- Konflik organisasi berkepanjangan membuat PTMSI urung mengirim atlet ke SEA Games 2021 Vietnam.
- Meski begitu, Indonesia tetap dipercaya untuk berpartisipasi dalam tenis meja SEA Games.
- Dua wasit tenis meja asal Indonesia akan memimpin pertandingan SEA Games 2021, yakni Syamsudin dan Gufron.
SKOR.id - Atlet tenis meja Indonesia memang tak berpartisipasi pada SEA Games 2021 Vietnam. Hal ini dikarenakan kisruh organisasi berkepanjangan.
Persatuan Tenis Meja Indonesia (PTMSI), dalam beberapa tahun terakhir, hanya berputar pada permasalahan internal organisasi.
Kondisi dualisme ini membuat atlet-atlet Indonesia tak bisa tampil dalam banyak ajang internasional, salah satunya SEA Games 2021.
Namun, tidak demikian dengan wasit tenis meja asal Indonesia yang tetap mendapatkan kepercayaan dari federasi internasional.
Kedua wasit yang mengantongi sertifikat Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF), Syamsudin dan Gufron, akan bertugas di SEA Games.
Skor.id secara tidak sengaja bertemu keduanya saat transit di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (11/5/2022).
Mereka mengaku dapat undangan dari Asosiasi Tenis Meja Asia Tenggara (SEATTA) dan Vietnam SEA Games Organizing Committee (VIESGOC).
Kehadiran mereka berbekal dengan rekomendasi dari Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI).
"Kami mendapat tugas memimpin pertandingan SEA Games 2021 atas undangan dari SEATTA dan VIESGOC," kata Syamsudin.
"Ini pertama kali kami memimpin di SEA Games. Sebelumnya, tak ada wasit Indonesia di SEA Games 2019 Filipina," imbuhnya.
Gufron, yang berasal dari Yogyakarta, juga menceritakan bagaimana dirinya dan Syamsudin bisa terlibat di SEA Games XXXI.
"Selain wasit tenis meja tuan rumah, setiap negara peserta dapat jatah mengirimkan dua wasit untuk SEA Games 2021. Kami hanya menjalankan tugas," katanya.
Skor.id pun bertanya soal perasaan keduanya, memimpin pertandingan tanpa ada atlet tenis meja Indonesia yang berlaga di SEA Games 2021.
"Prihatin melihat atlet negara lain bertanding, sementara Indonesia tidak. Tenis meja memang tidak mendapat rekomendasi dari Tim Review," tutur Syamsudin.
"Selain itu, kami paham (tenyata) ada dua organisasi yakni PP PTMSI pimpinan Oegroseno dan PB PTMSI di bawah Pieter Layardi."
"Mereka sama-sama mengusulkan nama-nama atlet ke NOC Indonesia dan Tim Review (untuk berangkat ke SEA Games)," imbuhnya.
Tenis meja Indonesia pernah berjaya di SEA Games dengan menyapu bersih medali emas. Tepatnya di era Rossy Dipoyanti Pratiwi, Anton Suseno dan LingLing.
Namun, kini, catatan tersebut hanya menjadi sejarah. Kisruh kepengurusan yang tak kunjung selesai, membuat atlet-atlet Indonesia jadi korban.
"Memang masalah ini berlarut sampai 11 tahun. Kami hanya bisa berharap tenis meja Indonesia bisa seperti dulu. Dipertandingkan di PON dan tampil di berbagai multievent internasional," ujar Gufron.
Berita SEA Games Lainnya:
SEA Games 2021: Sabet Medali Emas, Pesilat Riska Hermawan Tak Lupakan Support Fans NCT Indonesia
SEA Games 2021: Kemenpora dan CdM Apresiasi Peraih Emas Pertama Indonesia
SEA Games 2021 Hanoi: 'Mamud'Driver Grab Berharap Timnas Indonesia ke Final, tapi Vietnam Juaranya