- Kontroversi pada pertandingan Jakarta Pertamina Pertamax vs Surabaya Bhayangkara Samator jadi peringatan untuk Proliga.
- Mereka jelas membutuhkan fitur video challenge untuk mengurangi kontroversi.
- Namun, pengadaan video challenge tidak murah karena harus merogoh kocek sekitar Rp716,2 juta
SKOR.id - Kontroversi terjadi dalam pertandingan Final Four Proliga 2022 yang digelar di Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, Bogor pada Minggu (13/3/2022).
Pertandingan antara Jakarta Pertamina Pertamax kontra Surabaya Bhayangkara Samator sempat terhenti sementara pada set kedua.
Laga terhenti karena aksi mogok yang dilakukan oleh para pemain Jakarta Pertamina Pertamax yang merasa banyak dirugikan oleh keputusan wasit.
Farhan Halim dan kawan-kawan akhirnya mau melanjutkan aksinya setelah pengawas pertandingan, Rudi Dwiprana, mengganti wasit Indra Muflih dengan Dadan Prarudiana.
Sebelum laga ini, kontroversi juga sempat terjadi pada babak penyisihan Proliga 2022 antara Jakarta BNI 46 kontra Surabaya Bhayangkara Samator.
Saat itu, Jakarta BNI 46 juga sempat melakukan mogok tanding sebelum melanjutkan aksinya di lapangan.
Hal ini tentu jadi peringatan tersendiri bagi Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) untuk bisa menyediakan teknologi video challenge dalam kompetisi Proliga.
Dengan adanya fitur video challenge, kontroversi bisa ditekan karena setiap momen laga bisa ditinjau ulang sehingga dua kubu yang bertanding merasa lebih adil.
Namun, dana yang harus disiapkan oleh penyelenggara liga untuk menerapkan teknologi tersebut tidaklah sedikit.
Sebagai contoh, liga mahasiswa di Amerika Serikat (NCAA) membutuhkan 50.000 dolar AS atau sekitar Rp716,2 juta untuk menyediakan fitur video challenge.
Kondisi makin sulit karena pihak penyelenggara Proliga memiliki keterbatasan dana yang salah satunya merupakan imbas dari pandemi Covid-19.
Proliga bahkan sempat vakum pada 2021 karena kesulitan mendapat kepastian dari pihak sponsor.
Selain itu, Proliga 2022 yang digelar tanpa penonton juga menghilangkan pendapatan pihak penyelenggara dari penjualan tiket.
Alhasil, dana yang ada dialokasikan untuk fokus menggulirkan kompetisi Proliga tanpa menggunakan sistem video challenge.
Berita Voli Lainnya:
Hasil Final Four Proliga 2022: Diwarnai Anulir Poin, Samator Tundukkan Pertamina
Proliga 2022: Semangat Ini yang Buat Popsivo Mampu Tundukkan Pertamina