- Indonesia meraih emas dalam Online 2021 World Taekwondo Poomsae Open Challenge Final.
- Andi Sultan menyabet emas dari kategori freestyle male cadet kejuaraan dunia taekwondo usai mengemas skor 6.220.
- Penilaian berlangsung mulai 20-23 Desember 2021.
SKOR.id - Andi Sultan meraih medali emas untuk kategori freestyle male cadet dalam Online 2021 World Taekwondo Poomsae Open Challenge Final.
Dalam event yang penilaiannya berlangsung pada 20-23 Desember 2021, taekwondoin asal Indonesia itu mencatat skor 6.220.
Andi Sultan berhasil mengalahkan M Habibzadeh (Iran) yang harus puas dengan medali perak dengan nilai 5.960.
Medali perunggu diraih oleh O. Martinez (Meksiko) dan H.Shi (Makau) masing-masing dengan skor 5.750 dan 5.500.
Tak hanya Andi Sultan asal DKI Jakarta, Indonesia juga menurunkan M. Nadim Faturrahman dan Naylana Khansa Janneta dari Jawa Barat.
Sayang, Nadim yang turun dalam kategori recognize male cadet dan Naylana pada freestyle female cadet gagal menyumbangkan medali.
Nayla hanya menempati peringkat kelima. Medali emas pada kategori ini diraih oleh taekwondoin Amerika Serikat (AS) yang mencetak skor 6.080.
Sedangkan perak milik B. Corradeshi (Italia) dengan 5.960. Perunggu oleh C. CHiang (Makau) dengan 5.720 dan A.Amrafe (Iran) dengan 5.640.
Nadim Faturahhman gagal meraih perunggu setelah kalah tipis dari taekwondoin Hong Kong yang meraih skor 7.310. Adapun dirinya 7.300.
Emas pada kategori ini direbut H. Kim (Korsel) usai meraih skor 7.470. Perak diraih taekwondoin asal Peru, R. Perez, dengan nilai 7.360.
Terkait keberhasilan Indonesia meraih emas dan masuk lima besar, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBTI, Yefi Triaji, puas.
Penampilan ketiga atlet Merah Putih cukup maksimal dalam Online 2021 World Taekwondo Poomsae Open Challenge Final.
Di sisi lain, persaingan di semua kategori, cukup ketat. Atlet-atlet yang turun pernah juara dan ada di peringkat delapan besar selama satu tahun ini.
Hal senada dikemukakan Ketua Umum PB Taekwondo Indonesia (PB TI) Letjen TNI (Purn) H.M Thamrin Marzuki, terkait hasil Merah Putih.
Walaupun di tengah masa pandemi Covid-19, mereka tetap konsisten berlatih keras sehingga hasil yang raih dalam ajang ini bisa maksimal.
Prestasi yang mereka capai juga merupakan output dari sebuah proses tata kelola pembinaan atlet usia muda yang berjalan dengan baik.
Atlet-atlet berprestasi ini tak lepas dari identifikasi bakat dan pembinaan oleh klub maupun dojang, yang di monitoring secara berjenjang.
"Saya sebagai Ketua Umum PB TI merasa bangga atlet muda kami berprestasi di tingkat global," katanya seperti dikutip dari gerakita.
"Ini menunjukkan, walau dalam kondisi pandemi Covid-19, pembinaan atlet di pusat maupun daerah tetap berjalan secara optimal," imbuhnya.
Sebagai catatan, World Taekwondo (WT) menggelar event level G2 ini secara online atau virtual karena berlangsung di tengah pandemi.
Sebelumnya, WT menggelar World Taekwondo Poomsae Open Challenge I 2021 yang mempertandingkan kategori junior (pasangan dan tim).
Kemudian ada World Taekwondo Poomsae Open Challenge II 2021 dan World Taekwondo Poomsae Open Challenge III 2021.
Dengan kata lain, ini adalah grand final atau putaran akhir dari rangkaian, di mana atlet-atlet terbaik dari masing-masing serie, kembali bertarung.
Suara hati suporter yang terdalam ❤️ ???????? @InfosuporterID @R_besar @NOAH_ID @iqbaale #timnasindonesia #timnasday #pialaaff #affsuzukicup2020 #yangterdalam pic.twitter.com/yIT0hYBPhp— SKOR.id (@skorindonesia) December 22, 2021
Berita Olahraga Lainnya:
Liverpool, Chelsea, dan Arsenal Bisa Tunda Pelepasan Pemain ke Piala Afrika