- Panitia Olimpiade Tokyo terus mengerjakan anggaran final kejuaraan multiolahraga yang digelar tahun 2021.
- Panitia akan mengumumkan anggaran final Olimpiade 2020 pada bulan Juni mendatang.
- Biaya Olimpiade Tokyo sulit dilacak karena adanya penundaan selama setahun perkara pandemi Covid-19.
SKOR.id - CEO paniti Olimpiade Tokyo, Toshiro Muto, membeberkan kondisi terkini penyusunan anggaran final kejuaraan.
Olimpiade Tokyo 2020 terpaksa mundur setahun karena pandemi Covid-19 dan baru digelar pada musim panas kemarin.
Hingga saat ini proses penyusunan anggaran akhir Olimpiade Tokyo masih terus digarap oleh panitia.
Toshiro Muto mengatakan bahwa panitia menimbangkan setiap detail aliran dana yang berkaitan dengan kejuaraan multiolahraga terbesar di dunia tersebut.
Dia menambahkan bahwa ada kemungkinan bahwa anggaran yang dipakai oleh panitia sekitar 13,6 miliar dolar AS (setara Rp195 triliun) dan lebih rendah dari yang mereka perkirakan.
"Kami memperhatikan setiap detailnya," kata Muto dilansir dari Japan Today.
"Akan tetapi bukan berarti alasan utama mengapa kami mengharapkan angka yang lebih rendah. Tidak bisa dianggap semudah itu."
Muto menjelaskan bahwa kemungkinan besar anggaran final Tokyo 2020 akan diumumkan pada bulan Juni 2022, tepat ketika pembubaran panitia acara.
Biaya Olimpiade memang terkenal sulit dilacak karena ada perdebatan mengenai apa saja yang termasuk dalam pengeluaran Olimpiade dan mana yang bukan.
Untuk kasus Olimpiade Tokyo, beberapa laporan mengatakan bahwa anggaran acara membengkak tak lepas dari penundaan karena pandemi Covid-19 yang mengubah alur pemasukan dan pengeluaran acara.
Studi di Universitas Oxford bahkan menyimpulkan bahwa Tokyo 2020 adalah Olimpiade dengan biaya termahal sepanjang sejarah.
Berita Olimpiade Tokyo Lainnya:
Kaleidoskop 2021: Olimpiade Tokyo di Tengah Pandemi dan Torehan Medali Indonesia
Aflah Fadlan Prawira Makin Percaya Diri Usai Olimpiade Tokyo, Incar Medali Asian Games