- Adonis Lattimore jadi sorotan karena menyingkirkan setiap rintangan untuk merebut gelar juara dalam turnamen gulat di negara bagian Virginia.
- Remaja 17 tahun ini terlahir tanpa kedua kaki dan hanya satu jari di tangan kanan.
- Pelajar Landstown High School ini berencana melanjutkannya saat kuliah.
SKOR.id - Seorang atlet sekolah menengah asal negara bagian Virginia, Amerika Serikat, memecahkan rintangan dengan kemenangan terbarunya.
Adonis Lattimore, seorang siswa senior di Landstown High School yang terlahir tanpa kaki kanan dan sebagian kaki kirinya, merebut posisi pertama dalam Virginia High School League Kelas 6, kelas berat 106 pon, seperti dilaporkan The Virginian-Pilot.
"Saya telah memimpikan ini sejak saya tahu apa itu, dan akhirnya itu terjadi. Saya tak tahu bagaimana menjelaskannya," kata Adonis, 17, selepas penampilannya.
"Sungguh, jika Anda bekerja keras, Anda bisa melakukan apa saja. Bahkan memenangkan kejuaraan negara bagian tanpa kaki."
Pelatih James Sanderlin dipenuhi dengan kebanggaan dalam video pertandingan itu, dengan melompat dari kursinya dan bersorak untuk Adonis saat remaja lelaki itu membawa pulang medali emas.
View this post on Instagram
"Luar biasa! Dia melakukan semua pekerjaan. Saya hanya jadi bagian dari perjalanan," kata Sanderlin.
"Sungguh perasaan yang luar biasa melihatnya melakukannya dan mendapat dukungan dari penonton. Itu luar biasa. Dia pemuda pekerja keras. Saya tidak bisa berkata-kata."
"Ini adalah mimpi empat tahun lalu, dan tahun ini akhirnya membuahkan hasil," tambah si pelatih. "Itu adalah perjalanan panjang yang sepadan dengan semua yang kami lakukan."
Klip video tersebut juga menampilkan ayah Adonis, Jerrold, menjemput putranya di tengah lapangan, mengangkat badannya, dan memeluknya untuk penuh emosional.
Adonis, anak bungsu dari empat bersaudara, juga terlahir dengan satu lengan tangan yang berfungsi penuh dan hanya satu jari di tangan kanannya.
View this post on Instagram
"Apa yang kami pahami adalah bahwa ada panggilan yang lebih besar dalam kehidupan Adonis yang melampaui apa yang dapat kami bayangkan," kata Jerrold kepada Pilot awal bulan ini.
"Kami juga tahu ini bukan hanya cerita kami. Tapi ini adalah cerita kami untuk dibagikan."
Adonis telah menekuni olahraga gulat sejak dia duduk di kelas dua dan berencana untuk melanjutkannya saat ia kuliah, menurut stasiun CBS WTKR.
"Pada satu titik saya mengalami kekalahan beruntun selama sekitar satu tahun. Suatu saat di sekolah menengah saya berhasil mencapai langkah saya dan membawanya ke sekolah menengah," kenangnya bulan lalu, menambahkan: "Target saya adalah untuk memenangkan (kejuaraan) negara bagian tahun ini."
View this post on Instagram
Dia sebelumnya berhasil mencapai turnamen regional ketika masih siswa baru, tetapi tidak memenuhi syarat sebagai murid tahun .
Meskipun dia berencana untuk pergi jauh-jauh di tahun pertamanya, pandemi COVID-19 menghentikan musimnya.
"Itu cukup membuat frustrasi," kata Adonis kepada Pilot. "Tetapi saya tidak membiarkannya. Saya mencoba bangkit kembali karena tahu saya punya satu tahun lagi."
Sang atlet telah dikelilingi oleh dukungan dari komunitasnya sepanjang perjalanannya.
"Sekolah mana pun Anda pergi, semua orang tahu Adonis, semua orang menyukainya," kata sesama senior Landstown Thomas Keyes kepada WTKR.
"Saya pikir sebagian dari itu adalah dia memiliki kepribadian hebat. Dia selalu tersenyum."
Adonis merespons dukungan yang dia terima, "Itu luar biasa. Benar-benar komunitas hebat yang telah mendukung saya selama ini dengan pelatihan da support."***
Berita Olahraga Lainnya:
Panpel Gulat di PON XX Papua Didominasi Kalangan Milenial, Pertandingan Jadi Lebih Segar
Jelang ONE: Battleground II, Papua Badboy Yakin Kemampuan Gulat Eko Roni Saputra