperti Fitbar, Soyjoy, hingga Milo.
- Telur
Telur? Apa tidak pecah? Jangan khawatir karena di zaman yang memang mobile ini, sudah ada cara menyimpan telur agar tidak pecah. Ada egg holder dan simpanlah telur dalam egg holder tersebut.
Cara lainnya, ambil beras dan masukkan ke dalam wadah. Lalu masukkan telur dalam timbunan beras. Telur akan terkunci di dalam beras. Bisa juga jika khawatir, lapisi dulu telur dengan plastik.
Telur mengandung gizi yang sangat bagus untuk daya tahan tubuh. Membawa telur bisa menjadi lauk bersama nasi, baik itu dibuat telur gulung, dadar, atau ceplok.
Dua telur besar (100 gram) memberikan 155 kalori bagi tunuh. Minimal, pendaki harus bawa enam butir telur dalam mendaki gunung.
- Makanan Instan
Makanan instan adalah makanan yang penggunaannya mudah. Mie instan, bubur instan, kopi instan, hingga sereal instan.
Untuk pendaki, disarankan membawa makanan instan yang sudah dikombinasikan dengan sayur jadi ada tambahan vitamin dan mineral di dalamnya.
Tapi, jangan bergantung makanan kepada yang instan, hanya sekadar saja. Karena makanan ini mengandung garam yang tinggi sehingga bisa membuat pendaki haus.
- Coklat dan Madu
Coklat mengandung 170 kalori. Coklat sudah menjadi primadona bagi kebanyakan pendaki karena mengonsumsi coklat akan memulihkan tenaga.
Membawa coklat merupakan jenis makanan yang praktis. Bisa ditaruh di ransel atau di saku.
Agar coklat tetap aman dan tahan lama, masukkan ke wadah yang tahan air atau bisa dimasukkan ke dalam plastik.
Rasanya yang manis karena mengandung gula, tentu membuat makanan ini menjadi salah satu sumber tenaga bagi para pendaki.
Pendaki juga biasanya mengganti coklat dengan gula jawa yang juga memiliki kalori di dalamnya.
- Sosis
Selain rasanya lezat, sosis mengandung vitamin B12, protein, dan juga zat besi.
Sosis bisa menjadi lauk untuk makan nasi atau dengan roti yang telah dibawa sehingga pendakian akan terasa lebih mengasyikan.
- Air dan Buah-buahan
Dari semua makanan di atas, jangan lupa membawa air. Selain untuk diminum, air juga berfungsi untuk memasak di gunung.
Air sangat vital karena di gunung bukan tidak mungkin pendaki menemukan situasi ketika jauh dari mata air.
Untuk satu orang pendaki, biasanya membawa dua hingga tiga botol air.
Selain air, pendaki juga bisa membawa buah-buahan yang tentu saja dimasukkan ke dalam wadah. Buah-buahan ini seperti pisang, semangka, hingga pepaya yang mengandung vitamin.
Baca Juga Berita Lainnya:
13 Rekomendasi Sayuran Super dan Herbal Terbaik untuk Dijadikan Jus
Berkenalan dengan Komunitas Elite Indonesia Fencing Club