- IOC menyetujui pemotongan jumlah kelas angkat besi dalam Olimpiade Paris 2024.
- Kategori putra dan putri, masing-masing hanya akan melombakan lima nomor.
- Pemangkasan tersebut sesuai dengan misi IOC untuk emansipasi partisipan putra dan putri.
SKOR.id - Komite Olimpiade Internasional (IOC) menyetujui pemangkasan jumlah kelas yang dipertandingkan dalam cabang olahraga angkat besi.
Angkat besi merupakan salah satu cabor yang dianggap bermasalah oleh IOC karena berbagai skandal doping atlet hingga internal federasi negara anggota.
Alhasil, IOC memutuskan untuk kembali memotong jumlah partisipan angkat besi di Olimpiade Paris 2024.
Angkat besi telah mengalami pemangkasan partisipan sejak Tokyo 2020 dengan hanya mengirim 196 atlet, dari 260 atlet di Rio 2016.
Nantinya, angka tersebut akan kembali dipangkas menjadi 120 atlet saja yang akan berkompetisi di Paris 2024.
Tidak hanya itu, IOC juga menyetujui usulan pemangkasan kelas yang dipertandingkan dalam angkat besi di Olimpiade Paris.
Dilansir dari Inside The Games, Paris 2024 hanya akan mempertandingkan masing-masing lima kelas untuk kategori putra dan putri karena empat kelas dihapus oleh IOC.
Lima kelas untuk kategori putri adalah 49kg, 59kg, 71kg, 81kg, dan lebih dari 81kg. Sementara itu, untuk kategori putra adalah 61kg, 73kg, 89kg, 102kg, dan lebih dari 102kg.
Penetapan jumlah kelas yang sama ini juga disesuaikan dengan motivasi IOC tentang emansipasi partisipan putra dan putri di Olimpiade.
IOC bertekad menjadikan Paris 2024 sebagai Olimpiade pertama yang menerapkan kesetaraan gender secara penuh, 50:50, di seluruh cabang olahraga yang dipertandingkan.
Paris 2024 juga akan mempertandingkan lebih banyak nomor campuran putra dan putri dari 18 di Tokyo 2020 menjadi 20 event.
Prinsip kesetaraan gender di ajang olahraga tersebut akan dilanjutkan IOC hingga Olimpiade Los Angeles 2028 dan seterusnya.
Berita Angkat Besi Lainnya:
Cina Mundur Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022, IWF Belum Temukan Pengganti
Fasilitas Latihan Angkat Besi Ukraina Hancur Akibat Invasi Rusia