- NOC menggelar Rapat Anggota Tahunan 2022 yang berlangsung di Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (8/3/2022).
- Hasil rapat tersebut menghasilkan beberapa poin, salah satunya adalah pembentukan Kelompok Kerja Perubahan AD/ART NOC.
- Ketua NOC, Raja Sapta Oktohari mengatakan bahwa usulan perubahan AD/ART sangat diperlukan agar tetap relevan dengan perkembangan jaman.
SKOR.id - Komite Olimpiade Indonesia (NOC) menggelar Rapat Anggota Tahunan 2022 yang berlangsung di Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (8/3/2022).
Satu hal yang menjadi poin penting dari hasil rapat tersebut adalah pembentukan Kelompok Kerja Perubahan AD/ART NOC.
Pekerjaan ini akan dilakukan oleh tim yang beranggotakan lima orang. Terdiri dari dua anggota NOC, satu perwakilan masing-masing dari Porlasi dan PBSI, serta satu orang lagi merupakan tenaga ahli yang ditunjuk langsung oleh NOC.
Keputusan yang dicapai dalam Rapat Anggota kali ini mendapat apresiasi dari Menpora Zainudin Amali.
“Saya mengapresiasi Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari dan seluruh jajarannya atas terselenggaranya Rapat Anggota Tahun 2022." ucap Zainudin.
"Saya juga mengapresiasi keputusan penyesuaian AD/ART, karena kita sudah mempunyai dasar hukum yang baru, yaitu Undang-Undang Keolahragaan,”
Langkah ini diambil NOC sebagai salah satu misi untuk mewujudkan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang dicanangkan Kemenpora.
“Semua harus bisa menyesuaikan dengan aturan yang baru. Jadi, saya mengapresiasi langkah Komite Olimpiade Indonesia yang dengan cepat mengantisipasi."
"Ke depan kita harus menyatukan gerak langkah karena Undang-Undang Keolahragaan adalah roh dari DBON. Jadi (seluruh pemangku kepentingan) harus bisa menyesuaian,” Zainudin menambahkan.
Sementara itu, Ketua NOC, Raja Sapta Oktohari mengatakan bahwa usulan perubahan AD/ART sangat diperlukan, selain untuk mengantisipasi perubahan Undang-Undang Keolahragaan, juga untuk membuat regulasi yang dimiliki NOC tetap relevan dengan perkembangan jaman.
“Kami mendapat banyak masukan dari para anggota tentang tata kelola olahraga, sehingga ke depan kita bisa terus memaksimalkan pembinaan prestasi yang lebih baik." ujar pria yang akrab disapa Okto ini.
"Kami juga menyadari perlu dibentuk adanya koordinasi antara Kemenko PMK, Kementerian Pariwisata, Kemenpora, Kementerian Pendidikan, dan lembaga terkait karena tantangan ke depan bukan lagi mendapatkan atlet by accident, tapi mencetak atlet by design."
Okto juga menegaskan kembali komitmen NOC untuk terus melanjutkan komunikasi dan diplomasi internasional agar nama Indonesia semakin dikenal di dunia olahraga internasional.
“Saya bersama Komite Olimpiade Indonesia berjanji bekerja ekstra keras berjuang agar nama Indonesia lebih tersohor dan dikenal lagi di dunia olahraga internasional."
"Kami memperkuat intensitas komunikasi ke dunia internasional, seperti IOC, OCA, SEAGF, hingga berdiplomasi untuk membuka pintu komunikasi ke federasi internasional dan NOC negara lain untuk membuka peluang kerja sama,” janjinya.
Sejak September 2021, Komite Olimpiade Indonesia (NOC) telah menjalin kerja sama dengan enam federasi internasional, yaitu judo, balap sepeda, teqball, surfing, esports, dan sport climbing, dan juga dua NOC.
Selain pembentukan Pokja Rencana Perubahan AD/ART, Rapat Anggota Komite Olimpiade Indonesia juga menerima dan menyetujui laporan kerja dan laporan keuangan tahun 2021.
Baca Berita Olimpiade Lainnya:
Waida Bersaudara Berambisi Menembus Olimpiade Paris 2024